Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Catenaccio Juventus Sukses Kalahkan Roma, Tipiskan Jarak dengan Inter

31 Desember 2023   05:09 Diperbarui: 31 Desember 2023   11:26 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adrien Rabiot dan Dusan Vlahovic merayakan gol ke gawang AS Roma. Sumber: twitter resmi @juventusid

Juventus berhasil mengalahkan AS Roma di pekan ke-18 lanjutan Serie A Liga Italia, Minggu (31/12/2023) dini hari. Pada laga berlabel big match yang berlangsung di Allianz Stadium, Juventus menundukkan Serigala Roma dengan skor 1-0. 

Sebiji gol yang membawa La Vecchia Signora meraup tiga poin dicetak oleh Adrien Rabiot. Gelandang jangkung berkebangsaan Perancis ini mencetak gol di awal babak kedua. 

Kemenangan penting di akhir paruh musim ini sukses menipiskan jarak dengan pemimpin klasemen sementara liga. Juventus kini mengumpulkan 43 poin dan duduk di peringkat kedua. Pasukan Massiliano Allegri hanya berselisih 2 poin dengan Inter Milan. La Beneamata memimpin klasemen atau capolista dengan 45 poin sekaligus menahbiskan diri dengan status winter scudetto. 

Pada laga ini, Roma yang dilatih Jose Mourinho menguasai bola hingga 58%. Hanya saja, peluang Paulo Dybala dkk diredam oleh pertahanan Juventus dimana Roma hanya mampu menciptakan 11 peluang dan 2 mengarah ke sasaran. Bandingkan dengan tuan rumah Juventus yang tertekan, tetapi sukses membuat 13 tembakan, 4 tepat sasaran dan satu berbuah gol.

Juventus banyak tertekan di awal babak pertama karena Roma mengambil opsi langsung menyerang. Peluang matang Roma pun datang di menit ke-4, ketika sepakan keras Brian Cristante membentur tiang gawang. Namun, inilah satu-satunya pelaung matang Serigala Roma. 

Selanjutnya, Juventus mulai bangkit. Dua peluang pertama Juventus baru hadir di menit ke-9 dan 11 lewat sepakan Vlahovic yang masih melebar. Roma pun langsung merespon lewat tembakan jarak jauh Romelu Lukaku yang masih melambung.

Vlahovic kembali mengancam gawang Rui Patricio di menit ke-19. Hanya saja Patricio sanggup menepis sepakan jarak dekat striker asal Serbia tersebut. 

Di kubu Roma, Paulo Dybala di laga ini tidak berkembang. Hanya sekali striker berkebangsaan Argentina ini mengancam gawang Juventus di babak pertama, yakni pada menit ke-31. Tembakannya masih menipis di sisi tiang gawang Szczesny. Entah karena enggan menaklukkan mantan timnya atau karena masih cinta dengan tifosi Juventus. 

Filip Kostic kembali memberikan peluang emas bagi timnya di menit ke-43. Sayangnya tembakan kerasnya berhasil dihalau oleh sundulan bek Roma, Evan Ndicka. 

Pertahanan yang solid di babak pertama membuat Juventus mengubah skema untuk mencetak gol di babak kedua. Benar saja, hanya butuh dua menit  babak kedua berjalan atau pada menit ke-47, Adrien Rabiot mencetak gol. 

Proses terciptanya gol ini pun menarik. Berawal dari kombinasi Rabiot dan Filip Kostic di sisi kiri pertahanan AS Roma. Kostic memberikan umpan kepada Dusan Vlahovic. Dengan cerdik Vlahovic mengirimkan umpan back heel kepada Rabiot yang terus bergerak tanpa bola. Rabiot dengan lugas merobek gawang Roma lewat sepakan keras dari jarak dekat tepat ke sudut sempit dalam kotak penalti lawan. Rui Patricio yang menjaga gawang Roma tak mampu menepis sepakan Rabiot.

Terjadinya gol ini pun merupakan imbas dari perubahan taktik yang dimainkan Allegri. Di awal babak kedua Kostic bertukar posisi dengan Timothy Weah. Pergerakan lugas dari Rabiot dan Kostic inilah yang membuat tujuh pemain Roma hanya menjadi penonton ketika proses gol terjadi. 

Dybala masih sempat memberikan ancaman ke pertahanan Juventus pada menit ke-71. Tembakannya yang menyusur tanah sukses ditangkap dengan sangat baik oleh Szczesny. 

Federico Chiesa yang masuk menggantikan Yildiz sempat mencetak gol pada menit ke-87. Namun, gol ini dianulir karena Chiesa dalam posisi offside ketika menerima umpan Timothy Weah. 

Skor akhir 1-0 untuk tiga poin berharga Juventus. Tiga poin, pangkas jarak tiga poin dengan capolista.

Poin penting kemenangan Danilo dkk atas I Giallorossi adalah efektifitas permainan catenaccio yang diterapkan Allegri. Seperti biasa, Juventus selalu ditekan oleh lawan meskipun bermain di kandang sendiri. Bertahan efektif dan membangun serang balik cepat memanfaatkan umpan pemain belakang ke depan.

Ada empat pemain yang berperan aktif untuk kemenangan Juventus. Mereka adalah Federico Gatti, Gleison Bremer, Adrien Rabiot dan Dusan Vlahovic. Gatti dan Bremer sukses menjalankan skema catenaccio untuk membangun serangan. Beberapa kali Gatti dan Bremer berhasil mengirimkan umpan langsung kepada Vlahovic dan Yildiz yang selalu mengancam pertahanan AS Roma. 

Gatti dan Rabiot juga kokoh dalam bertahan dan membantu serangan. Kokohnya fisik dan ketenangan kedua pemain ini memberikan kredit positif secara tim. 

Vlahovic menjadi tumpuan seringnya terjadi peluang Juventus di pertahanan Roma. Meskipun tak mampu mencetak gol, tetapi tiga peluang emas Vlahovic mampu membuka celah pertahanan Roma untuk kemudian dimanfaatkan oleh pelatih Allegri mengatur taktik.

Selanjutnya, trio bek Juventus, Federico Gatti, Gleison Bremer dan Danilo membuktikan bahwa mereka bertiga adalah salah satu trio bek terbaik di kompetisi Liga Italia. Suksesnya pola catenaccio Allegri tidak terlepas dari peran aktif yang dimainkan ketiga pemain ini. Berkat permainan apik ketiganya, gawang Juventus yang dijaga kiper asal Polandia, Wojciech Szczesny aman dari serbuan pemain Roma. 

Selain memainkan trio bek FGB, Allegri juga memainkan Timothy Weah, Weston Mckennie, Manuel Locatelli, Adrien Rabiot dan Filip Kostic di lini tengah. 

Khusus sektor depan, Allegri memasang Kenan Yildiz sebagai starter menggantikan Federico Chiesa untuk menemani Dusan Vlahovic. 

Catenaccio yang dimainkan Juventus berhasil meredam Roma yang menguasai permainan. Efektifitas sepakbola bertahan versi Allegri ini sanggup meredam kreatifitas dan akurasi tembakan lawan ke pertahanan Juventus. 

Ketika serangan AS Roma tak.mampu menembus gawang Juventus, sebenarnya hanya menunggu waktu saja bagi Juventus untuk mencetak gol. Dan ininterbukti. Babak pertama Roma ungguli Juventus secara permainan, tapi tak mampu cetak gol. Akhirnya, pasukan Allegri menghukum Roma dengan satu gol yang efektif. Khusus separuh musim ini berjalan, ketika Juventus sudah unggul terlebih dulu, maka sulit bagi lawan untuk mengejar. 

Skor tipis yang identik dengan kemenangan Juventus adalah karakteristik catenaccio yang dimainkan Allegri musim ini. Bertahan, unggul dan mempertahankan skor kemenangan. 

Juventus berhasil memperpanjang rekor tak terkalahkannya sejak dikalahkan Sassuolo. Khusus melawan tim-tim besar Serie A, musim ini, sepakbola catenaccio Juventus sudah menelan korban. Melawan lima tim besar, Juventus meraih empat kali menang dan hanya sekali imbang, yakni mengalahkan Lazio 3-1, tundukkan tuan rumah Milan 0-1, menahan imbang Inter 1-1, lalu menekuk Napoli dan Roma dengan skor 1-0.

Pada laga melawan AS Roma, Adrien Rabiot juga memberikan catatan akan penampilannya sebagai gelandang tersubur Juventus dalam dua musim terakhir. Khusus musim ini, Rabiot telah mencetak tiga gol untuk  Juventus.

Kado akhir tahun yang menyenangkan bagi Juventus dan para tifosi. Peluang meraih scudetto kini tetap terbuka lebar. Puasa gelar juara liga selama tiga musim terakhir kini mulai memberikan tanda-tanda awal untuk berakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun