Hal yang paling penting dari kehadiran orang tua/wali murid adalah didapatkannya informasi terkait perkembangan pendidikan anak di sekolah. Nilai-nilai dan deskripsi yang tertera di dalam lembaran rapor tidak hanya sebata angka dan uraian kalimat saja. Ada informasi detail yang bisa didapatkan dari penjelasan wali kelas.
Ada mata pelajaran di mana anak unggul, ada yang biasa-biasa saja dan ada yang membutuhkan pendampingan khusus. Anak pun memiliki kekuatan pada skill khusus yang tidak bisa terdeteksi secara langsung oleh setiap guru kelas. Terlebih, orang tua/wali tidak selamanya mampu memantau kondisi belajar dan perkembangan sikap kesehariannya di rumah.Â
Misalnya, pada mata pelajaran apa saja anak memiliki minat belajar yang tinggi dan pada mapel anak memiliki minat yang sebaliknya. Selain itu, wali kelas berbagi terkait perkembangan sikap pribadi dan karakter anak selama di sekolah.
Selain itu, saya mendapatkan informasi di mana anak saya kuat dalam hal berbicara sebagai perwakilan kelompok. Ia percaya diri berbicara di depan teman-temannya. Meskipun, pada konteks kehidupan sehari-hari, anak saya tergolong pemalu. Artinya, ada perkembangan positif terkait kemampuan berbicara dan rasa percaya diri selama ada di sekolah.
Satu hal penting berikutnya adalah, anak saya sudah bisa pulang sendiri dari sekolah dengan berjalan kaki. Bagai saya, ini penting karena anak mulai mandiri. Tak perlu dijemput lagi. Memang jarak rumah ke sekolah hanya sekitar 600 meter melewati jalan trans Sulawesi menuju Sulawesi Barat. Titipan dari wali kelasnya adalah tetap berhati-hati selama pulang sekolah di tengah arus lalu lintas yang sedikit padat.
Mendiskusikan Solusi Permasalahan Anak
Saya mengapresiasi wali kelas anak saya yang bisa memberikan penyampaian bahwa tulisan anak saya masih perlu perbaikan. Masih ada dua tugas keterampilan dan seni budaya yang belum ia kumpulkan.Â
Wali kelas masih memberikan kesempatan untuk mengumpulkan tugas-tugas tersebut pada saat masuk tahun ajaran baru mengingat tugas tersebut tidak terkait dengan nilai rapor, tetapi sebagai bentuk kreatifitas untuk dipajang di dalam kelas dan untuk kegiatan pameran sekolah nantinya.
Wali kelas juga menyampaikan bahwa anak saya sering kurang semangat pada kegiatan tertentu di sekolah. Ia lebih banyak diam. Kami mendiskusikan masalah ini bertiga dengan anak saya sambil mencari solusi yang tepat agar lebih maksimal di tahun ajaran baru.
Rasa percaya diri anak tentunya ikut terjaga ketika orang tuanya berbicara dari hati ke hati bersama anak. Ini akan membuat anak tidak canggung lagi ketika orang tuanya hadir di sekolah.Â
Khusus bagi orang tua/wali, tentunya ada rasa plong dan "merdeka" usai penerimaan rapor. Satu tahapan perjalanan pendidikan anak rampung.Â
Refleksi dan tindak lanjut atas hasil pertemuan antara wali kelas, murid dan orang tua seyogyanya diterapkan. Agar kelak ada perbaikan layanan pendidikan kepada anak. Hal penting berikutnya adalah terwujudnya kaborasi antara pihak sekolah dan orang tua juga semakin intens.Â