Ujian adalah proses penilaian terakhir untuk siswa sebagai syarat menuntaskan pendidikannya pada salah satu jenjang persekolahan. Ujian identik dengan soal pilihan ganda. Seringkali pula kombinasi pilihan ganda dan esai.
Pada jenjang SMA, sebelum siswa dinyatakan lulus, mereka terlebih dahulu harus melewati dua jenis Ujian, yakni Ujian Praktik dan Ujian sekolah. Oya, Ujian nasional sudah ditiadakan sejak memasuki kurikulum 2013. Syarat lulus siswa ditentukan oleh Ujian sekolah.
Berbicara Ujian Praktik, jenis Ujian ini juga sering menjadi momok bagi siswa. Seperti yang terjadi pada bidang studi yang masuk rumpun bahasa. Khusus bahasa Inggris,Ujian Praktik pasti terkait langsung dengan Ujian tertulis berupa membuat esai panjang atau Ujian Praktik dalam bentuk speaking berupa wawancara.Â
Seperti diketahui, tak semua siswa nyaman dengan Ujian menulis teks, apalah itu teks cerita, pidato, debat, laporan pengalaman, deskripsi atau teks analisis. Terlebih jika siswa tidak diizinkan menggunakan alat bantu berupa kamus dan handphone.
Pada Ujian Praktik menguji kemampuan speaking, siswa lebih terbebas lagi mengingat kemampuan berbahasa Inggris siswa, khususnya di daerah masih terbatas. Ujian Praktik yang dirasa memberatkan siswa justru membuat banyak siswa tertekan, stres dan memilih menunda Ujian.
Maka terkait dengan itu, saya selaku guru bahasa Inggris membuat terobosan baru dengan menawarkan jenis Ujian Praktik kepada siswa. Cara ini sudah saya terapkan sejak 6 tahun yang lalu. Adapun ujian Praktik ini terkait dengan kemampuan siswa dalam mempresentasikan kompetensinya menggunakan bahasa Inggris secara lisan dan tulisan.
Saya memberikan pilihan Ujian Praktik kepada siswa yakni membuat video prosedural, menulis cerita, wawancara, dan menyanyikan lagu bahasa Inggris. Pilihan akhirnya jatuh pada menyanyi.
Setelah disepakati, maka lagu bahasa Inggris yang dinyanyikan disesuaikan dengan materi ajar yang ada di Kurikulum 2013. Lirik lagu bahasa Inggris diajarkan selama tiga tahun di SMA, yakni pada semester kedua pada kelas X, XI dan XII.
Terdapat dua kompetensi dasar siswa yang diujikan, yaitu menafsirkan fungsi sosial dan unsur kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan remaja dan menangkap makna secara kontekstual terkait fungsi sosial dan unsur kebahagiaan lirik lagu terkait kehidupan remaja.
Berbekal dua kompetensi dasar ini, dimuat dalam dua indikator pencapaian kompetensi, yakni menirukan  lirik lagu secara lisan dengan baik dan benar. Indikator kedua yakni menyajikan tafsiran  makna isi/lirik lagu.