Apakah Ganjar memiliki motivasi menjatuhkan pihak lawan ketika berdebat menggunakan data? Jawabannya ada pada masing-masing warga yang menyaksikan debat capres ketiga. Dai sisi sebelah mungkin akan menyalahkan Ganjar yang menohok lawan lewat data. Ini adalah kecermatan Ganjar dalam berdebat. Debat yang baik tidak hanya menampilkan narasi dan retorika semata. Argumen dwbat harus diperkuat dengan contoh dan dibuktikan dengan data. Dan Ganjar menguasai sistim debat tersebut.Â
Ketika capres lain hanya ingin melanjutkan program tanpa ada gebrakan baru dan menawarkan program yang sifatnya umum, Ganjar justru memberikan strategi yang lebih teknis. Contohnya, ketika membahas politik luar negeri di seputar Laut Cina Selatan, Ganjar menyederhanakan posisi Indonesia sebagai pengambil kebijakan, tidak menggunakan ASEAN yang menurut Anies bisa menjadi wadah Indonesia menunjukkan kepemimpinannya. Menurut Ganjar, jika lewat ASEAN, sangat sulit untuk mendapatkan kesepakatan. Lalu menurut Prabowo, tawaran hilirisasi yang diusungnya belum diterjemahkan secara teknis.Â
Apa yang disajikan oleh Ganjar di debat capres ketiga adalah buah dari pendidikan politik yang diterapkan oleh PDIP dalam membekali kader-kadernya. Saya berani mengatakan bahwa tontonan yang diberikan Ganjar adalah tanda kejeniusan seorang kader murni partai. Selain cawapres Muhaimin Iskandar, Ganjar adalah satu-satunya sosok yang berproses murni dari partai. Sekolah partai milik PDIP wajib bangga mampu melahirkan kader yang siap bertarung di pilpres 2024. Ganjar adalah kader terbaik yang dimiliki PDIP dengan diajukannya beliau sebagai capres. Kemampuan Ganjar menganalisa masalah dan memberikan solusi pada debat tidak lahir instan. Â Terjadi proses panjang pembentukan karakter kepemimpinan Ganjar.
Nilai jual Ganjar mungkin tak sementereng Prabowo yang kini mendapat dukungan hampir gas pool dari presiden Jokowi. Â Dengan adanya jejak Jokowi yang telah dibesarkan dan diantar PDIP menjadi penguasa, mulai dari walikota Solo, Gubernur DKI dan presiden selama dua periode dalam kubu koalisi Indonesia Maju sebenarnya secara langsung telah menjadikan PDIP mulai memastikan bahwa Jokowi bukan lagi kader PDIP. Ganjar telah ada dan siap memoles jejak baru dalam tubuh PDIP.Â
Ganjar mulai membawa banteng untuk move on. PDIP pun telah bersiap memulai cerita baru dengan produk asli binaan sendiri dengan konsekuensi: berhasil atau gagal di pilpres 2024.
Sekiranya Ganjar mampu memenangkan Pilpres 2024, bagi saya itu adalah kemenangan pendidikan politik. Seorang pemimpin yang berproses dari titik nol dengan segala suka dukanya. Karya nyata pendidikan politik PDIP yang berideologi Pancasila dan Sukarnois baru akan secara nyata terimplementasi dengan baik manakala Ganjar diberikan restu oleh pemilih untuk menjadi presiden.Â
Banyak sosok yang bisa menjadi pemimpin. Tetapi negara ini juga butuh pemimpin yang matang secara pikiran, pengendalian emosi dan pengalaman. Ganjar Pranowo adalah salah satu dari sosok yang memenuhi kriteria itu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H