Pihak Perhutani bertindak sebagai penyedia ribuan bibit pohon yang ditanam massal hari ini.
Tentu ini menjadi aksi nyata implementasi Kurikulum Merdeka yakni pelibatan dan pemanfaatan aset yang ada di sekitar lingkungan sekolah.Â
Selain dihadiri oleh pengurus Kwarcab dan elemen kepramukaan lainnya, sekolah-sekolah terdekat, hadir langsung di lokasi upacara.
Sementara sekolah menengah atas yang ada di luar Kecamatan Mengkendek mengirimkan satu kelompok perwakilan siswa bersama beberapa guru untuk terlibat dalam aksi tanam pohon massal.Â
Di UPT SDN 9 Bittuang, semua murid, guru dan tenaga kependidikan turun menanam pohon pada lokasi yang ada di sekitar sekolah.
Satu orang satu bibit pohon. Para murid menggali langsung lobang tanam dan menanaminya. Mereka menanam sambil belajar akan pentingnya kelestarian alam.Â
Wilayah Kecamatan Bittuang termasuk dalam wilayah rawan longsor. Di sana tanah lempung kekuningan dengan dominasi tanah berpasir.
Dengan adanya aksi tanam pohon dari puluhan sekolah di sana, diharapkan ke depan, kejadian tanah longsor bisa berkurang.Â
Sementara itu di SMP PGRI Pa'buaran, kegiatan serupa dilaksanakan. Kepala sekolah memimpin langsung aksi tanam pohon massal di sana. Beragam jenis pohon ditanam pada sejumlah lokasi yang rawan longsor.
Kontur tanah di wilayah Pa'buaran juga rawan longsor. Lokasi ini berada satu wilayah dengan lokasi longsor yang menelan 4 korban jiwa di Pangra'ta', Lembang Randanbatu, Kecamatan Makale Selatan.Â