Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

VAR dan Kekalahan Terhormat Indonesia dari Jepang di Piala Asia 2023

24 Januari 2024   19:34 Diperbarui: 25 Januari 2024   20:38 1047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses gol Sandy Walsh ke gawang Jepang. Sumber: @FaktaSepakbola
Proses gol Sandy Walsh ke gawang Jepang. Sumber: @FaktaSepakbola

Sandy Walsh akhirnya menjebol gawang Jepang pada menit ke-90+1. Umpan klasik dari lemparan ke dalam berhasil disontek Walsh. Gol Walsh adalah sejarah buat Indonesia. Kali terakhir Indonesia menjebol gawang Jepang adalah tahun 1981. Gol Walsh juga sangat berharga untuk memelihara peluang lolos sebagai peringkat ketiga terbaik. 

Meskipun gagal meraih poin melawan Jepang, akan tetapi nafas untuk lolos ke babak selanjutnya masih terbuka. Indonesia kalah terhormat. Peluang untuk melaju ke babak selanjutnya jika Bahrain kalah dari Yordani dan Apresiasi tetap layak diberikan kepada seluruh skuad timnas Indonesia di Piala Asia 2023. Mereka sudah bertarung layaknya pemain dunia, apalagi mampu menahan serangan Samurai Biru yang bertabur bintang. Penerapan skema permaian dan mental pemain sudah membaik ditanamkan oleh pelatih Shin Tae Yong. Butuh waktu lagi buat berbenah, terutama memadukan komposisi pemain naturalisasi dan pemain pribumi.

Klasemen akhir Grup D Piala Asia 2023. Irak 9 poin, Jepang 6 poin, Indonesia 3 poin dan Vietnam 0 poin. 

Saya mengomentari secara khusus wasit Khamis Mohamed Al Marri. Bukan karena memberikan penalti lewat VAR di babak pertama, bukan pula karena tak memberikan tendangan bebas atas handball pemain Jepang. Namun, terkait dengan salah satu datanya, yakni tanggal lahir pengadil FIFA dari Qatar ini persis sama dengan tanggal kelahiran saya, yakni 6 Juli 1984. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun