Belajar di dalam kelas dengan metode kolaborasi atau kerja kelompok sangat membantunya bisa memahami sedikit tentang pelajaran. Ia bisa mengikuti pelajaran ketika mendengar.Â
Menulis dan menonton sangat membatasi kemampuannya. Sehingga, saya menerapkan strategi kelas terbalik (flipped classroom) untuk membantunya memahami materi pelajaran.Â
Video singkat materi pelajaran berdurasi 3-15 menit saya siapkan di channel YouTube. Ternyata metode kelas terbalik ini berhasil membantunya mengenal dan merespon materi pelajaran, khususnya Bahasa Inggris.Â
Kini, PDBK sudah duduk di bangku kelas 3 SMA. Dalam hitungan minggu ia akan segera menamatkan pendidikannya. Ujian sekolah adalah tantangan terakhirnya. Ia sempat gugup ketika memasuki hari pertama ujian sekolah. Apalagi metode ujian di sekolah saya menggunakan smartphone. Maka, makin terbebanilah ia karena tak bisa membaca dengan jelas soal-soal ujian.Â
Khusus mapel bahasa Inggris, ia datang ke ruang guru diantar oleh temannya. Ia tak mampu mengikuti ujian karena keterbatasannya. Melalui izin panitia ujian, ia saya dudukkan di samping saya.Â
Melalui tuntunan membaca soal dan menggunakan fitur aplikasi secara langsung di smartphone, ia mampu melewati ujian dengan baik dan seksama.
Lewat pendampingan selama dua jam ujian, akhirnya ia mampu melewati ujian dengan baik. Ia sempat menangis karena dituntun guru. Saya mengapresiasinya dengan tepukan tangan. Ia berhasil ujian.Â
Sekiranya ia dibiarkan sendiri tanpa arahan, ia mungkin tak bisa ikut ujian hingga waktu habis. Inilah pengalaman singkat saya menangani PDBK di sekolah. Khususnya menghadapi ujian sekolah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H