Gelaran Super Copa de Espana atau Piala Super Spanyol edisi ke-40 musim 2023-2024 dimenangkan oleh Real Madrid. Pada laga puncak yang dilangsungkan di stadion Al-Awwal, Riyadh, Saudi Arabia, El Real sukses mengalahkan seteru abadinya, Barcelona. Raihan gelar Piala Super ini adalah yang ke-13 buat Real Madrid.Â
Tim asuhan Carlo Ancellotti ini mengalahkan pasukan Xavi Hernandes dengan skor telak 4-1. Dua pemain Madrid asal Brasil berjasa menjadi pahlawan kemenangan, Vinicius Jr dan Rodrygo. Vinicius gemilang dengan catatan hattrick dan satu gol penutup dari kompatriotnya.Â
Trigol Vinicius Jr. tercipta pada menit ke-7, 10 dan 39 lewat titik putih. Sementara Rodrygo melengkapi kemenangan timnya pada menit ke-64. Satu-satunya gol balasan Barcelona dicetakmoleh striker andalan mereka asal Polandia, Robert Lewandowski pada menit ke-33.Â
Berikut ini sejumlah faktor kunci kemenangan Real Madrid di final Piala Super Spanyol menghadapi Barcelona. Secara umum kepercayaan diri dan kecerdikan dua pemain Madrid, Vinicius Jr dan Rodrygo menjadi biang kekalahan Barcelona. Ditambah oleh kurang padunya koordinasi kini belakang Barca.Â
Real Madrid memanfaatkan keunggulan permainan dan penetrasi dari sisi sayap. Sejak awal babak pertama, Madrid sudah merepotkan pertahanan Barcelona dengan alur bola dari sisi sayap.Â
Koordinasi pertahanan Barcelona yang buruk, khususnya pada sosok Jules Kounde memberikan jalan pada terciptanya dua gol El Real. Lalu ada kecerdikan Vinicius Jr. yang membawa malapetaka buat pertahanan Barcelona. Dua gol cepat yang dicetak oleh Vinicius Jr. pada menit ke-7 dan ke-10 adalah buah kecerdikan striker muda Brasil yang berhasil meruntuhkan kepercayaan diri pemain Barcelona.Â
Gol pertama Vinicius di menit ke-7 tercipta setelah memanfaatkan lubang jebakan offside tiga bek Barcelona. Kecepatannya tak mampu dikejar kuartet bek Barca, Jules Kounde, Ronald Araujo, Andreas Christensen dan Alejandro Balde. Jude Bellingham adalah sosok yang jeli melihat pergerakan Vinicius. Sodoran bolanya tak mampu dikejar Jules Kounde yang melesat mulus ke kaki pemain bernomor punggung tujuh Madrid.Â
Pada gol keduanya di menit ke-10, Vinicius juga menampilkan kecerdikannya dengan memanfaatkan jebakan offside lawan. Kali ini ia menceploskan bola setelah menerima umpan Rodrygo yang terlebih dulu lolos dari perangkap offside Barcelona.Â
Dua gol cepat Madrid ini sebenarnya efek dari tiga bek Barcelona yang terlalu jauh maju ke daerah serang mereka untuk bertahan. Para gelandang Madrid jeli melihat situasi dan sukses memaksimalkan peluang lewat kombinasi kecerdikan penempatan posisi Vinicius.Â
Pemain bertahan Barcelona sering kehilangan posisi dan lambat menutup pertahanan ketika mendapat serangan balik dari Madrid. Saat pemain Madrid menekan pertahanan, kebanyakan pemain Barcelona menumpuk. Di satu sisi saja. Hal ini memberikan keleluasaan kepada beberapa pemain Madrid untuk melakukan penetrasi yang merepotkan Barcelona.Â