Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Faktor Kunci Lolosnya Argentina Ke Semifinal Copa America 2024

5 Juli 2024   13:55 Diperbarui: 5 Juli 2024   15:02 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Diolah dari @argentina

Argentina berhasil lolos ke babak semifinal Copa America 2024. Pelatih Lionel Scaloni sukses mengantarkan timnya mengalahkan Ekuador di babak perempatfinal. Pada pertandingan yang telah dilangsungkan di Stadion NRG, Houston, Texas; Jumat (5/7/2024) pagi WIB, Argentina menang lewat adu penalti dengan skor 4-2. 

Sebelumnya, Argentina dan Ekuador bermain imbang 1-1 dalam waktu normal 2x45 menit. Tim Tango memimpin 1-0 di babak pertama lewat gol Lisandro Martinez pada menit ke-35. Ekuador yang dilatih Felix Sanchez Bas berhasil mencuri kemenangan Argentina di injury time babak kedua.  Kevin Rodriguez mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-90+1.

Laga Argentina kontra Ekuador ini berlangsung seimbang. Predikat ranking 1 FIFA, juara bertahan dan masih diperkuat sang mega bintang Lionel Messi di kubu La Albiceleste ternyata tak membuat Ekuador gentar. 

Dibalik kemenangan Argentina, ada fakta menarik bahwa Lionel Messi masih kurang beruntung melawan Ekuador. Ia masih nirgol di Copa America 2024. Bahkan La Pulga ini gagal mengeksekusi tendangan penalti pertama Argentina di babak tos-tosan.

Di sisi lain, Enner Valencia dkk mampu memberikan perlawanan. Bahkan, ditinjau dari sisi serangan, Ekuador lebih merepotkan Argentina. Lolosnya Argentina dari hadangan Ekuador tidak lepas dari beberapa faktor.

Berikut ini ulasan beberapa faktor penentu kemenangan Argentina atas Ekuador.

Kesigapan Emiliano Martinez dan Lemahnya Penyelesaian Akhir Ekuador

Terlepas dari gol Lisandro Martinez, kreatifitas pemain Argentina tergolong rendah melawan Ekuador yang peringkatnya hanya 30 FIFA. Argentina kalah satu jumlah tembakan dari Ekuador. Hanya 8 kali tembakan Argentina dengan 2 di antaranya tepat sasaran. Ekuador sedikit lebih baik dengan gelontoran 9 kali tembakan dan 2 tepat sasaran.

Sejak babak pertama, Ekuador sudah merepotkan barisan belakang Argentina yang dihuni Nahuel Molina, Cristian Romero, Lisandro Martinez dan Nicolas Tagliafico. Titik lemah Argentina ada pada posisi bek kanan yang diisi Nahuel Molina. Separuh babak pertama adalah milik pemain Ekuador. Lini tengah kalah Argentina kalah dari tekanan Moises Caicedo cs. Penjaga gawang, Emiliano Martinez berperan penting di sini.

Menit ke-6, Moises Caicedo sudah merepotkan penjaga gawang Argentina, Emiliano Martinez. Caicedo mampu lepas dari kejaran Nahuel Molina dan kepungan 6 pemain Argentina lainnya. Di sini, terlihat bahwa pertahanan Tim Tango bermasalah. Beruntung, Emiliano Martinez sigap menangkap tendangan Caicedo yang melaju pelan ke arahnya.

Pada menit ke-15, Ekuador kembali mengancam pertahanan Argentina dua kali beruntun. Berawal dari pergerakan Moises Caicedo yang mampu melewati Nahuel Molina, umpannya kemudian diterima Jeremy Sarmiento yang sangat bebas tak terkawal di dalam kotak penalti Tim Tango. Sarmiento meliuk-liuk sebentar dan jauh dari kawalan Cristian Romero dan Lisandro Martinez. Keberuntungan kembali menaungi tim Lionel Scaloni karena kiper Emiliano Martinez mampu menghalau tembakan Sarmineto.

Selanjutnya, Caicedo memberikan umpan kepada Kendry Paez. Kali ini tendangan keras  Paez dari jarak 12 meter masih melambung. Koordinasi pertahanan pada poros Rodrigo De Paul dan Nahuel Molina mudah ditembus lawan. 

Argentina  baru bisa membuka peluang matang pertama pada menit ke-27. Sundulan Enzo Fernandez melebar dari gawang Alexander Dominguez. 

Gelandang Chelsea tersebut kembali memiliki peluang lewat skema serangan balik pada menit ke-34. Tendangan kerasnya masih membentur badan bek Ekuador.

Peran Lionel Messi dan Longgarnya Pertahanan Ekuador

Terciptanya gol Lisandro Martinez pada menit ke-35 tidak lepas dari peran Lionel Messi. pemain berjuluk La Pulga jeli mengeksekusi sepak pojok yang langsung diarahkan ke tiang dekat gawang Ekuador di mana di sana berdiri Alexis Mac Allister. Gelandang Liverpool ini tak terkawal ketika menerima umpan Messi. Umpan sundulannya tanpa melihat ke belakang langsung disambut dengan sundulan Lisandro Martinez yang juga tak terkawal pemain Ekuador.

Baik Mac Allister maupun Lisandro Martinez, dua-duanya luput dari pengawalan pemain belakang Ekuador.

Lionel Messi yang turun sebagai starter merangkap kapten tim, tak mampu menjebol gawang Ekuador. Meskipun demikian, peraih delapan kali Ballon d'Or yang kini membela klub MLS, Inter Miami tetap memiliki peran sentral. Ia lebih banyak bermain di tengah dan mengontrol alur serangan Argentina. 

Striker Lautaro Martinez memiliki sebuah peluang emas pada menit ke-55. Umpan jarak jauh Emiliano Martinez tak mampu dijadikan gol oleh penyerang Inter Milan. 

Gagalnya Drama Penalti Enner Valencia 

Ekuador mendapatkan peluang menyamakan skor pada menit ke-60. Gelandang Ekuador, Alan Franco Palma didorong oleh Rodrigo De Paul dalam kotak penalti ketika berebut bola tendangan sepak pojok Moses Caicedo. 

Tak ada pengecekan VAR dari wasit. Titik putih langsung ditunjuk meskipun Lionel Messi cs sempat mengajukan komplain. 

Namun, Dewi Fortuna sepertinya menaungi La Albiceleste. Emiliano Martinez sudah melompat ke arah yang berlawanan, tetapi eksekusi tendangan Enner Valencia  justru mengenai tiang gawang. Bola rebound masih sempat diambil Piero Hincapie, tetapi sepakannya hanya membentur jaring. Kapten Ekuador membuang peluang emas tersebut. 

Drama berlanjut ketika wasit meminta tendangan penalti diulang. Keberuntungan kembali berpihak kepada Lionel Messi cs. Pelanggaran ketika penalti Enner Valencia dilakukan justru dilakukan oleh pemain Ekuador sendiri.

Efektifitas Pergantian Pemain

Pergantian pemain yang dilakukan oleh pelatih Lionel Scaloni memberikan dampak pada Tim Tango. Meskipun dampaknya nanti hadir di babak adu penalti. Termasuk pergantian pemain di kubu Ekuador. 

Lautaro Martinez ditarik keluar pada menit ke-65 dan digantikan Julian Alvarez. Masuknya penyerang Manchester City membuat perubahan skema. Lionel Messi cenderung mengambil posisi sebagai striker murni. Messi mendapatkan peluang menambah skor pada menit ke-67. Sayangnya, tendangan La Pulga mampu diamankan Alexander Dominguez.

Lionel Scaloni kembali melakukan pergantian pemain pada menit ke-78. Pencetak gol Lisandro Martinez dan Enzo Fernandez digantikan oleh Giovani Lo Celso dan Nicolas Otamendi.

Pelatih Ekuador juga melakukan pergantian pemain yang membawa dampak. John Yeboah dan Angel Mena masuk menggantikan Carlos Gruezo dan Enner Valencia.

Melihat para pemain Argentina seperti sudah kelelahan dan lamban bergerak, pelatih Felix Sanchez Bas kembali memasukkan pemain berposisi penyerang, yakni Jordy Caicedo menggantikan Alan Franco pada menit ke-87. 

Hasil pergantian pemain Ekuador ini memberikan daya serang yang lebih baik. Umpan John Yeboah berhasil disundul dan dijadikan gol penyama skor oleh Kevin Rodriguez pada menit ke-90+1. Drama kembali hadir di sini, tetapi VAR mengesahkan gol Ekuador.

Kemenangan Argentina yang sudah di depan mata seketika buyar oleh gol Rodriguez. Usai gol ini, Ekuador terus menekan Argentina. Satu pergantian pemain kembali dilakukan Scaloni, yakni memasukkan Gonzalo Montiel menggantikan Nahuel Molina.

Sementara, hingga detik terakhir, Ekuador terus menggempur Argentina lewat Jordy Caicedo melalui sundulan yang masih melebar.

Skor 1-1 menyudahi laga di waktu normal.

Penyelamatan Gemilang Emiliano Martinez

Eksekusi penalti Lionel Messi yang gagal. Sumber: Diolah dari tangkapan layar TyC Sports
Eksekusi penalti Lionel Messi yang gagal. Sumber: Diolah dari tangkapan layar TyC Sports

Copa America tidak mengenal babak tambahan extra time 2 x 15 menit. Babak adu penalti langsung tersaji. Di babak ini, tiga pemain pengganti Argentina dan dua di kubu Ekuador sukses sebagai pencetak gol.

Lionel Messi yang maju sebagai algojo pertama, gagal menjalankan tugasnya. Eksekusi gaya panenka La Pulga memang sudah mengecoh Alexander Dominguez, tetapi bola membentur mistar. Dewi Fortuna untuk Argentina tak memihak sang mega bintang. 

Penjaga gawang Emiliano Martinez adalah aktor protagonis kemenangan Argentina. Penjaga gawang Aston Villa ini dua kali secara beruntun menggagalkan tendangan penalti lawan. 

Martinez menepis tendangan Angel Mena dan Alan Minda. Kesuksesan kiper berusia 31 tahun tersebut membuat Argentina di atas angin sekaligus menghibur Lionel Messi yang gagal.

Empat penendang Argentina berikutnya, sukses menjalankan tugasya.  Julian Alvares, Alexis Mac Allister, Gonzalo Montiel dan Nicolas Otamendi. Ekuador berhasil menyarangkan dua bola lewat kaki John Yeboah dan Jordy Caicedo.

Dari kelima faktor tersebut, peran penjaga gawang Emiliano Martinez dan pergantian pemain adalah yang paling vital.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun