Refleksi adalah satu kegiatan yang sangat dibutuhkan selama pelaksanaan kurikulum merdeka. Refleksi ini memuat informasi nyata tentang kekuatan, kelemahan dan rencana tindak lanjut dari kegiatan yang telah dilaksanakan. Semua komponen dalam sebuah sekolah perlu melakukan refleksi, dimulai dari siswa, tenaga kependidikan, guru, kepala sekolah hingga pengawas. Refleksi ini bisa berupa refleksi diri dan refkesi pembelajaran.
Refleksi Guru
Wadah yang paling tepat untuk memaksimalkan refleksi pembelajaran di sekolah adalah melalui Komunitas Belajar. Di dalam komunitas ini guru diharapkan bebas berbagi informasi aksi nyata, praktek baik pembelajaran, permasalahan di dalam kelas, solusi atas permasalahan, pelatihan pengembangan membuat media pembelajaran, dll.
Keberadaan Komunitas Belajar sudah menjadi kebijakan dalam Kurikulum Merdeka. Seperti yang kami lakukan di UPT SMAN 5 Tana Toraja hari ini, Komunitas Belajar sekolah menyelenggarakan In House Training. Tiga agenda IHT adalah refleksi, perencanaan kinerja dan kurikulum merdeka.Â
Pelaksanaan refleksi pembelajaran di sekolah dimaksudkan agar terwujud minimal tiga hal, yakni (1) peningkatan kualitas pembelajaran; (2) pengembangan profesional guru; dan kesejahteraan emosional guru dan siswa.Â
Kualitas pembelajaran akan meningkat manakala guru sudah mampu mengenali kekuatan dan kelemahannya dalam menjalankan praktik pembelajaran di kelas. Kekuatan bisa berupa sikap pribadi, inovasi dan kreatifitas. Kelemahan bisa berupa kondisi sekolah, metode belajar yang monoton, dll.Â
Satu fakta menarik di sekolah bahwa masih banyak guru yang kurang memperhatikan pengembangan profesionalnya. Dengan adanya refleksi, setiap guru bisa mengenali kapan ia terakhir kali mengikuti seminar, diklat atau pelatihan.Â
Kesejahteraan emosional guru dan siswa menjadi pokok perhatian yang sebenarnya menjadi dasar dari suksesnya implementasi kurikulum merdeka. Guru akan merefleksikan seperti apa kondisi emosionalnya ketika mengajar di dalam kelas, terutama ketika menghadapi karakter siswa yang heterogen. Demikian halnya di sisi siswa, refleksi guru akan menggambarkan seperti apa keadaan psikologis siswa yang mereka ajar.Â
Refleksi pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan metode harian, mingguan, bulanan dan semester. Metode harian dilakukan setelah melakukan Dengan melakukan refleksi, seorang guru akan mendapatkan informasi yang akan bermanfaatÂ
Refleksi Pembelajaran memiliki tujuan pokok, yaitu (1) meningkatnya kualitas rapor pendidikan, (2) Terjadinya transformasi satuan pendidikan, (3) terealisasinya pengelolaan kinerja 2024, dan (4) terwujud pembelajaran yang berpihak pada murid.
Rapor Pendidikan memegang peran penting dalam pelaksanaan refleksi pembelajaran. Dari data rapor pendidikan terbaru, guru-guru bisa membaca komponen mana yang telah baik dan komponen apa yang mengalami penurunan. Dengan adanya pedoman pada rapor pendidikan, penyusunan kinerja guru PNS di Platform Merdeka Mengajar akan lebih efektif karena sudah berbasis data dan kebutuhan sekolah/siswa terkini.