Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kunci Kemenangan Real Madrid atas Barcelona di Piala Super Spanyol

15 Januari 2024   19:23 Diperbarui: 15 Januari 2024   21:16 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesta Real Madrid menjuarai Piala Super Spanyol. Sumber Foto: Daniel Ceballos

Gelaran Super Copa de Espana atau Piala Super Spanyol edisi ke-40 musim 2023-2024 dimenangkan oleh Real Madrid. Pada laga puncak yang dilangsungkan di stadion Al-Awwal, Riyadh, Saudi Arabia, El Real sukses mengalahkan seteru abadinya, Barcelona. Raihan gelar Piala Super ini adalah yang ke-13 buat Real Madrid. 

Tim asuhan Carlo Ancellotti ini mengalahkan pasukan Xavi Hernandes dengan skor telak 4-1. Dua pemain Madrid asal Brasil berjasa menjadi pahlawan kemenangan, Vinicius Jr dan Rodrygo. Vinicius gemilang dengan catatan hattrick dan satu gol penutup dari kompatriotnya. 

Trigol Vinicius Jr. tercipta pada menit ke-7, 10 dan 39 lewat titik putih. Sementara Rodrygo melengkapi kemenangan timnya pada menit ke-64. Satu-satunya gol balasan Barcelona dicetakmoleh striker andalan mereka asal Polandia, Robert Lewandowski pada menit ke-33. 

Berikut ini sejumlah faktor kunci kemenangan Real Madrid di final Piala Super Spanyol menghadapi Barcelona. Secara umum kepercayaan diri dan kecerdikan dua pemain Madrid, Vinicius Jr dan Rodrygo menjadi biang kekalahan Barcelona. Ditambah oleh kurang padunya koordinasi kini belakang Barca. 

Real Madrid memanfaatkan keunggulan permainan dan penetrasi dari sisi sayap. Sejak awal babak pertama, Madrid sudah merepotkan pertahanan Barcelona dengan alur bola dari sisi sayap. 

Koordinasi pertahanan Barcelona yang buruk, khususnya pada sosok Jules Kounde memberikan jalan pada terciptanya dua gol El Real. Lalu ada kecerdikan Vinicius Jr. yang membawa malapetaka buat pertahanan Barcelona. Dua gol cepat yang dicetak oleh Vinicius Jr. pada menit ke-7 dan ke-10 adalah buah kecerdikan striker muda Brasil yang berhasil meruntuhkan kepercayaan diri pemain Barcelona. 

Gol pertama Vinicius di menit ke-7 tercipta setelah memanfaatkan lubang jebakan offside tiga bek Barcelona. Kecepatannya tak mampu dikejar kuartet bek Barca, Jules Kounde, Ronald Araujo, Andreas Christensen dan Alejandro Balde. Jude Bellingham adalah sosok yang jeli melihat pergerakan Vinicius. Sodoran bolanya tak mampu dikejar Jules Kounde yang melesat mulus ke kaki pemain bernomor punggung tujuh Madrid. 

Pada gol keduanya di menit ke-10, Vinicius juga menampilkan kecerdikannya dengan memanfaatkan jebakan offside lawan. Kali ini ia menceploskan bola setelah menerima umpan Rodrygo yang terlebih dulu lolos dari perangkap offside Barcelona. 

Dua gol cepat Madrid ini sebenarnya efek dari tiga bek Barcelona yang terlalu jauh maju ke daerah serang mereka untuk bertahan. Para gelandang Madrid jeli melihat situasi dan sukses memaksimalkan peluang lewat kombinasi kecerdikan penempatan posisi Vinicius. 

Pemain bertahan Barcelona sering kehilangan posisi dan lambat menutup pertahanan ketika mendapat serangan balik dari Madrid. Saat pemain Madrid menekan pertahanan, kebanyakan pemain Barcelona menumpuk. Di satu sisi saja. Hal ini memberikan keleluasaan kepada beberapa pemain Madrid untuk melakukan penetrasi yang merepotkan Barcelona. 

Meskipun Barcelona sempat merespon lewat gol indah Robert Lewandowski pada menit ke-33, tetapi inilah satu-satunya gol Barca yang tercipta. Kredit khusus bagi kiper Madrid asal Ukraina, Andriy Lunin yang berkali-kali menggagalkan peluang Madrid sebelum jebol oleh tendangan jarak jauh Lewandowski. 

Gol ketiga Vinicius lewat titik putih pada menit ke-37 sekali lagi terjadi karena andil kecerdikan Vinicius. Wasit menunjuk titik putih setelah Vinicius dijatuhkan oleh bek Barcelona. Sebenarnya sepintas pelanggatan yang terjadi pada Vinicius berada dalam posisi 50-50, hanya saja cepatnya pergerakan bola dan pemain meyakinkan wasit bahwa itubm pelanggaran. Striker muda tim yang pernah berjuluk Los Galacticos yang maju sebagai algojo mampu menembus gawang Barca. Kiper cadangan Barca, Inaki Pena tak mampu berbuat banyak meskipun mampu membaca arah tendangan Vinicius. 

Kombinasi duet Vinicius dan Rodrygo benar-benar melumpuhkan pertahanan Barcelona. Gol Rodrygo pada menit ke-65 adalah hasil kolaborasi kedua pemain ini. Umpan Vinicius berhasil disosor Rodrygo yang berdiri bebas di area tengah kotak penalti Barca. Gol Rodrygo juga tercipta lagi-lagi karena kurang sigapnya Jules Kounde mengamankan bola di kakinya. 

Petaka bagi Barcelona yang harus kehilangan bek Ronald Araujo karena kartu merah akibat akumulasi dua kartu kuning pada menit ke-71. Bermain dengan 10 pemain dalam posisi tertinggal tiga gol membuat pemain Barcelona tak mampu berbuat apa-apa lagi hingga peluit panjang ditiup wasit. 

Duel Real Madrid dan Barcelona ini sebenarnya berimbang, baik dari penguasaan bola maupun jumlah peluang. Hanya saja, pemain Madrid terlihat lebih siap dan memiliki mental juara sejak awal laga. 

Salah satu titik lemah Barcelona yang membuat digdaya Madrid adalah tak mampunya trio gelandang Ilkay Gundogan, Sergi Roberto dan Frankie De Jong berkreasi. Tak ada supplai bola yang memanjakan pemain depan Ferran Torres, Lewandowski dan Pedri. Peluang Barcelona yang mematikan rata-rata dari tendangan jarak jauh hasil usaha pemain secara pribadi. Terlihat pula bahwa skema 4-3-3 yang diusung Xavi mudah terbaca oleh lawan. 

Carlo Ancelotti sepertinya paham betul cara mematikan pola yang digunakan Xavi. Mengandalkan skema 4-4-2, Don Carletto mampu memanfaatkan kecepatan Fede Valverde dan Jude Bellingham dari kedua sisi sayap serangan Madrid. Tambahan pulan Toni Kroos mampu bermain tenang mengontrol alur bola Madrid bersama Aurelien Tchouameni. 

Moncernya Vinicius Jr juga membuktikan bahwa Madrid tak menyesal kehilangan legenda hidup mereka, Karim Benzema. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun