Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Adu Taktik Spanyol Kontra Inggris di Final EURO 2024

14 Juli 2024   21:16 Diperbarui: 14 Juli 2024   21:35 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: @fabrizoromanos

Pertandingan final Piala Eropa 2024, Spanyol melawan Inggris telah menjadi topik paling hangat akhir pekan ini menjelang laga final yang akan berlangsung pada tanggal 14 Juli 2024 pukul 8 malam waktu Berlin, Jerman atau tanggal 15 Juli 2024 pukul 02.00 dini hari WIB. Pertandingan pamungkas Piala Eropa 2024 ini akan mentas di Stadion Olimpiade Berlin. 

Dua tim besar sepakbola Eropa dan dunia akan saling berhadapan dalam pertarungan yang dipastikan berlangsung sengit untuk meraih gelar juara. 

Siapakah yang akan mengangkat trofi juara nantinya? Spanyol atau Inggris? 

Dalam artikel ini, kita akan melihat prediksi siapa kira-kira yang akan memenangkan laga puncak EURO 2024. Namun, sebelum membuat prediksi, ada baiknya mengenal pencapaian prestasi, sejarah pertemuan kedua negara. Kemudian membaca statistik dan taktik yang akan dimainkan, baik oleh pelatih maupun para pemain kunci. 

Spantol dan Inggris telah berjumpa sebanyak 27 kali di semua ajang. Inggris memimpin dengan 14 kali menang dan 3 imbang, sisanya 10 kali kemenangan milik Negeri Matador.

Kedua negara ini terakhir kali bertemu di tahun 2018 pada ajang Liga Negara Eropa (UEFA Nations League). Saat itu Raheem Sterling dkk menang 3-2 di kandang Spanyol, Stadion Benito Villamarin, Sevilla. 

Spanyol telah lama dikenal sebagai salah satu kekuatan sepakbola dunia, ditandai dengan kesuksesan menjadi juara dunia dan juara Piala Eropa. Tim berjuluk La Furia Roja  meraih juara dunia pada tahun 2010. Sementara di ajang Piala Eropa , tim yang kini dilatih oleh Luis de La Fuente pernah menjadi kampium pada tahun 1964, 2008 dan 2012. Rentang waktu tahun 2010 hingga 2012 adalah tahun kejayaan sepakbola negeri Matador. Juara dunia dan dua kali juara Eropa mereka capai di masa itu. 

Di kompetisi Liga Negara Eropa, Spanyol juga menjadi juara di musim 2022-2023.

Dani Olmo. Sumber: @Ziyechman
Dani Olmo. Sumber: @Ziyechman

Melihat data statistik selama EURO 2024, perimbangan kekuatan kedua tim adalah pada akurasi umpan. Baik Spanyol maupun Inggris mampu membuat 90% umpan akurat. 

Selanjutnya di sisi efektifitas permainan di waktu normal, Spanyol meraih 5 kali kemenangan dalam waktu 90 menit, sementara Inggris meraih 2 kali kemenangan. 

Spanyol lebih produktif dari sisi capaian gol, yakni 15 gol berbanding 7 gol milik Inggris. Banyaknya capaian gol Alvaro Morata dkk tergambar dari 37 gelontoran tendangan tepat sasaran. Adapun tim asuhan Gareth Southgate hanya mampu membuat 19 shots on target. Di bagian kebobolan, gawang Uani Simon sedikit lebih baik. Hanya mampu dibobol lawan 3 kali, sementara gawang Jordan Pickford jebol 4 kali. Simon mampu membuat 3 kali clean sheets dan Pickford 2 kali clean sheets. Untuk penyelamatan, kedua kiper hampir berimbang, yakni 16 kali oleh Unai Simon dan 14 kali oleh Pickford.

Selama mengarungi EURO 2024, Spanyol tak pernah sekalipun merasakan kekalahan sejak fase grup hingga babak semifinal. Alvaro Morata dkk melibas Kroasia 3-0, mengalahkan Italia 1-0 dan Albania juga dengan skor 1-0. Di babak 16 besar Spanyol unggul atas telak atas Georgia 4-1. Di babak perempatfinal, Spanyol mengalahkan tuan rumah Jerman 2-1 lewat babak extra time. Skor yang sama dibuat pasukan Luis de La Fuente ketika menyingkirkan Prancis di babak semifinal. 

Berkaca dari perjalanan La Furia Roja, mereka tak pernah merasakan babak adu penalti. 

Spanyol tak bergantung pada satu pemain saja dalam hal mencetak gol. Ada Dani Carvajal, Fabian Ruiz, Rodri, Alvaro Morata,  Nico Williams, Ferran Torres dan wonderkid Lamine Yamal. Selain para pemain tersebut ada satu pemain yang sering kali muncul menjadi penentu di saat Spanyol membutuhkan hasil positif. Dialah Dani Olmo. Gelandang serang sekaligus penyerang RB Leipzig ini adalah senjata tersembunyi Spanyol. Ia sudah fasih iklim sepakbola Jerman. 

Fabian Ruiz dan Rodri adalah dua sosok tangguh di lini tengah yang menyuplai dan mengontrol alur serangan Spanyol.

Bagaimana dengan Inggris? Prestasi tertinggi negara dengan tim sepakbola tertua di dunia ini adalah sekali menjadi juara dunia tahun 1966. Itulah satu-satunya gelar juara Inggris, sehingga tagline bring home football menguat kembali. Di ajang Piala Eropa, prestasi tertingginya adalah runner-up ketika menjadi tuan rumah tahun 2020. Saat itu, Harry Kane dkk kalah adu penalti dari Italia di babak final.  Semetara di ajang Liga Negara Eropa, Inggris sekali menjadi juara ketiga musim 2018-2019.

Inggris sedikit kurang mulus di fase grup. Harry Kane dkk hanya meraih satu kemenangan atas Serbia dengan skor 1-0. Selanjutnya dua kali bemain imbang, yakni 1-1 kontra Denmark dan bermain kacamata dengan Slovenia. 

Lolos ke babak 16 besar sebagai juara grup mempertemukan Inggris melawan Slowakia. Jude Bellingham dan Harry Kane berhasil menyumbangkan gol untuk kemenangan tipis Inggris 2-1 lewat extra time. 

Di babak 8 besar, pasukan Gareth Southgate harus berjuang hingga babak adu penalti sebelum mengalahkan Swiss 5-3.  Di babak empat besar, Inggris bermain efektif ketika mengalahkan Prancis 2-1.

Inggris lebih cenderung mengandalkan barisan striker sebagai sumber gol, selain Bellingham dan Kane, hanya ada Bukayo Saka dan penyerang Ollie Watkins, pahlawan kemenangan Inggris atas Prancis, 

Jude Bellingham dan Harry Kane. Sumber: @England
Jude Bellingham dan Harry Kane. Sumber: @England

Pelatih  The Three Lions, Gareth Southgate masih mengandalkan dua punggawa terbaiknya di sektor depan, Jude Bellingham dan Harry Kane. Dua pemain beda usia dan beda nasib ini akan menarik ketika memadukan dua sisi berbeda mereka. Jude Bellingham menyimpan misi mengawinkan medali juara La Liga, Liga Champions dengan medali juara EURO 2024. 

Sementara Harry Kane akan mewujudkan mimpi panjang meraih gelar juara. Selama ini ia belum pernah sekalipun mengecap manisnya gelar juara selain penghargaan pribadi seperti top skor. 

Maka, kombinasi dua nasib berbeda pada dua bintang ini bisa menjadi senjata rahasia bagi timnas Inggris.  

Persaingan Dani Olmo dan Harry Kane juga akan memberikan bumbu tersendiri laga final ini. Keduanya sedang bersaing memperebutkan predikat top skor. Olmo dan Kane sama-sama telah mengoleksi 3 gol.

Taktik rotasi pemain Gareth Southgate masih dinantikan efektifitasnya di laga final ini, apakah kembali menyimpan duet Cole Palmer dan Ollie Watkins di bench atau justru dipasang sebagai starter.

Spanyol telah menunjukkan permainan solid tiki-taka dan berhasil melewati lawan-lawan tangguh untuk mencapi final. Di sisi lain, Inggris juga telah menunjukkan performa sepakbola kick and rush yang mengesankan hingga mencapai laga puncak.

Secara umum, pertandingan ini sulit untuk diprediksi pemenangnya. Masing-masing tim memiliki kelebihan dan kelemahan. Skor tipis di waktu normal dan extra time bisa terjadi dan pemeang ditentukan oelh faktor-faktor kecil seperti taktik rotasi pemain atau mengubah skema formasi di atas lapangan atau kartu merah. 

Secara teknis, Spanyol lebih unggul, Alvaro Morata dkk bisa menguasai permainan sepanjang laga. Pasukan Matador juga tercatat memiliki penguasa assist, yakni Lamine Yamal (3), Dani Olmo (2) dan Fabian Ruiz (2).

Namun, dalam sepakbola segala sesuatu bisa terjadi. Inggris pun memiliki peluang yang sama untuk meraih kemenangan lewat skema serangan balik dan jebakan offside.

Spanyol lebih efektif bermain dalam waktu normal sementara Inggris lebih siap di babak extra time dan adu penalti. 

Spanyol juga bisa mencetak lebih dari dua gol dalam satu laga normal, sementara Inggris kesulitan memproduksi gol.

Mampukah Spanyol keluar sebagai juara dalam waktu normal atau Inggris yang akan memaksakan laga hingga extra time dan babak adu penalti untuk meraih juara?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun