Hanya tiga menit setelah pergantian ini, Belanda berhasil membalikkan skor.
Montella berusaha merespon dengan memasukkan sejumlah pemain berposisi menyerang, yakni Okay Yokuslu, Kerem Akturkoglu, Cenk Tosun dan Semih Kilicsoy. Hanya saja, pergantian ini tak efektif lagi, emngingat Belanda makin nyaman bermain dan Turki semakin tegang berkejaran dengan waktu.
Ketika Turki berusaha menyerang, Belanda merespon dengan tetap seimbang. Memphis Depay digantikan bek Jeremie Frimpong dan gelandang Xavi Simons bergantian dengan penyerang Joshua Zirkzee.
Pasukan Vincenzo Montella cenderung bertahan, tetapi cukup efektif dalam membuat peluang. Tengok saja 15 tembakan yang Hakan Calhanoglu cs ciptakan dan 4 mengarah tepat sasaran. Di sisi lain, Belanda dengan penguasaan bola ala total football hingga 60% hanya bisa membuat 11 tembakan dan jumlah tendangan tepat sasaran dengan Turki.
Kali ini pemain Belanda lebih siap secara mental dibandingkan Turki. Di penghujung laga injury time babak kedua, Bertug Ozgur Yildirim di bench Turki menerima kartu merah karena protes keras kepada wasit.
Ini adalah semifinal keenam kalinya bagi Belanda dan pertama dalam 20 tahun terakhir. Belanda pernah masuk zona empat besar pada tahun 1976 ketika menjadi juara ketiga. Kemudian tahun 1988 kala menjadi kampium di era keemasan Ruud Gullit, Marco van Basten dan Frank Rijkaard. Tahun 1992, 2000 dan 2004, Belanda kembali masuk semifinal tetapi selalu kandas.
Belanda akan bertemu Inggris di babak semifinal pada tanggal 11 Juli 2024 di Signal Iduna Park, Dortmund.Â