Waktu tempuh perjalanan dari Toraja ke pantai Ammani sekitar 3 jam untuk jarak sekitar 100 km lebih. Pukul 9 pagi, rombongan saling menunggu di pertigaan kota Pinrang-Benteng. Jalur Benteng dipilih untuk menghindari macet di kota Pinrang. Jalan alternatif menuju pantai Ammani dan pantai Wakka ini memang sedikit lebih panjang dari jalur utama lewat kota. Tetapi memang lancar karena tak ada macet di jalan.
Rombongan tiba di pantai Harapan Baru Ammani menjelang pukul 10 pagi. Dua gerai pondok yang telah dipesan sebelumnya tersedia untuk menampung semua peserta liburan.Â
Sedikit informasi bahwa tim kerja kerja kegiatan perjalanan wisata dan liburan ini telah melakukan survei lokasi dan komunikasi dengan pengelola lokasi wisata tiga minggu sebelumnya. Komunikasi wajib dilakukan mengingat perjalanan dilaksanakan di masa bulan ramadan. Selain itu komunikasi ini penting untuk menjaga toleransi selama ada di pantai. Luar biasanya karena pengelola menyiapkan tempat bagi kami untuk melaksanakan ibadah perayaan Paskah. Selain itu, pihak pengelola juga mengizinkan kami untuk makan dan minum. Bahkan pihak pengelola yang menyiapkan semua kebutuhan makan dan minum rombongan selama ada di Pantai Ammani.
Kegiatan pertama yang kami lakukan di pantai Ammani adalah melakukan sarapan bagi peserta rombongan yang belum sempat sarapan. Pengelola lokasi wisata pun telah menyiapkan aneka kue khas Pinrang dan menu sarapan ketika kami tiba.Â
Selanjutnya, peserta rombongan yang beragama Kristen melaksanakan indah perayaan Paskah. Sementara bagi yang non Kristen menyesuaikan diri.Â
Peserta ibadah berkerumun dan menyesuaikan tempat duduk. Ada yang duduk di balai-balai pondok dan sebagian lagi duduk melantai beralaskan terpal dan tikar. Sekitar satu jam pelaksanaan ibadah perayaan Paskah. Semuanya berjalan dengan baik dan lancar. Ibadah dipimpin oleh pendeta Yunus Marthen Baso, S.Th. Terima kasih buat pengelola yang telah menyiapkan tempat yang layak, sound system dan suasana yang penuh kekeluargaan.
Selesainya acara ibadah perayaan Paskah dilanjutkan dengan kegiatan menikmati liburan. Sebelum anak-anak menyerbu pantai dan air laut, terlebih dulu orang tua diminta mengawasi semua anggota keluarganya masing-masing saat bermain di sekitar pantai mengingat sebagian besar peserta rombongan tidak terbiasa dengan suasana pantai.
Bermain pasir dan air laut adalah aktifitas utama kaum ibu-ibu dan anak-anak. Riuh suasana pantai dari canda, tawa dan teriakan. Suasana pantai yang tak berombak membuat anak-anak sangat leluasa.
Di sela-sela bermain pasir dan berenang, banyak peserta yang juga menikmati naik perahu, banana boat, rolling donut, ATV dan wahana lainnya. Dukungan penyedia wahana dan lokasi sangat luar biasa. Saya sendiri menikmati semua wahana tersebut. Tarifnya pun sangat terjangkau.
Tarif sekali mengendarai All Terrain Vehicle (ATV) selama 15 menit sebesar Rp 50.000. Untuk banana boat dikenakan biaya sebesar Rp 25.000 per orang dan rolling donut seharga Rp 30.000 per orang. Sementara naik perahu dikenai tarif Rp 10.000.