Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengenal Ma'pokon dalam Prosesi Pemakaman Secara Adat Orang Toraja

7 Mei 2024   15:01 Diperbarui: 8 Mei 2024   02:11 907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembuatan pokon. Sumber: Diolah dari dokumentasi Luky Meno

Pokon dimasak dalam kuali besar terbuat dari aluminium. Untuk menghasilkan pokon yang harum dan legit, wadah memasak dibalas dengan sejumlah daun pandan. 

Lalu, pokon ditata dan disusun dengan rapi satu per satu ke dalam kuali hingga penuh. Bagian atas kuali juga ditutup dengan daun pandan. 

Pokon ditata ke dalam kuali aluminium. Sumber: dok. pribadi.
Pokon ditata ke dalam kuali aluminium. Sumber: dok. pribadi.

Air kemudian dimasukkan ke dalam kuali besar hingga menutupi pokon. Selanjutnya, pokon direbus. Proses perebusan pokon berlangsung 3-5 jam dengan api normal dari tungku kayu bakar. 

Pokon tidak langsung dinikmati di hari pemasakan. Pokon baru akan disajikan keesokan harinya ketika dibagikan kepada semua orang yang hadir pada prosesi ma'tammu tedong atau ma'pasa' tedong (mengumpulkan kerbau yang akan dipotong). 

Pembuatan pokon. Sumber: Diolah dari dokumentasi Luky Meno
Pembuatan pokon. Sumber: Diolah dari dokumentasi Luky Meno

Tradisi ma'pokon di upacara kedukaan berbeda-beda pada setiap kecamatan atau kampung di Toraja, khususnya Toraja Utara. Ma'pokon menjadi salah satu prosesi yang paling ditunggu-tunggu oleh sehenap rumpun keluarga yang berduka dan warga sekitar. Ma'pokon ini tidak selalu terjadi. Hanya pada prosesi rambu solo' keturunan bangsawan dan pada acara syukuran tertentu. 

Dengan selesainya ma'pokon, maka selanjutnya pihak keluarga bersiap untuk prosesi ma'tammu tedong atau ma'pasa' tedong pada keesekon harinya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun