Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Lembang Bau, Surga Wisata Alam di Tana Toraja

20 Juli 2024   18:38 Diperbarui: 7 Agustus 2024   18:23 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu sisi perkampungan di Lembang Bau. Sumber: dokumentasi Karman Loda

Sapi liar yang telah tertangkap. Sumber: dokumentasi Karman Loda
Sapi liar yang telah tertangkap. Sumber: dokumentasi Karman Loda

Sapi, kerbau dan kuda berkacamata bisa dijumpai di Lembang Bau. Tapi bukan kacamata pada umumnya. Kacamata yang dimaksud sebenarnya adalah pengaman. Mata ternak liar ditutup ketika tertangkap. 

Meskipun banyak ternak liar yang patuh pada pemiliknya, akan tetapi sejumlah besar lainnya memang berperilaku liar. Sulit berinteraksi dengan manusia. Agar tidak membahayakan, maka mata sapi dan kerbau ditutup.

Jika metode penangkapan dan pengelolaan ternak liar ini terpoles dengan optimal, sudah pasti akan menjadi daya tarik wisatawan. 

Pemancangan tiang kayu sebagai pagar pengaman tanaman warga dari gangguan ternak liar. Sumber: dokumentasi Karman Loda.
Pemancangan tiang kayu sebagai pagar pengaman tanaman warga dari gangguan ternak liar. Sumber: dokumentasi Karman Loda.
Melihat potret kehidupan harian warga Lembang Bau yang dominan bertani, sedikit berbeda dengan tempat lain. Tak ada sawah di Lembang Bau. 

Tanah kering, berpasir, berbatu dan didominasi lereng pegunungan dengan rumput saban disertai cuaca panas mirip di pesisir membuat sawah tak bisa hadir di Lembang Bau. Komoditi penghasilan utama pertanian di sana adalah jagung. Pepaya juga menjadi tanaman asli perkampungan.

Cara warga bergotong-royong dan bercocok tanam masih membawa tradisi nenek moyang mereka. Pengunjung akan menikmati keunikan perkampungan di Lembang Bau di sejumlah titik.

Ada tiang-tiang kayu setinggi badan orang dewasa terpancang sebagai pagar pembatas pekarangan, halaman, dan kebun warga dengan kehidupan ternak liar. 

Pemandangan ini menambah khasanah kearifan lokal yang terpelihara di Bau. Meminimalisir modernisasi dan memperkuat kearifan lokal. 

Salah satu pemandangan di bagian utara Lembang Bau. Sumber: Karman Loda.
Salah satu pemandangan di bagian utara Lembang Bau. Sumber: Karman Loda.

Melakukan perjalanan ke Lembang Bau saat ini masih terbilang sedikit berat. Jarak kurang lebih 40 km dari ibu kota kabupaten harus ditempuh dengan jalan berliku, berkelok tajam, menukik dan tanjakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun