Perhatian penuh pemerintah daerah dalam hal ini pemerintah provinsi sebagai penanggung jawab langsung dan juga pemerintah pusat dinantikan oleh keluarga besar SMKN 2 Mappi dan juga masyarakat distrik Kepi. 298 siswa (168 laki-laki dan 130 perempuan) saat ini dengan program keahlian yang ada membutuhkan 11 rombel, yang sementara dibangun 6 rombel.
Jika dikaitkan dengan merdeka belajar, maka guru-guru di SMKN 2 Mappi yang dulunya bernama SMKN 2 Obaa ini sebenarnya telah berusaha untuk memerdekakan siswanya, yaitu dengan menjalin kerja sama dengan SDN Inpres Kepi.
Kolaborasi ini wajib diapresiasi juga karena telah berjalan selama kurang lebih tujuh tahun. Secara khusus buat adik-adik para siswa SMKN 2 Mappi, semangat belajarnya pun perlu diapresiasi.Â
Pemerataan pendidikan tidak hanya butuh guru, tapi juga tempat belajar. Peningkatan mutu pendidikan akan terjadi secara bertahap seiring tersedianya sarana dan prasarana sekolah yang memadai.
Emas Papua bukan hanya tentang pertambangan, namun jauh di dalamnya adalah tentang kualitas sumber daya manusia yang dibangun melalui bidang pendidikan.Â
Terkait kondisi pendidikan, setiap daerah memiliki kasus yang berbeda. Ada satu waktu saya melihat sekolah-sekolah dengan sarana dan prasarana yang memadai, tetapi minim guru dan tenaga kependidikan. Ada yang ruangan kelasnya tersedia, tetapi siswanya tak seberapa.
Di waktu yang lain, terdapat pemandangan sekolah yang siswanya banyak, guru dan tendik memadai, tetapi tidak memiliki sarana dan prasarana untuk belajar.
Semoga keberadaan para Calon Guru Penggerak Angkatan 9 daerah khusus yang sementara dalam proses pendidikan saat ini mampu mewujudkan merdeka belajar yang berdasarkan kearifan lokal warga Mappi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya