Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menikmati Sensasi Hangat Wedang Uwuh

19 Mei 2024   15:54 Diperbarui: 19 Mei 2024   19:34 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Satu sachet wedang uwuh. Sumber: dok. pribadi

Pengaruh kehidupan dunia modern saat ini memang hampir menyentuh seluruh pelosok negeri. Teknologi adalah yang paling cepat menyebar ke sendi-sendi kehidupan masyarakat. Alat komunikasi mendorong mudahnya penyebaran informasi dari berbagai sudut kehidupan. 

Meskipun dunia sudah modern, akan tetapi rasa tradisional masih banyak dijumpai di Indonesia. Kali ini saya mengenal sebuah paket minuman yang menggabungkan nilai tradisional dengan konsep modern. 

Adalah sebuah perjalanan ke pulau Jawa beberapa waktu lalu yang tidak sengaja memperkenalkan saya dengan satu nama yang terkait yang menurut saya merupakan perpaduan olahan minuman dan jamu. Awalnya, saya penasaran dengan istilah wedang. Menurut informasi, wedang ini banyak diperjualbelikan sebagai buah tangan wisatawan. 

Oya, wedang  artinya minuman dan uwuh diartikan sebagai sampah. Tetapi, pastinya wedang uwuh ini bukanlah minuman terbuat dari sampah. Mungkin pemilihan nama wedang uwuh memiliki filosofi bagi penemu dan pembuatnya dulu sehingga diberi nama demikian. 

Berbekal informasi yang saya dapatkan dari hasil browsing internet, bertemulah saya dengan nama Jamuning. Ini adalah sebuah merek paket wedang uwuh yang diproduksi di wilayah Yogyakarta. Dibalut pikiran penasaran, saya pun tak sempat bertanya kepada rekan-rekan seperjalanan saya. 

Mengingat tak ada waktu untuk pergi ke toko yang menjual wedang uwuh di Yogyakarta, saya pun memanfaatkan teknologi digital untuk mendapatkannya. Solusi menggunakan salah satu media layanan belanja online, wedang uwuh segera dalam genggaman. 

Sebenarnya, saya masih mendua hati terkait wedang uwuh tersebut nantinya. Mengapa? Saya belum pernah icip-icip seputar wedang. 

Sepaket wedang uwuh dan secangkir wedang yang telah diseduh. Sumber: dok. pribadi. 
Sepaket wedang uwuh dan secangkir wedang yang telah diseduh. Sumber: dok. pribadi. 

Singkatnya, tanpa perlu menuju Yogyakarta, paket wedang uwuh sudah ada di tangan saya untuk menemani perjalanan kembali ke Toraja.  Wedang uwuh yang siap saya nikmati diberi label Jamuning. Ini adalah minuman tradisional siap seduh. Demikianlah tulisan yang tertera pada kemasan. 

Dalam satu paket bungkusan seberat 200 gram, berisi delapan sachet wedang uwuh. Penampilannya menarik dan unik. Perpaduan modern-tradisional. 

Bahan-bahan wedang uwuh adalah sekumpulan rempah-rempah. Mereka di antaranya jahe merah, secang, cengkeh, kayu manis, serai, kapulaga, pala dan gula batu. Semua bahannya baki dalam kondisi kering. 

Meskipun wedang uwuh ini adalah minuman tradisional berbahan rempah, tetapi saya salut dengan pendekatan penjualannya. Pertama,  paket bungkusannya dari bahan plastik tebal dan bening dengan sistim kedap udara. Kedua, sudah memiliki izin sebagai produk industri rumah tangga. Ketiga, memiliki label halal dan nomor ID dari Majelis Ulama Indonesia dan keempat, memanfaatkan teknologi digital dalam pemasarannya. 

Berdasarkan informasi pada cover paket Jamuning, satu sachet wedang uwuh dapat dinikmati dengan cara diseduh dengan air panas sebanyak satu gelas (300 ml). Cara lainnya adalah dengan cara direbus dalam air mendidih selama kurang lebih 3 menit. 

Seketika saat membuka sachet, aroma khas perpaduan serai dan cengkeh sudah tercium. Aroma ini makin tajam manakala telah diseduh. Warna airnya merah bening menyerupai sirup. Perpaduan aroma wangi semua bahan baku benar-benar terasa ketika sudah diseduh. 

Aroma dan warna air wedang mengundang selera untuk meminumnya. Rasa hangat dari jahe dan cengkeh memberikan sensasi hangat di leher hingga perut. Sensasi ini sangat terasa saat diminum hangat. Badan terasa hangat efek dari jahe, cengkeh dan serai. Sebelum membasahi tenggorokan pun, sensasi hangat wedang sudah terasa. 

Saya belum pernah menikmati minuman berbahan jamu. Dengan adanya wedang uwuh ini, maka menjadi catatan sejarah perjalanan hidup saya. Akhirnya bisa menikmati kamu tradisional. 

Mengutip informasi dari Sibakul Jogja, wedang uwuh memiliki sejumlah manfaat dan khasiat. Selain menghagantkan tubuh, juga berkhasiat membantu mengobati asam urat. Selain itu, membantu mencegah penyakit jantung, mengobati batuk dan pilek, menangkal radikal bebas, dan meningkatkan kekebalan tubuh. 

Saya sendiri pernah terkena asam urat sekitar tiga tahun yang lalu. Sejauh ini, paket wedang uwuh yang ada saya nikmati setiap pagi. Kondisi cuaca di Toraja yang dingin, terlebih saat ini dalam suasana musim hujan sangat cocok. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun