Tana Toraja adalah salah satu tujuan wisata primadona di Sulawesi Selatan dan Indonesia. Wisatawan akan berbondong-bondong datang bukan hanya karena alam dan budayanya. Tetapi yang tak kalah penting adalah kehadiran sarana pendukung pariwisata yang sustainable.Â
Pembangunan terkait wisata selalu dilaksanakan Pemda Tana Toraja secara bertahap menggunakan dana APBD dan APBN. Pembangunan infrastruktur jalan adalah salah satu fokus pemda. Selain akses jalan ke sejumlah objek wisata, infrastruktur di pintu masuk Toraja tak luput dari sentuhan pembangunan.Â
Dalam rangka mendukung pariwisata inilah, pemerintah daerah Tana Toraja merespons salah satu kebutuhan yang nantinya mendukung mobilitas wisatawan. Respons tersebut berupa pelebaran jalan di pintu masuk atau pintu gerbang Tana Toraja. Pintu gerbang ikonik ini terletak di Kelurahan Salubarani yang merupakan tapal batas dengan Kabupaten Enrekang.Â
Setiap hari, pintu gerbang ini menjadi tempat persinggahan bagi pengunjung baik yang masuk maupun yang keluar. Kendalanya adalah minimnya tempat parkir. Sehingga jembatan baru yang belum beroperasi yang menjadi wadah berkumpul pengunjung.Â
Langkah pertama pelebaran jalan ini dimulai pada masa pemerintahan bupati Nicodemus Biringkanae-Victor Satuan Batara pada periode 2015-2019. Beliau membuat program pembenahan pintu gerbang ini untuk mendukung pariwisata. Selain pelebaran, sekitar lokasi gerbang akan dibangun semacam rest area. Selain itu, bupati Nico berpendapat bahwa wajah Tana Toraja ada di Salubarani sehingga wajib dipoles untuk menyambut para pengunjung Tana Toraja.Â
Pembangunan pertama yang dilakukan adalah membangun kembali jembatan tua yang bersambung dengan pintu gerbang pertama. Tahun 2019, jembatan baru telah rampung dibangun, tetapi belum bisa dioperasikan karena jalan diujung jembatan masih sempit oleh bukit batu yang ada di depan pintu gerbang.
Selanjutnya, pada tahun terakhir pemerintahan bupati Theofilus Allorerung-Zadrak Tombeg (2019-2024), Pemda Tana Toraja baru memulai pekerjaan pelebaran jalan. Satu buah excavator beroperasi memecah bukit batu secara bertahap, ditambah beberapa truk tongkah yang memindahkan tanah dan bebatuan. Pekerjaan pelebaran dimulai sekitar dua minggu yang lalu.Â
Memang jalan di sekitar pintu gerbang wajib dilebarkan. Pandangan pengendara agak terganggu oleh dua tiang pintu gerbang ketika memasuki Tana Toraja. Selain, itu ada pertigaan menuju gereja.
Dengan adanya pelebaran ini, maka pandangan pengendara sudah jelas ke depan karena jalan sudah tidak menikung tajam lagi. Secara otomatis, pintu gerbang tua yang ada di sebelah kiri, akan beroperasi sebagai jalur masuk Tana Toraja. Adapun pintu gerbang yang ada di sebelah kanan akan menjadi jalur keluar Tana Toraja.
Nah, dengan adanya proyek pekerjaan jalan ini, maka semua pengendara yang melintas wajib berhati-hati. Banyak tumpukan batu sementara teronggok menggunakan setengah ruas jalan setelah pintu masuk Tana Toraja. Laju kendaraan wajib melambat sejak memasuki jembatan Salubarani.Â