Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Tangisan Warga Kecamatan Simbuang Yang Terisolir

12 Mei 2024   18:04 Diperbarui: 13 Mei 2024   02:45 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari Kelurahan Sima, tempat Puskesmas Lekke' berada, warga masih harus melewati. Lembang Makkodo sejauh lebih dari 10 kilometer dengan akses jalan menuruni lembah dengan tebing curam. Kondisi makin diperparah dengan banyaknya titik jalan yang tertutup longsor. 

Mobil Puskesmas Lekke' tak akan bisa melintas. Hanya dengan bantuan digotong, warga yang akan melahirkan bisa melewati jalur ini. 

Di sepanjang jalur menukik turun dari Makkodo-Petarian-Leppan-Sa'dan, jalan tertutup longsor dengan sangat parah. Apalagi pergerakan tanah terus terjadi. Sekalipun tidak hujan, berkubik tanah dan bebatuan masih tergelincir dari arah tebing. 

Jalan terputus di poros Simbuang-Mappak. Sumber: Diolah dari Ragam Kareba Mappak. 
Jalan terputus di poros Simbuang-Mappak. Sumber: Diolah dari Ragam Kareba Mappak. 

Setelah bencana longsor di hampir seluruh penjuru Kecamatan Simbuang dan Mappak kurang lebih sebulan yang lalu, sebagian besar akses jalan utama masih tertutup longsor. Bahkan ada yang sampai putus. Sehingga hanya kendaraan roda dua yang bisa melintas. Mobil sudah tak memungkinkan lagi untuk melewatinya. 

Inilah cerita dari penderitaan warga Kecamatan Simbuang hingga Mappak yang tak akan pernah berhenti dituliskan hingga jutaan bab selama akses jalan tak pernah dibangun. Saya sudah menyaksikan dan mengalami sendiri sulitnya akses jalan di sepanjang jalur menuju Simbuang. 

Pembangunan pada semua bidang di kecamatan terpencil, terjauh dan terluar dari Kabupaten Tana Toraja sulit terwujud selama akses jalan tak dibangun oleh pemerintah. 

Sebenarnya, pemerintah provinsi Sulawesi Selatan di masa pemerintahan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman pernah memprogramkan pembangunan jalan pada jalur Simbuang, yakni poros sungai Masuppu' hingga Talayo mendekati perbatasan Kecamatan Bonggakaradeng. Hanya saja, proyek pekerjaan jalan yang sudah berjalan kurang lebih sebulan pada bulan November 2023, tiba-tiba berhenti. Pelaksana dan pekerja proyek jalan menarik semua alat berat dan kendaraan. Alasannya, tak ada anggaran pembangunan. 

Di masa pemerintahan PJ gubernur saat ini, tak ada lagi kelanjutan pembangunan. Maka, makin menderitalah warga Simbuang dan Mappak. Akses jalan kini tertutup total untuk roda empat. Belum ada tindakan dari Pemda Tana Toraja maupun Pemprov Sumsel untuk membersihkan tumpukan material. 

Hanya swadaya warga sekitar dan orang yang melintas yang selalu membersihkan bebatuan dan menimbun lubang. Apresiasi buat kepala lembang (desa) Makkodo, bapak Sukardi Kombongkila' yang beberapa hari lalu sudah mengupayakan pembukaan jalan di Makkodo bagian atas menuju Kelurahan Sima menggunakan sebuah excavator. Pekerjaan ini pun terbatas karena sulitnya supplai bahan bakar solar until alat berat tersebut. 

Entah sampai kapan tangisan dan derita warga Simbuang ini bisa terjawab oleh ketersediaan akses jalur transportasi yang layak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun