Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Setan Merah yang Tak Lagi Menakutkan dan Copenhagen yang Haru Biru

13 Desember 2023   13:07 Diperbarui: 14 Desember 2023   12:31 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain tengah Man United, Sofyan Amrabat berjibaku dengan Leroy Sane dan Jamal Musiala. Sumber: @ManUtd

Dalam posisi sebaliknya, Copenhagen membalikkan prediksi para pundit sepakbola. Digadang-gadang hanya akan mengisi posisi buncit grup A, tim asal Denmark ini justru mengagetkan. Meskipun tanpa pemain berlabel bintang, daya juang pemain Copenhagen senilai dengan pencapaian mereka lolos ke babak perdelapanfinal Liga Champions Eropa musim ini.

Pemain Copenhagen merayakan gol ke gawang Galatasaray. Sumber: @FCKobenhavn
Pemain Copenhagen merayakan gol ke gawang Galatasaray. Sumber: @FCKobenhavn

Mari menengok hasil laga penentuan melawan Galatasaray. Menang 1-0 dan menutup laga dengan kehilangan satu pemain ketika menuntaskan laga. Sang pencetak gol tunggal kemenangan Copenhagen, Lukas Lerager dikartu merah di penghujung laga. Lerager sendiri mencetak gol di menit ke-58. 

Lukas Lerager, pencetak gol yang terkena kartu merah di laga Copenhagen vs Galatasaray. Sumber: @FCKobenhavn
Lukas Lerager, pencetak gol yang terkena kartu merah di laga Copenhagen vs Galatasaray. Sumber: @FCKobenhavn

Haru biru melanda Copenhagen. Sukses cetak sebiji gol penting dan lolos ke fase knock out. Terharu karena sang pahlawan kemenangan diganjar kartu merah. Dua keharuan yang membirukan hati para pemain dan fans Copenhagen.

Copenhagen kuat karena mental bertanding. Mental inilah yang tidak dimiliki oleh skuad Manchester United. Jadi, mengagetkannya Copenhagen di penyisihan grup A bukan karena pemain bintang. Adalah adanya mental bertanding yang kuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun