Pukul 1 subuh, saya memutuskan berhenti di sebuah SPBU di dekat kota Pangkep untuk tidur. Hawa panas Pangkep membuat keringat membasahi tubuh saat tidur. Sekitar 30 menit tidur saya terjaga oleh suara truk tonton yang diparkir di depan saya.
Perjalanan saya lanjutkan ke Makassar ditemani hujan. Kondisi jalan agak lengang, sehingga saya bisa menggeber gas lebih tinggi. Tiba di Makassar menjelang setengah tiga pagi. Saya istirahat di kompleks gereja Toraja Jemaat Tamalanrea, Makassar. Saya diberi satu kamar guest house oleh pengelolanya yang ramah, bapak Benyamin Para'pean.
Mobil pun saya titip parkir di lokasi tersebut. Grab menjadi pilihan saya menuju bandara Sultan Hasanuddin pada pukul 5 pagi. Di lobby pintu keberangkatan, kami peserta IKTE dari Sulawesi Selatan bertemu. Kami menggunakan maskapai yang sama, Garuda Indonesia. Minus seorang rekan yang telah lebih dulu berangkat menggunakan Lion Air.
Pertemuan pertama saya dengan tiga rekan baru di bandara. Satu peserta adalah sobat karib saya selama ini, seorang lulusan pascasarjana dari Amerika Serikat, Muhammad Jufrianto. Kami berdua sekadar lagi di Hotel Horison. Ini adalah kegiatan menantang sekaligus membahagiakan bagi saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H