Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cerita Natal di Kampung Halaman

26 Desember 2023   11:14 Diperbarui: 21 Desember 2024   15:23 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerja sama warga Jemaat mempersiapkan perayaan Natal. Sumber: dok. pribadi

Perayaan Natal tahun 2023 terasa sangat istimewa di kampung halaman. Saya dan keluarga merayakan Natal di kampung Salubarani. Kampung ini terletak di perbatasan Kabupaten Enrekang dan Tana Toraja. Jika memasuki gerbang perbatasan Tana Toraja, akan terlihat menara sebuah gereja menyerupai ayam jantan di atas bukit. Ada pula papan nama gereja bertuliskan "Gereja Toraja Jemaat Bukit Sion Salubarani, Klasis Gandangbatu. "

Perayaan Natal tanggal 25 Desember tahun ini benar-benar menyibukkan semua warga Jemaat. Sehari sebelum tiba hari Natal, tepatnya tanggal 24, setelah melaksanakan ibadah pagi, warga Jemaat kembali ke rumah masing-masing untuk makan siang. Setelah itu mereka kembali ke gereja untuk bersama-sama mengangkat pekerjaan berkaitan dengan persiapan perayaan Natal. 

Ibu-ibu bekerja di dapur pastori gereja menyiapkan bumbu dan perlengkapan lain untuk memasak menu Natal. Anak-anak remaja menata gedung gereja dan berlatih peran untuk kelancaran rangkaian ibadah. 

Sementara kaum bapak-bapak, termasuk saya berbagi tugas mengambil babi untuk disembelih. Satu mobil pick up dan satu mobil 4x4 mengantar kami untuk mengambil 4 ekor babi. Tempat mengambil babi jauh masuk ke perkampungan di desa tetangga. Kami ada enam orang yang bertugas mengambil babi. Ada dua ekor yang diambil dari salah satu rumah anggota Jemaat.

Oya, babi ini tidak dibeli karena merupakan persembahan dari warga Jemaat yang dulunya diberikan bantuan diakonia pemberdayaan masyarakat. Di gereja kami memang ada program memberikan bantuan modal awal berupa anak babi, ayam dan kambing. Jika ternaknya sudah berhasil berkembang biak, maka warga penerima bantuan akan mengembalikan bantuan dalam bentuk ternak. 

Susah juga menangkap babi dengan lebar badan satu meter di kandangnya. Meskipun kami berenam dengan tubuh tegap, ternyata babi masih lebih lincah dan kuat. Kami akhirnya menggunakan karung untuk menangkapnya. Kepala babi dimasukkan ke karung sehingga mudah dikembalikan. Tantangan berikutnya adalah mengangkat babi ke atas mobil. Babinya beberapa kali hampir lepas dari karung. 

Canda tawa selalu menemani pekerjaan menangkap babi ini. Pekerjaan yang terjadinya kali setahun di gereja, yakni pada pengucapan syukur tahunan dan Natal. 

Semua babi dikumpulkan di gereja. Esok hari baru disembelih. Ada satu babi dengan berat di atas 100 kg yang kami biarkan tetap di kandang. Esok hari baru dipotong langsung dikandangnya untuk memudahkan pemindahan babi. 

Sore harinya, babi, ayam, aneka bumbu dan dekorasi gereja sudah siap untuk menyambut Natal. Kami juga melakukan kunjungan kepada dua anggota Jemaat yang telah lama sakit. Mereka didoakan dan diberi penguatan. 

Menjelang malam, kami mengadakan ibadah Natal keluarga. Setiap rumah tangga melaksanakan ibadah bersama di rumah masing-masing. Setelahnya ada makan bersama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun