Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

EURO 2024: Atraksi Final Pada Laga Turki Kontra Georgia

19 Juni 2024   10:52 Diperbarui: 19 Juni 2024   13:52 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gelandang Turki, Arda Guler merayakan gol ke gawang Georgia. Sumber: Diolah dari REUTERS

Sebuah pertandingan yang layaknya ditonton di babak final EURO 2024 disajikan oleh Turki kontra Georgia. Bermain di stadion Signal Iduna Park, Dortmund, Selasa (18/6/2024) kedua negara menampilkan permainan yang sangat menghibur dan membuat setiap penikmat bola berdecak kagum.

Pada laga pertama penyisihan Grup F Piala Eropa 2024, Turki berhasil menutup laga dengan kemenangan 3-1 atas Georgia. Pemain  kedua tim saling jual-beli serangan sepanjang laga. 

Kedua tim saling berbalas gol di babak pertama. Turki unggul terlebih dulu lewat gol spektakuler Mert Muldur pada menit ke-25. Georgia kemudian menyamakan kedudukan melalui kaki Georges Mikautadze pada menit ke-32. 

Di babak kedua, Turki kembali memimpin 2-1. Gelandang belia Arda Guler kembali mencetak gol spektakuler lewat tembakan keras dari luar kotak penalti pada menit ke-65. 

Petaka bagi Georgia datang di menit terakhir injury time babak kedua. Penjaga gawang Georgia, Giorgi Mamardashvili memilih membantu serangan rekan-rekannya dengan turun ke kotak penalti Turki untuk menyambut sepak pojok. Gawang Georgia yang kosong melompong menjadi sasaran empuk serangan balik cepat Turki. Muhammed Akturkoglu mengalirkan bola ke gawang yang kosong dan menutup laga ini dengan skor 3-1 pada menit ke-90+7.

Hasil gemilang yang diraih Hakan Calhanoglu cs ini membuat Turki memimpin klasemen sementara Grup F dengan 3 poin. Disusul salah satu favorit juara, Portugal di posisi kedua dengan poin yang sama. Ceko dan Georgia mengikuti di tempat ketiga dan juru kunci.

Portugal yang dipimpin mega bintang Cristiano Ronaldo berhasil mengalahkan Ceko dengan skor 2-1. Ceko unggul terlebih dulu lewat gol Lukas Provod (62'). Portugal menyamakan skor lewat gol bunuh diri Robin Hranac (69'). Gol kemenangan jaura EURO 2016 dicetak oleh Francisco Conceicao di menit injury time babak kedua (90+2). 

Atraksi Taktik, Pemain Muda dan Saling Serang 

Pertandingan antara Turki kontra Georgia sejatinya bukanlah laga antara dua tim unggulan. Turki saat ini bercokol di peringkat ke-40 FIFA. Adapun Georgia menempati ranking 75. 

Tetapi penampilan kedua tim sepanjang 2x45 menit menggambarkan pertarungan dua raksasa di partai puncak turnamen. Saling balas serangan sejak menit pertama hingga detik terakhir. Data statistik pertandingan menunjukkan total 36 tembakan dilakukan oleh pemain kedua tim. Masing-masing 22 kali tembakan oleh para pemain Turki dan 14 kali oleh punggawa Georgia. Efektifitas 8 kali shots on target milik Hakan Calhanoglu cs dan 5 kali oleh Kvicha Kvaratskhelia dkk menunjukkan visi bermain ekdua tim yang menginginkan kemenangan.

Pergerakan dan aliran bola yang dimainkan kedua tim merupakan perpaduan kick and rush ala Liga Primer Inggris, tika-taka La Liga dan total football Eredivisie. Para pemain seolah tak kenal lelah menyerang. 

Hiburan dari atraksi seni lapangan hijau Turki kontra Georgia adalah upaya mencetak gol lewat tendangan-tendangan jarak jauh. Menghibur, memantik adrenalin dan mengocok emosi penonton. Proses gol yang tercipta nampak sebagai hasil implementasi strategi. Terlepas dari gol terakhir. 

Sebelum terjadinya gol pertama, secara bergantian kedua tim saling serang. Sebuah peluang emas sudah didapatkan anak asuh Vincenzo Montella pada lima menit pertama laga. Satu tendangan keras dari luar kotak penalti membentur tiang gawang. 

Gol pertama Turki yang dicetak bek Mert Muldur pada menit ke-25 berawal dari kombinasi permainan umpan bola menyilang disertai pergerakan cepat Ferdi Kadioglu. Umpan silangnya yang coba dibuang oleh bek Georgia, Lasha Dvali, justru jatuh ke kaki Muldur. Dalam posisi tak terkawal, Muldur langsung melepaskan tendangan voli melengkung yang merobek gawang Giorgi Mamardashvili. 

Hanya berselang satu menit dari gol Muldur, Turki kembali mencetak gol dengan proses yang brilian. Penyerang sayap belia milik Juventus, Kenan Yildiz berhasil menceploskan bola umpan matang Arda Guler. Hanya saja, gol ini dianulir VAR karena terindikasi offside. Tanpa melihat gol yang dianulir, lagi-lagi proses terciptanya gol berawal dari taktik dan skema serangan yang sudah terlatih. 

Konsep terjadinya gol penyama kedudukan oleh Georges Mikautadze pada menit ke-32 tak lepas dari penerapan taktik.  Umpan pendek satu-dua yang dipelopori oleh  gerakan meliuk Giorgi Kochorashvili mengelabui Kenan Yildiz di sisi kanan pertahanan Turki. Sodoran umpannya di depan kiper Mert Gunok berhasil disontek oleh Mikautadze melewati jangkauan Gunok. Perencanaan terjadinya gol tentunya di bawah arahan sang pelatih Willy Sagnol selama latihan.

Saling membalas serangan kembali membuka peluang bagi Georgia pada menit ke-37. Mikautadze hampir mencetak brace jika saja tendangannya tidak membentur mistar. 

Memasuki babak kedua, tensi serangan tetap dipertahankan kedua tim. Secara bergantian Mert Muldur dan Kvicha Kvaratskhelia menyumbang peluang bagi negaranya.

Penerapan taktik lima pemain belakang yang dimainkan pelatih Georgia, Willy Sagnol, mampu dibaca oleh Vincenzo Montella. Terdapat ruang di antara lima bek dengan tiga geladnang serang. Di sinilah kelihaian Arda Guler yang berdiri bebas saat menerima umpan dari Kaan Ayhan. dalam posisi tak terkawal, Guler mengontrol bola dan melepaskan tembakan roket yang menghujam deras gawang Giorgi Mamardashvili. 

Injury time babak kedua selama enam menit pun sanggup memberikan puncak hiburan sepakbola. Dalam posisi tertinggal satu gol, Georgia bukannya bermain aman tak kebobolan lagi. Justru para pemain berusaha menyamakan skor. Inilah yang membuat kiper Giorgi Mamardashvili turut membantu serangan. 

Saling berbalas serangan di injurt time ini berlangsung sampai detik terakhir. Berawal dari bola yang diamankan bek Georgia tidak maksimal, direbut oleh Akturkoglu. Mamardashvili yang terlanjur jauh di kotak penalti Turki tak sanggup mengejar dribling Akturkoglu. Gawang Georgia pun jebol di detik terakhir laga.

Terlepas dari jebolnya gawang Geogia ketiga kalinya karena gawang yang kosong, ada visi bermain dari kedua tim yang membuat laga menarik. Semoga tim yang masuk final EURO 2024 mampu menerapkan sepakbola yanf dimainkan Turki dan Georgia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun