Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pelajaran Penting dari Laga Swiss Kontra Jerman

24 Juni 2024   05:17 Diperbarui: 24 Juni 2024   05:33 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Niclas Fullkrug mencetak gol penyelamat Jerman melawan Swiss. Sumber: Diolah dari REUTERS

Tuan rumah Piala Eropa 2024 Jerman memang lolos ke fase knockout dengan status juara grup A. Tetapi status juara grup diraih tim asuhan Julian Nagelsmann dengan susah payah. Tim Panser harus menunggu hingga injury time untuk meraih poin penting sebagai juara grup.

Bertanding Deutsche Bank Park atau Frankfurt Arena di kota Frankfurt (Senin, 24/6/2024) dini hari dalam rangka matchday ketiga (terakhir) penyisihan grup A, tuan rumah Jerman ditahan imbang Swiss dengan skor 1-1.

Swiss unggul terlebih dulu di babak pertama ketika striker Dan Ndoye pada menit ke-26. Jerman baru bisa membalas skor pada menit ke-90+2 lewat sundulan pemain pengganti Niclas Fullkrug.

Jerman pun memastikan lolos ke babak 16 besar dengan status juara grup mengoleksi 7 poin. Swiss lolos sebagai runner-up dengan raihan 5 poin. Sementara Hungaria berada di peringkat ketiga. 

Hungaria berhasil meraih tiga poin setelah mengalahkan Skotlandia 1-0. Gol kemenangan Hungaria disumbangkan oleh K. Csoboth pada menit ke-90+10. 

Skotlandia sudah dipastikan tersingkir karena hanya menduduki juru kunci dengan sebiji poin. Hungaria pun hampir dipastikan tersingkir pula meskipun masih ada sedikit  peluang lolos sebagai peringkat ketiga terbaik. Namun, hal itu berat mengingat Hungaria telah minus 3 gol. Artinya, mereka tergantung hasil dari tim lain.

Dan Ndoye mencetak gol ke gawang Manuel Neuer. Sumber: Diolah dari REUTERS.
Dan Ndoye mencetak gol ke gawang Manuel Neuer. Sumber: Diolah dari REUTERS.

Bagi tuan rumah Jerman, hasil melawan Swiss menjadi pelajaran berharga bagi Julian Nagelsmann. Ini pun menjadi warning. Lini serang kadang bermasalah ketika berhadapan dengan tim yang cenderung bertahan dan mengandalkan serangan balik.

Menguasai penuh pertandingan, mengontrol laga, dan memborbardir pertahanan lawan belum menjamin kemenangan. Artinya, taktik dan strategi tim Panser masih bisa dijinakkan lawan.

Pada laga melawan Swiss, Jerman menguasai bola hingga 67%. Manuel Neuer dkk pun menggelontorkan 18 tembakan. Masalahnya adalah dari 18 upaya tersebut, hanya 3 yang tepat sasaran.

Bisa disimpulkan bahwa barisan penyerang yang dimainkan pelatih Nagelsmann tumpul. Jamal Musiala, Kai Havertz, Leroy Sane, Florian Wirtz dan Ilkay Gundogan kesulitan menembus pertahanan Swiss.

Kejelian Nagelsmaan ketika mengadakan pergantian pemain adalah nilai plus penampilan Jerman kontra Swiss. Jamal Musiala yang teredam oleh gelandang dan bek Swiss ditarik keluar dan digantikan oleh Niclas Fullkrug. Sebuah pergantian berharga yang berujung sebiji poin penting buat Jerman.

Beruntung ada Fullkrug, sehingga kewibawaan Jerman sebagai unggulan dan tuan rumah masih terjaga dari noda kekalahan. Striker berusia 31 tahun milik Borussia Dortmund ini mampu berada pada   timing untuk menyelamatkan negaranya dari kekalahan.

Di kubu Swiss yang dilatih Murat Yakin, mereka lebih efektif dalam memanfaatkan peluang. Granit Xhaka cs memang hanya membuat 4 kali peluang, tetapi 3 langsung mengarah tepat sasaran dan satu berbuah gol.

Ketika Dan Ndoye mengoyak gawang Manuel Neuer pada menit ke-26, ini adalah peluang matang pertama Swiss. Penyerang yang memperkuat klub Bologna di Serie A Liga Italia ini memanfaatkan umpan R. Freuler di depan gawang Neuer.

Selain Granit Xhaka yang bermain spartan di kubu Swiss dan layak diganjar Man of The Match, kiper Yan Sommer adalah pahlawan Swiss yang sebenarnya. Kiper Inter Milan ini tercatat berulang kali menepis peluang matang dari Jerman.

Selanjutnya, belajar dari pergerakan Ndoye, terdapat celah di bagian pertahanan Der Panzer. Jonathan Tah dan Antony Rudiger bisa ditembus Ndoye. Ketika mendapatkan serangan balik, posisi Joshua Kimmich pun kadang kalah sudah kosong, mengingat bek sayap Bayern Munich ini memang suka menyerang.

Demikian pula ketika terjadi gol R. Vargas di penghujung babak kedua yang dibatalkan karena offside. Pertahanan Jerman terlihat mudah ditembus. Sisi sayap kosong. Sehingga Neuer terlihat berjuang sendiri.

Di lini tengah, Toni Kroos nampak bermain sendiri pula. Kontribusi umpan yang selama ini efektif dari kaki Joshua Kimmich minim ketika menghadapi Swiss. Ketika tumpul kreatifitas, mungkin sebaiknya striker gaek Thomas Muller dimainkan.

Lima pergantian pemain untuk mengejar gol penyeimbang yang dilakukan Nagelsmann sementara mengamankan noktah merah Jerman di depan publik sendiri. Fase knockout sudah di depan mata, Jerman wajib berbenah.

Jerman sedikit banyak bisa belajar dari Swiss yang mampu menciptakan sedikit peluang tetapi efektif menyarangkan  gol. Bukan tidak mungkin, Granit Xhaka dkk adalah tim kuda hitam di gelaran EURO 2024 kali ini.

Selain Jerman dan Swiss, dua tim lain juga sudah memastikan lolos ke babakn15 besar. Mereka adalah dua mantan juara Eropa, Spanyol dan Portugal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun