Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Geliat Lembang Bau Menuju Desa Wisata

20 Juli 2024   18:38 Diperbarui: 20 Juli 2024   18:41 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cara warga memanggil ternak sapi liar di Lembang Bau. Sumber: dokumentasi Karman Loda.

Geliat desa menjadi spot wisata semakin diminati dalam kurun waktu satu dekade terakhir. Terlebih pemerintah pusat selalu mengadakan event lomba untuk mencari desa wisata potensial. 

Kabupaten Tana Toraja tidak ketinggalan mendorong sejumlah desa untuk berbenah dan membangkitkan gairah pariwisata lewat desa wisata. Lembang Lemo Menduruk, Lembang Buntudatu, Lembang Saluallo, dan Lembang Tiroan pernah masuk kategori calon desa wisata  pada tahun 2023.

Namun, sebenarnya sejak dulu banyak desa di Tana Toraja sudah memiliki potensi untuk menjadi desa wisata secara alamiah. Selain kegiatan budaya, potensi keindahan alam, cara hidup warga, pertanian, peternakan dan ragam keunikan berbasis kearifan lokal telah menjadi saya tarik wisatawan sejak dulu. 

Salah satu desa yang kini sedang berbenah diri untuk menarik minat wisatawan adalah Lembang Bau di Kecamatan Bonggakaradeng. 

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, Lembang Bau telah mampu menjadi salah satu magnet wisatawan di Tana Toraja. Keindahan perbukitan Ollon menjadi saya tarik utama. Selain itu, ada Tebing Romantis Kendenan ikut menjadi pemicu kedatangan wisatawan. 

Selain potensi wisata alamnya, Lembang Bau masih menyimpan potensi lain. Peternakan liar sapi dan kuda; pertanian jagung; kegiatan budaya; dan cara hidup warga bisa menjadi magnet wisata. 

Lembang Bau memiliki keunikan tersendiri yang memang berbeda dengn desa lain di Tana Toraja. Masyarakat desa dominan beragam Kristen, tetapi kekuatan aliran kepercayaan alukta masih melekat kuat. 

Pola hidup tradisional masih mempengaruhi sebagian besar cara hidup. Meskipun sudah banyak keturunan warga Bau yang merantau, tetapi kearifan lokal tetap terpelihara. 

Swadaya warga membuka akses jalan ke spot wisata baru di Lembang Bau. Sumber: dokumentasi Karman Loda.
Swadaya warga membuka akses jalan ke spot wisata baru di Lembang Bau. Sumber: dokumentasi Karman Loda.

Ollon saat ini menjadi saya tarik utama ke Lembang Bau. Secara bertahap pemerintah Lembang Bau, lewat kepemimpinan Karman Loda, mulai menggali potensi wisata alam lainnya yang ada di Bau. 

Pengambilan video teaser film Solata oleh kru dari Jakarta di Ollon. Sumber: dok. Moviezy.
Pengambilan video teaser film Solata oleh kru dari Jakarta di Ollon. Sumber: dok. Moviezy.

Beberapa waktu lalu, sekelompok pelaku film berskala nasional berkesempatan melakukan  syuting teaser film yang mengangkat sisi kehidupan Toraja, berjudul Solata. Keindahan Ollon memancing sutradara untuk melakukan pengambilan sejumlah gambar di sana. 

Pengalaman syuting dan menginap di rumah warga benar-benar memberikan arti tersendiri bagi mereka. Warga yang ramah dengan kepolosannya justru menjadi penambah saya tarik bagi pendatang. 

Cara warga memanggil ternak sapi liar di Lembang Bau. Sumber: dokumentasi Karman Loda.
Cara warga memanggil ternak sapi liar di Lembang Bau. Sumber: dokumentasi Karman Loda.
Peternakan liar sapi, kerbau dan kuda bisa potensi wisata. Selain cara hidup ternak di padang dan semak luas, cara menangkap ternak liar tentunya akan menguji adrenalin pengunjung. 

Sapi liar yang telah tertangkap. Sumber: dokumentasi Karman Loda
Sapi liar yang telah tertangkap. Sumber: dokumentasi Karman Loda

Sapi, kerbau dan kuda berkacamata bisa dijumpai di Bau. Tapi bukan kacamata pada umumnya. Mata ternak liar ditutup ketika tertangkap. 

Jika metode penangkapan dan pengelolaan ternak liar ini terpoles dengan optimal, sudah pasti akan menjadi daya tarik wisatawan. 

Pemancangan tiang kayu sebagai pagar pengaman tanaman warga dari gangguan ternak liar. Sumber: dokumentasi Karman Loda.
Pemancangan tiang kayu sebagai pagar pengaman tanaman warga dari gangguan ternak liar. Sumber: dokumentasi Karman Loda.
Pengunjung akan menikmati keunikan perkampungan di Lembang Bau di sejumlah titik. Ada tiang-tiang kayu setinggi badan orang dewasa terpancang sebagai pagar pembatas pekarangan, halaman dan kebun waega dengan kehidupan ternak liar. 

Pemandangan ini menambah khasanah kearifan lokal yang terpelihara di Bau. Meminimalisir modernisasi dan memperkuat kearifan lokal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun