Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

VAR dan Kekalahan Terhormat Indonesia dari Jepang di Piala Asia 2023

24 Januari 2024   19:34 Diperbarui: 25 Januari 2024   20:38 1047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses pelanggaran dan terjadinya gol penalti Jepang melawan Indonesia. Sumber: @FaktaSepakbola

Pertandingan ketiga penyisihan grup D Piala Asia 2023 mempertemukan Jepang melawan Indonesia pada Rabu, 24 Januari 2024 dan  berlangsung di stadion Al Thumana, Doha, Qatar. Laga Goliath versus Daud ini adalah laga menentukan bagi kedua negara untuk lolos ke babak 16 besar. Samurai Biru mengincar kemenangan untuk posisi runner-up grup D dan Indonesia pun berusaha meraih hasil maksimal untuk posisi yang sama. Minimal tim asuhan Shin Tae Yong bisa memaksakan hasil imbang untuk membuka peluang lolos ke babak 16 besar lewat peringkat ketiga terbaik. 

Teknologi Video Assistant Referee (VAR) menjadi pembeda dan sekaligus faktor penentu hasil akhir laga, selain gol bunuh diri. Hasil akhir pertandingan ini adalah Jepang 3-1 Indonesia. Takefusa Kubo dkk berhak lolos ke babak 16 besar bersama Irak dengan koleksi poin 6. Irak keluar sebagai juara grup dengan poin 9. Irak menang 3-2 melawan Vietnam pada jam yang sama. Adapun Indonesia masih menjaga peluang lolos, tetapi tergantung pada dua hasil laga dari grup lainnya. 

Jepang dan Indonesia memainkan pola yang kontras. Jepang yang mana 22 dari 26 pemainnya bermain di Eropa dan membutuhkan kemenangan turun dengan formasi menyerang 4-3-3. Pelatih Hajime Moriyasu memainkan pemain blasteran Amerika-Jepang, Sion Suzuki di posisi kiper. Seiya Maikuma, Takehiro Tomiyasu, Koki Machida dan Yuta Nakayama di posisi bertahan. Takefusa Kubo, Wataru Endo dan Reo Hatate di posisi gelandang serang dan trio penyerang Ritsu Doan, Ayase Ueda dan Keito Nakamura.

Sementara Indonesia memainkan sepakbola bertahan dengan formasi 5-4-1. Pelatih Shin Tae Yong menurunkan skuad terbaiknya sebagai starter. Ernando Ari di bawah mistar. Kuartet Pratama Arhan, Justin Hubner, Rizky Ridho dan Sandy Walsh di lini belakang. Yance Sayuri, Marselini Ferdinan, Ivar Jenner dan Egy Maulana Fikri di posisi gelandang dan Rafael Struick sebagai striker tunggal.

Babak Pertama

Indonesia langsung terhentak ketika kapten Jordi Amat melakukan pelanggaran terhadap Ayase Ueda pada menit ke-3. Tinjauan VAR kemudian membuat wasit asal Qatar, Khamis Al Marri memberikan hadiah penalti kepada Jepang.  Ayase Ueda maju sebagai algojo penalti dan langsung membawa timnya memimpin 1-0 di menit ke-6. Ernando Ari mampu membaca arah tendangan Ueda, tetapi bola tendangan setengah dada orang dewasa dari striker Feyenoord meluncur lebih keras ke gawang Ernando. 

Secara permainan, Indonesia memang sudah kalah jauh. Skill, pergerakan dan penempatan pemain unggul di Jepang. Pada 25 menit babak pertama berlangsung, Jepang menguasai hingga 79% penguasaan bola. Namun, mental bertanding skuad Merah Putih wajib diacungi jempol karena mampu menahan serangan Jepang. Man to man marking Pratama Arhan, Justin Hubner, Rizky Ridho dan Sandy Walsh masih cukup bagus mengawal para pemain depan Jepang, hingga negeri Matahari Terbit hanya mampu mencetak 3 peluang. 

Rapi dalam bertahan sejak gol penalti Jepang, tetapi memang harus diakui bahwa Rafael Struick di lini depan masih sulit membangun serangan. Alur serangan Egy Maulana Fikri belum membahayakan kiper Jepang, Zion Suzuki. 

Melawan unggulan utama Piala Asia 2023, anak asuh Shin Tae Yong secara mental dan kedewasaan bertanding sudah bagus. Mereka sudah mulai menikmati pertandingan. Menit ke-30, Marselino Ferdinan membuka peluang pertama Indonesia. Umpan mendatarnya dari samping gawang Suzuki mampu disapu bek Jepang dan menghasilkan sepak pojok. 

Peluang emas Jepang kembali hadir secara beruntun di menit ke-32 dan 33. Dua kali tembakan keras Jepang diblok pemain Merah Putih. Satu peluang emas Takehiro Tomiyasu di depan gawang yang kosong, sayang tembakannya masih membentur tiang gawang Ernandi Ari. 

Konsentrasi menjaga lawan masih menjadi kekuatan Jordi Amat dkk di babak pertama. Ivar Jenner pun sangat baik merebut bola dari kaki Ueda di menit ke-45+1. Justin Hubner juga kokoh dalam bertahan dan bertarung satu lawan satu dengan pemain Jepang. 

Babak pertama berakhir dengan keunggulan Jepang 1-0 atas Indonesia. Indonesia tanpa peluang sama sekali. Sementara Jepang mempu melepaskan 7 tembakan dan satu mengarah ke gawang. Secara umum, Indonesia yang terus ditekan oleh Jepang mampu bermain dengan sangat baik terlepas dari gol yang menjebol gawang Ernando Ari karena VAR. Kesempatan untuk Indonesia menyamakan skor masih terbuka lebar di babak kedua. 

Babak Kedua

Babak kedua masih seperti akan berimbang. Namun, Ayasi Ueda mencetak gol keduanya pada menit ke-52. Gol ini terjadi berkat taktik permainan yang lebih siap dari Jepang. Ritsu Doan yang bergreak dari sisi sayap pertahanan Indonesia mengirimkan umpan ke tiang kedua gawang Ernando Ari. Di sana sudah berdiri bebas Ayasi Ueda yang tanpa kesulitan meneruskan bola ke gawang Ernando. Skor berubah, Jepang 2-0 Indonesia. 

Bebasnya posisi Ueda tidak terlepas dari longgarnya kawalan bek Merah Putih. Pratama Arhan tak terlihat karena maju terlalu jauh dari pertahanan, hanya Justin Hubner di sana yang tak menyangka bahwa Ueda ada di belakangya. 

Merespon ketertinggalan 2-0, pelatih Shin Tae Yong memasukkan Witan Sulaiman menggantikan Yance Sayuri. 

Jepang memanfaatkan kecepatan pemain ketika ada momen untuk overlap ke pertahanan Indonesia. Memang, pemain Garuda juga sudah kalah jika berbicara soal kecepatan berlari. Apalagi tim Samurai ini bertabur bintang dari para pemain yang malang melintang di berbagai klub Liga Eropa. 

Marselino Ferdinan kembali menunjukkan kepercayaan dirinya dengan membuka peluang pertama Indonesia pada menit ke-62. Hanya saja, tembakan Ferdinan masih melambung di atas gawang Suzuki.

Bek naturalisasi, Justin Hubner layak menjadi MVP skuar Merah Putih. Hubner melakukan penyelamatan gemilang ketika menyundul peluang emas Jepang pada menit ke-63. 

Ernano Ari juga layak menjadi salah satu pemain terbaik. Ia berkali-kali melakukan penyelamatan gemilang, salah satunya menepis peluang Jepang di menit ke-69. Ia juga berani keluar dari gawangnya untuk menghalau bola. 

Ada handball di sekitar kotak penalti Jepang ketika Witan Sulaiman sukses melewati pemain Jepang dan menusuk ke pertahanan Jepang. Kali ini VAR tidak meninjau handball. 

Peluang emas Jepang kembali hadir pada menit ke-80 lewat tembakan jarak jauh. Ayasi Ueda hampir saja mencetak hattrick di menit ke-85. Pemain Garuda sudah terlihat kelelahan dan agak memberikan kelonggaran kepada Ueda. 

Stamina yang sudah terkikis pada akhirnya benar-benar menjebol gawang Ernando Ari untuk ketiga kalinya. Tembakan keras Ueda membentur kaki Justin Hubner dan berbuah gol bunuh diri untuk keunggulan Jepang 3-0 pada menit ke-88. 

Proses gol Sandy Walsh ke gawang Jepang. Sumber: @FaktaSepakbola
Proses gol Sandy Walsh ke gawang Jepang. Sumber: @FaktaSepakbola

Sandy Walsh akhirnya menjebol gawang Jepang pada menit ke-90+1. Umpan klasik dari lemparan ke dalam berhasil disontek Walsh. Gol Walsh adalah sejarah buat Indonesia. Kali terakhir Indonesia menjebol gawang Jepang adalah tahun 1981. Gol Walsh juga sangat berharga untuk memelihara peluang lolos sebagai peringkat ketiga terbaik. 

Meskipun gagal meraih poin melawan Jepang, akan tetapi nafas untuk lolos ke babak selanjutnya masih terbuka. Indonesia kalah terhormat. Peluang untuk melaju ke babak selanjutnya jika Bahrain kalah dari Yordani dan Apresiasi tetap layak diberikan kepada seluruh skuad timnas Indonesia di Piala Asia 2023. Mereka sudah bertarung layaknya pemain dunia, apalagi mampu menahan serangan Samurai Biru yang bertabur bintang. Penerapan skema permaian dan mental pemain sudah membaik ditanamkan oleh pelatih Shin Tae Yong. Butuh waktu lagi buat berbenah, terutama memadukan komposisi pemain naturalisasi dan pemain pribumi.

Klasemen akhir Grup D Piala Asia 2023. Irak 9 poin, Jepang 6 poin, Indonesia 3 poin dan Vietnam 0 poin. 

Saya mengomentari secara khusus wasit Khamis Mohamed Al Marri. Bukan karena memberikan penalti lewat VAR di babak pertama, bukan pula karena tak memberikan tendangan bebas atas handball pemain Jepang. Namun, terkait dengan salah satu datanya, yakni tanggal lahir pengadil FIFA dari Qatar ini persis sama dengan tanggal kelahiran saya, yakni 6 Juli 1984. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun