Dua kata "Fantastis dan Sejarah!" untuk menggambarkan pencapaian Bayer Leverkusen musim ini. Leverkusen sukses mencetak sejarah sebagai juara Bundesliga atau Liga Jerman musim 2023-2024. Penampilan fantastis tim ini layak mendapatkan gelar juara.Â
Masih ada 5 laga tersisa di Bundesliga musim ini. Tapi keunggulan 16 poin Leverkusen di puncak klasemen tak mungkin terkejar lagi oleh tim lain.Â
Kepastian gelar juara pasukan Xabi Alonso ditentukan usai menggulung Werder Bremen dengan skor telak sempurna 5-0. Gol-gol yang memastikan gelar juara Leverkusen dicetak oleh Victor Boniface lewat titik putih (25'), Granit Xhaka (60') dan trigol Florian Wirtz (68', 83', 90').Â
Ini adalah gelar perdana yang telah dinantikan selama 120 tahun oleh publik Leverkusen. Status "Neverkusen" pun resmi dicabut setelah disematkan selama 31 tahun oleh publik bola Bundesliga.Â
Usai peluit panjang dibunyikan wasit, fans Leverkusen rumah ruah memenuhi lapangan untuk menggelar pesta juara. Dahaga penantian panjang pun terpenuhi. Sorakan bercampur dengan tangis bahagia para suporter.Â
Sejarah juara ini sekaligus menjadi sejarah pula buat sang pelatih, Xabi Alonso. Tangan magisnya sukses memberikan gelar perdana buat klub. Lebih fantastis lagi, timnya belum terkalahkan di liga sejauh ini dalam 29 pertandingan.Â
Menengok sedikit ke belakang, bulan Oktober 2022, Xabi Alonso didapuk sebagai pelatih di mana saat itu Leverkusen duduk di posisi ke-17 klasemen sementara. Memasuki bulan Mei 2023, Alonso sukses mengantarkan timnya ke Europa League dengan raihan peringkat keenam di akhir musim dan bulan April 2024, gelar juara liga perdana sukses diberikan Alonso untuk Leverkusen.Â
Tak sampai 2 musim, Alonso mengubah Leverkusen menjadi tim solid tanpa sosok pemain bintang. Rekor unbeaten milik Leverkusen adalah yang terpanjang selama perjalanan Bundesliga Jerman.Â
Pencapaian juara Leverkusen juga sukses menghentikan kedigdayaan Bayern Munich yang telah menguasai Bundesiga selama 11 musim beruntun.Â
Kunci kesuksesan Leverkusen musim ini adalah kolektifitas. Ini terlihat jelas dari tidak adanya anak didik Xabi Alonso yang masuk jajaran top three sebagai top skor. Artinya, hampir semua pemain Leverkusen berkontribusi atas jumlah gol yang dihasilkan.Â