Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Hidup Guru yang Sederhana dan Terukur dengan Konsep Frugal Living

29 Januari 2024   11:35 Diperbarui: 7 Februari 2024   08:53 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memanfaatkan hasil kebun dapat membantu hidup hemat. Sumber: dok. pribadi

Berbekal pengalaman mengelola hidup ketika masih membujang dan masih berstatus honorer inilah yang banyak mendewasakan dan memberikan pikiran bijak dalam kehidupan rumah tangga kami untuk mengelola keuangan. Saya sendiri hari ini sempat berseloroh dengan rekan kerja di sela-sela upacara bendera. Ia mengomentari sepatu kulit yang saya kenakan. Selama 14 tahun jadi guru, ada satu sepatu kulit yang setia menemani saya. Tetapi solnya sudah 4 kali saya ganti. Artinya, saya tak perlu risau jika sepatu habis solnya. Cukup bwa ke tukang jahit sepatu, cari sol yang sesuai. 

Kami di rumah sudah berempat, tetapi makanan kami pun masih suasana kampung. Tinggal di kota tak membuat kami bersantai dengan hanya berbelanja makanan jadi. Belum lagi, di sekitar tempat tinggal saya di kota, berjejer puluhan warung makan. 

Jika masih bisa menghemat belanja, istri melakukannya. Dan bersyukurlah saya memiliki istri yang pintar masak. Meskipun menu sederhana ala kampung Toraja, tapi rasanya nikmat. 

Prinsip kami adalah menikmati hidup tak selalu harus mewah dan makanannya enak dari warung. Alam masih menyediakan, tugas kami adalah memanfaatkan dan merawatnya. Menikmati bubur dengan campuran ubi talas dan singkong ditambah goreng ikan kering, pucuk daun labu dan daun pegagan serta lombok terasi setiap hari Minggu sering kami lakukan. Perut kenyang, anak sehat dan bertumbuh dengan baik. 

Di tahun 2024 ini, harga-harga kebutuhan rumah tangga, biaya sekolah anak dan biaya lainnya pasti ada yang akan mengalami kenaikan. Pemenuhan kebutuhan keluarga akan menjadi prioritas pertama dari kebutuhan lainnya.

Pembelian barang elektronik seperti handphone untuk anak tidak terlalu menarik perhatian saya. Komitmen telah kami bangun bahwa anak akan memiliki handphone sendiri ketika ia memasuki bangku SMA. Demikian halnya dengan sepeda motor. Oleh karena jenjang persekolahan semuanya dekat dari rumah, maka anak pun telah memahami bahwa cukup dengan jalan kaki, ia sudah tiba di sekolah. 

Uang tak akan pernah cukup jika mengikuti pandangan mata dan gaya hidup modern. Tetapi cara bahagia dalam hidup juga berbeda bagi setiap orang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun