Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Come Back Kalahkan Turki, Belanda Menuju Jalur Juara

7 Juli 2024   06:30 Diperbarui: 7 Juli 2024   06:37 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belanda akhirnya bisa memulai jalur juara. Setelah penantian panjang, asa Negeri Tulip baru hadir di EURO 2024. Ronald Koeman berhasil mengantar Belanda lolos ke babak semifinal setelah menyingkirkan Turki.

Turki memimpin di babak pertama lewat sundulan Samet Akaydin pada menit ke-35 pada laga yang digelar di Stadion Olimpiade Berlin, Minggu dini hari WIB (7/7/2024). Penjaga gawang belanda, Bart Verbruggen tak berdaya menepis sundulan keras Akaydin.

Belanda baru merespon di babak kedua. Dalam tempo enam menit, Belanda membalikkan skor. Stefan de Vrij mengawali come back manis Belanda ketika menyamakan skor di menit ke-70. Bek Inter Milan ini menyundul bola umpan silang Memphis Depay.

Enam menit berselang, Belanda membalikkan skor. Cody Gakpo membantu terciptanya gol kedua lewat sumbangan gol bunuh diri Mert Muldur. Bek sayap Turki berniat menghalau bola dari Gakpo, tetapi sentuhannya justru masuk ke gawang Mert Gunok. 

Belanda mampu mempertahankan skor 2-1 hingga pertandingan usai. 

Unggulnya Turki di babak pertama karena efektifitas memanfaatkan peluang. Sebenarnya, Turki cenderung memainkan catenaccio Italia. Konsep Montella ini jelas dari barisan belakang dan tengah yang memang cenderung bertahan pada skema 5-4-1. Meskipun dalam praktik membangun serangan berubah menjadi 4-3-3 di mana Kenan Yildiz dan Arda Guler bergerak lebih maj ke depan membantu Baris Yilmaz.

Kunci keberhasilan come back Belanda adalah pada strategi pergantian pemain. Sejak melihat Tim Orange tertinggal di babak pertama, Ronald Koeman langsung menginstruksikan striker Wout Weghorst untuk melakukan pemanasan.

Adu strategi pergantian pemain menjadi pemicu perubahan skor dan hasil akhir.

Memasuki babak kedua, penyerang Manchester United diturunkan menggantikan gelandang Steven Bergwijn. Pergantian ini langsung membawa berkah. Daya serang Belanda lebih meningkat. Skema 4-2-3-1 di babak pertama diubah Koeman menjadi 4-4-2.

Selepas gol penyama skor dari Stefan de Vrij, Koeman menyegarkan lini belakang dan tengah. Nathan Ake dan Tijjani Reijnders ditarik keluar dan digantikan oleh Micky van de Ven dan Joey Veerman.

Hanya tiga menit setelah pergantian ini, Belanda berhasil membalikkan skor.

Montella berusaha merespon dengan memasukkan sejumlah pemain berposisi menyerang, yakni Okay Yokuslu, Kerem Akturkoglu, Cenk Tosun dan Semih Kilicsoy. Hanya saja, pergantian ini tak efektif lagi, emngingat Belanda makin nyaman bermain dan Turki semakin tegang berkejaran dengan waktu.

Ketika Turki berusaha menyerang, Belanda merespon dengan tetap seimbang. Memphis Depay digantikan bek Jeremie Frimpong dan gelandang Xavi Simons bergantian dengan penyerang Joshua Zirkzee.

Pasukan Vincenzo Montella cenderung bertahan, tetapi cukup efektif dalam membuat peluang. Tengok saja 15 tembakan yang Hakan Calhanoglu cs ciptakan dan 4 mengarah tepat sasaran. Di sisi lain, Belanda dengan penguasaan bola ala total football hingga 60% hanya bisa membuat 11 tembakan dan jumlah tendangan tepat sasaran dengan Turki.

Kali ini pemain Belanda lebih siap secara mental dibandingkan Turki. Di penghujung laga injury time babak kedua, Bertug Ozgur Yildirim di bench  Turki menerima kartu merah karena protes keras kepada wasit.

Ini adalah semifinal keenam kalinya bagi Belanda dan pertama dalam 20 tahun terakhir. Belanda pernah masuk zona empat besar pada tahun 1976 ketika menjadi juara ketiga. Kemudian tahun 1988 kala menjadi kampium di era keemasan Ruud Gullit, Marco van Basten dan Frank Rijkaard. Tahun 1992, 2000 dan 2004, Belanda kembali masuk semifinal tetapi selalu kandas.

Belanda akan bertemu Inggris di babak semifinal pada tanggal 11 Juli 2024 di Signal Iduna Park, Dortmund. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun