Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pelajaran Penting dari Laga Swiss Kontra Jerman

24 Juni 2024   05:17 Diperbarui: 24 Juni 2024   05:33 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bisa disimpulkan bahwa barisan penyerang yang dimainkan pelatih Nagelsmann tumpul. Jamal Musiala, Kai Havertz, Leroy Sane, Florian Wirtz dan Ilkay Gundogan kesulitan menembus pertahanan Swiss.

Kejelian Nagelsmaan ketika mengadakan pergantian pemain adalah nilai plus penampilan Jerman kontra Swiss. Jamal Musiala yang teredam oleh gelandang dan bek Swiss ditarik keluar dan digantikan oleh Niclas Fullkrug. Sebuah pergantian berharga yang berujung sebiji poin penting buat Jerman.

Beruntung ada Fullkrug, sehingga kewibawaan Jerman sebagai unggulan dan tuan rumah masih terjaga dari noda kekalahan. Striker berusia 31 tahun milik Borussia Dortmund ini mampu berada pada   timing untuk menyelamatkan negaranya dari kekalahan.

Di kubu Swiss yang dilatih Murat Yakin, mereka lebih efektif dalam memanfaatkan peluang. Granit Xhaka cs memang hanya membuat 4 kali peluang, tetapi 3 langsung mengarah tepat sasaran dan satu berbuah gol.

Ketika Dan Ndoye mengoyak gawang Manuel Neuer pada menit ke-26, ini adalah peluang matang pertama Swiss. Penyerang yang memperkuat klub Bologna di Serie A Liga Italia ini memanfaatkan umpan R. Freuler di depan gawang Neuer.

Selain Granit Xhaka yang bermain spartan di kubu Swiss dan layak diganjar Man of The Match, kiper Yan Sommer adalah pahlawan Swiss yang sebenarnya. Kiper Inter Milan ini tercatat berulang kali menepis peluang matang dari Jerman.

Selanjutnya, belajar dari pergerakan Ndoye, terdapat celah di bagian pertahanan Der Panzer. Jonathan Tah dan Antony Rudiger bisa ditembus Ndoye. Ketika mendapatkan serangan balik, posisi Joshua Kimmich pun kadang kalah sudah kosong, mengingat bek sayap Bayern Munich ini memang suka menyerang.

Demikian pula ketika terjadi gol R. Vargas di penghujung babak kedua yang dibatalkan karena offside. Pertahanan Jerman terlihat mudah ditembus. Sisi sayap kosong. Sehingga Neuer terlihat berjuang sendiri.

Di lini tengah, Toni Kroos nampak bermain sendiri pula. Kontribusi umpan yang selama ini efektif dari kaki Joshua Kimmich minim ketika menghadapi Swiss. Ketika tumpul kreatifitas, mungkin sebaiknya striker gaek Thomas Muller dimainkan.

Lima pergantian pemain untuk mengejar gol penyeimbang yang dilakukan Nagelsmann sementara mengamankan noktah merah Jerman di depan publik sendiri. Fase knockout sudah di depan mata, Jerman wajib berbenah.

Jerman sedikit banyak bisa belajar dari Swiss yang mampu menciptakan sedikit peluang tetapi efektif menyarangkan  gol. Bukan tidak mungkin, Granit Xhaka dkk adalah tim kuda hitam di gelaran EURO 2024 kali ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun