Dalam posisi sebaliknya, Copenhagen membalikkan prediksi para pundit sepakbola. Digadang-gadang hanya akan mengisi posisi buncit grup A, tim asal Denmark ini justru mengagetkan. Meskipun tanpa pemain berlabel bintang, daya juang pemain Copenhagen senilai dengan pencapaian mereka lolos ke babak perdelapanfinal Liga Champions Eropa musim ini.
Mari menengok hasil laga penentuan melawan Galatasaray. Menang 1-0 dan menutup laga dengan kehilangan satu pemain ketika menuntaskan laga. Sang pencetak gol tunggal kemenangan Copenhagen, Lukas Lerager dikartu merah di penghujung laga. Lerager sendiri mencetak gol di menit ke-58.Â
Haru biru melanda Copenhagen. Sukses cetak sebiji gol penting dan lolos ke fase knock out. Terharu karena sang pahlawan kemenangan diganjar kartu merah. Dua keharuan yang membirukan hati para pemain dan fans Copenhagen.
Copenhagen kuat karena mental bertanding. Mental inilah yang tidak dimiliki oleh skuad Manchester United. Jadi, mengagetkannya Copenhagen di penyisihan grup A bukan karena pemain bintang. Adalah adanya mental bertanding yang kuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H