Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Lembang Bau, Surga Wisata Alam di Tana Toraja

20 Juli 2024   18:38 Diperbarui: 7 Agustus 2024   18:23 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Swadaya warga membuka akses jalan ke spot wisata baru di Lembang Bau. Sumber: dokumentasi Karman Loda.

Meskipun terbilang menantang, tetapi akses jalan sudah memadai. Jalan beton telah mendominasi rute menuju Lembang Bau mulai dari Buakayu.

Satu kelompok warga Bau sedang mengamati posisi ternak liar untuk ditangkap. Sumber: Karman Loda
Satu kelompok warga Bau sedang mengamati posisi ternak liar untuk ditangkap. Sumber: Karman Loda

Wisata alam adalah tawaran utama selama melakukan perjalanan di seantero Lembang Bau. Tebing Romantis Kendenan menyambut di perbatasan Buakayu-Bau. Selanjutnya sepanjang rute perjalanan sudah sangat dimanjakan dengan pesona alam perbukitan dan sabana luas. 

Jalan berliku perpaduan rabat beton dan jalan tanah sedikit menguji adrenalin, terutama di musim hujan. Tetapi sekali lagi, ini adalah tambahan pengalaman menjelajah Lembang Bau.

Jika beruntung, wisatawan bisa bertemu sekelompok warga yang akan melakukan perburuan ternak liar untuk ditangkap. Ternak ini diburu untuk dijual atau untuk memenuhi kebutuhan upacara adat.

Rambu Solo' di Lembang Bau. Sumber: Karman Loda.
Rambu Solo' di Lembang Bau. Sumber: Karman Loda.

Seperti daerah lain di Toraja, upacara Rambu Solo' (kedukaan) bisa menjadi daya tarik wisata di Lembang Bau. Tradisi dan pelaksanaan di sana memiliki keunikannya tersendiri.

Prosesi berhari-hari masih mempertahankan tradisi nenek moyang dengan pengaruh kepercayaan alukta berpadu dengan ajaran ke-Kristenan. 

Tantangan besar pemerintah dan warga Lembang Bau dalam mengembangkan potensi pariwisata di sana adalah pengelolaan. Kontrol terhadap pengunjung wajib diperkuat dengan pendekatan kearifan lokal agar perilaku membuang sampah serampangan, tindakan mural dan kegiatan yang tak berpihak pada kelestarian alam lainnya perlu diperkuat.

Jadi, desa wisata Lembang Bau bisa memberikan paket komplit perjalanan wisata dengan tawaran alam, budaya, tradisi, kehidupan dan bahkan edukasi akan pentingnya menjaga alam di tengah modernisasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun