Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Hati-Hati Melintas di Jalan Trans Sulawesi

28 Juli 2024   05:20 Diperbarui: 31 Juli 2024   13:16 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perbaikan jalan di kota Pangkep. Sumber: dokumentasi pribadi. 

Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas layananan kepada masyarakat. Salah satunya lewat peningkatan mutu jalan dan perbaikan jalan. 

Berbagai daerah rutin melakukan perbaikan jalan nasional. Perbaikan dilakukan karena usia jalan dan efek bencana alam. 

Jalan trans Sulawesi ruas Makassar menuju kota Pare-Pare saat ini sedang mengalami perbaikan jalan secara berkala. Dimulai dari kota Makassar menuju Maros. Peningkatan mutu jalan berupa pengerukan aspal dan pengaspalan ulang sedang berlangsung. 

Kondisi ini tentunya sedikit mempengaruhi mobilitas pengendara. Perlu hati-hati di jalan lurus dua arah dan sangat padat kendaraan. 

Perbaikan jalan berupa penggalian jalan beton yang retak untuk kemudian dibeton ulang agar lebih kuat juga dilaksanakan. Excavator siap siaga bersama beberapa truk. 

Perbaikan paling masif ada di kota Pangkep. Puluhan titik penggalian jalan sedang dilakukan. Tambahan pula, lebar jalan di kota Pangkep tidak selebar jalan lainnya. Sehingga pengendara perlu berhati-hati. Hindari melaju dalam kecepatan tinggi. 

Untuk perjalanan selanjutnya melintasi Barru hingga Pare-Pare,  yang wajib diperhatikan pengendara adalah sejumlah bahu jalan yang menjadi lahan parkir sementara kendaraan truk ekspedisi. Tumpukan truk di sekitar warung dan SPBU ini sedikit mempengaruhi kecepatan kendaraan. 

Setelah melintasi kota Pinrang mengambil rute Enrekang menuju Toraja, jalan lurus dengan aspal mulus langsung memicu adrenalin untuk menekan pedal gas sekencang-kencangnya. Apalagi jalan ditunjang dengan kondisi lengang. Mudah menyalip dan sejauh mata memandang hanya jalan lurus dengan pemandangan sawah di kiri dan kanan jalan. 

Memasuki pertigaan menuju Benteng, alternatif menuju Sulawesi Barat di kampung Malimpung, tikungan mulai menyapa dan kondisi jalan yang tadinya mulus sudah mulai bergelombang. 

Sekitar 3 tahun yang lalu, jalan di lokasi ini masih mulus. Seiring perkembangan jalan mulai usur karena usia. 

Sekitar 5 kilometer memasuki perbatasan kabupaten Enrekang, ada satu jalan menukik turun yang sudah rusak parah. Dari arah berlawanan, truk ekspedisi dan kontainer sering tersendat karena tak kuat mendaki. 

Selain itu, jalan berlubang banyak ditemui sebelum tiba di ruas jalan Mallaga menuju Kabere yang belum setahun diresmikan penggunaannya.

Di kampung Mallaga ini, jalan beraspal mulus dan lebar menyambut. Meskipun demikina, perlu hati-hati saat menanjak di tanjakan Mallaga. Truk dan bus yang melintas sering mogok. Bekas-bekas kendaraan mogok masih tersisa. Beberapa waktu lalu, sempat ada minibus dihantam truk yang tak kuat menanjak. 

Perbaikan jalan di Batu Rampun, Enrekang. Sumber: dokumentasi pribadi. 
Perbaikan jalan di Batu Rampun, Enrekang. Sumber: dokumentasi pribadi. 

Memasuki Kabere, pertigaan Enrekang-Pinrang-Sidrap, pengendara sebaiknya melambat. Ada perbaikan jalan di sana, yakni pengaspalan dan pembangunan jembatan. 

Jika tidak hujan, jalan sepanjang 200 meter penuh debu. Di titik ini pula, kadang sejumlah anak-anak meminta retribusi ala kadarnya efek jalan menyempit di perbaikan jembatan. 

Sepanjang jalur menuju kota Enrekang, perjalanan akan disuguhi sejumlah titik jalan yang amblas. Tapi, tak perlu khawatir, garis tanda peringatan terpasang. 

Perbaikan jalan amblas di kecamatan Cendan hingga masuk kecamatan Enrekang sedikit menghambat jalan karena sistim buka-tutup diberlakukan warga setempat. Ada kardus yang dipegang warga di kedua sisi jalan siap diisi uang ala kadarnya. 

Di dalam kota Enrekang terdapat pekerjaan pengaspalan jalan. Lubang-lubang hasil pengerukan aspal akan sedikit menghambat laju kendaraan. 

Titik antrian akan ditemui satu kilometer setelah kota Enrekang. Di sini ada penyempitan jalan akibat jalan amblas. Ada pemuda kampung yang selalu hadir dengan kardus di tangan untuk mengatur lalu lintas. 

Di kampung Kulinjang terdapat tiga titik perbaikan jalan dengan dua kali antrian panjang. Bagian sisi kiri dari arah Makassar sementara dikeruk excavator sedalam puluhan meter. Jalan alternatif di sisinya inilah yang sering menghambat jalan karena becek, sempit dan harus diberlakukan sistem buka tutup.

Total 12 kardus/ember di tiga titik perbaikan jalan disediakan warga untuk diisi sumbangan seikhlasnya. 

Antrian hingga berjam-jam akan melanda manakala ada kendaraan yang terjebak dalam lumpur berbatu.

Setelah melewati jalur Kulinjang yang melelahkan di antrian, perjalanan akan terhambat oleh kegiatan pengaspalan dan perbaikan jalan ruas Enrekang-Toraja di sepanjang kecamatan Enrekang menuju kecamatan Anggeraja. 

Perjalanan akan banyak terhambat karena melaju perlahan. Khusus di sepanjang ruas jalan Bambapuang-Cakke, jalan berlubang sangat banyak. Demikian pula becek jika hujan dan debu kala kering. 

Hambatan terakhir perjalanan menuju Toraja adalah di kampung Batu Rampun. Ada perbaikan jalan amblas. Titik ini terkenal dengan antrian hingga dua kilometer dengan durasi 2-4 jam. Hal ini terjadi karena jalur alternatif sempit, becek dan sedikit menanjak. Truk dan bus terjebak tanjakan serta sistim buka-tutup jalan yang membuat antrian panjang. 

Demikianlah kondisi perjalanan dari arah Makassar menuju Toraja dan sebaliknya saat ini. Perencanaan matang bagi penumpang perlu disiapkan, khususnya pelaku perjalanan dinas keluar provinsi dan penerbangan dari arah Toraja, agar tiket pesawat tidak hangus. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun