Projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) adalah sebuah kegiatan pembelajaran berbentuk kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter peserta didik sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan.
 Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler. Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler. Selain itu, sekolah dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Penguatan profil pelajar Pancasila dilaksanakan dalam konteks  perayaan tradisi lokal, hari besar nasional, dan internasional. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menguatkan perwujudan enam karakter profil pelajar Pancasila pada fase fondasi. Keenam karakter tersebut, antara lain (1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia; (2) Berkebinekaan global; (3) Bergotong royong; (4) Mandiri; (5) Bernalar kritis; dan (6) Kreatif.
Keenam dimensi profil pelajar Pancasila perlu dilihat secara utuh sebagai satu kesatuan agar setiap individu dapat menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Pendidik perlu mengembangkan keenam dimensi tersebut secara menyeluruh sejak pendidikan anak usia dini.Â
Selain itu, untuk membantu pemahaman yang lebih menyeluruh tentang dimensi-dimensi profil pelajar Pancasila, maka setiap dimensi dijelaskan maknanya dan diurutkan perkembangannya sesuai dengan tahap perkembangan psikologis dan kognitif anak dan remaja usia sekolah. Selanjutnya, setiap dimensi profil pelajar Pancasila terdiri dari beberapa elemen dan sebagian elemen dijelaskan lebih konkrit menjadi subelemen.
Untuk pelaksanaan P5, pemerintah telah menetapkan tema-tema utama yang dapat dikerucutkan menjadi topik oleh satuan pendidikan sesuai dengan konteks wilayah serta karakteristik peserta didik. Konsep ini sesuai untuk jenjang PAUD. Sementara pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat, P5 mengambil alokasi waktu 20-30% (dua puluh sampai dengan tiga puluh persen) dari total jam pelajaran selama 1 (satu) tahun.
Alokasi waktu untuk setiap projek penguatan profil pelajar Pancasila tidak harus sama. Satu projek dapat dilakukan dengan durasi waktu yang lebih panjang daripada projek yang lain. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama.
Pemerintah menetapkan tema-tema utama untuk dirumuskan menjadi topik oleh satuan pendidikan sesuai dengan konteks wilayah serta karakteristik peserta didik. Tema-tema utama projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan. Salah satu tema yang diangkat pada tulisan ini adalah Gaya Hidup Berkelanjutan dengan topik projek Hiker (Hidroponik Keren).Â
Peserta didik adalah subjek utama dalam projek ini. Sebelum pelaksanaan projek, koordinator P5, kepala sekolah dan semua guru pendamping menyepakati satu tema yang akan dijalankan. Selanjutnya, semua peserta didik kelas X dikumpulkan di aula sekolah. Mereka kemudian berembuk untuk menentukan topik yang paling sesuai dengan kondisi yang dianggap penting dan urgen di sekitar sekolah. Salah satu peserta didik kemudian menyampaikan bahwa lokasi sekolah sangat sempit, lahan tanam sangat minim, dan sampah-sampah bekas air minum dan gelas es buah banyak bertumbuk di hampir semua tempat sampah yang ada di depan kelas.
Berdasarkan pendapat dari peserta didik tersebut, kemudian ditawakan kepada semua peserta didik yang hadir dan mereka menyetujuinya. Sehingga disepakatilah latar belakang pemilihan topik ini, yakni lokasi sekolah gersang, sempit, dan kurangnya lahan tanam di sekitar sekolah; dan tidak dimanfaatkannya botol-botol bekas air mineral di sekolah. Berdasarkan latar belakang, maka disusunlah tujuan projek, antara lain (1) peserta didik dapat menghijaukan sekolah dan menyediakan lahan tanam alternative; dan (2) peserta didik dapat memanfaatkan botol-botol bekas air minum di sekitar sekolah.
Tujuan pelaksanaan tema Gaya Hidup Berkelanjutan adalah peserta didik memahami dampak aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun panjang, terhadap kelangsungan kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya. Selain itu, peserta didik juga membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan, mempelajari potensi krisis keberlanjutan yang terjadi di lingkungan sekitarnya serta mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan memitigasinya.
Hiker (Hidroponik Keren) adalah topik projek penguatan profil pelajar Pancasila yang diangkat melalui tema Gaya Hidup Berkelanjutan ini. Pemilihan topik ini mengikuti keputusan dari peserta didik kelas X di SMAN 5 Tana Toraja. Dalam melaksanakan projek, terdapat 5 tahapan yang dilalui peserta didik, yaitu tahap orientasi, tahap kontekstualisasi, tahap aksi, tahap genapi dan tahap refleksi/tindak lanjut. Pelaksanaan projek P5 dengan topik Hiker, secara rinci termuat pada kerangka modul projek pada tabel berikut.
Kerangka Modul P5 Topik Hiker
Tahap Orientasi
Tahap Kontekstualisasi
Tahap Aksi
Tahap Genapi
Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Pada pelaksanaan P5 topik Hiker ini memuat dimensi profil pelajar Pancasila yang dicapai di tiap pertemuan.
Tabel Dimensi Profil Pelajar Pancasila
 Alur Aktifitas dan Asesmen Projek
Berikut alur aktifitas dan asesmen projek Hiker pada Modul Projek Fase E SMA
Asesmen Projek
Asesmen Formatif Awal: Dilakukan sebelum projek profil dimulai untuk mengukur kompetensi awal peserta didik yang dipakai untuk menentukan kebutuhan diferensiasi, pengembangan alur dan kegiatan projek profil, dan penentuan perkembangan sub-elemen antarfase.
Asesmen awal dilakukan pada melalui diskusi/sharing topik, isu dan tujuan projek.
Contoh Strategi Pelaksanaan Projek
Rubrik Asesmen
Tahapan pelaksanaan P5 untuk topik Hiker ini tidak berjalan dengan lancar. Banyak rintangan yang peserta didik temui. Namun, hasil akhir bukanlah tujuan dari P5 ini. Proses pelaksanaannya jauh lebih penting, terutama dalam upaya pembentukan karakter peserta didik yang berprofil pelajar Pancasila.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) dapat disederhanakan dari tema yang telah ditetapkan pemerintah. Topik Hiker (hidropinik keren) adalah satu contoh tema Gaya Hidup Berkelanjutan yang peserta didik implementasikan di sekolah di bawah bimbingan koordinator dan fasilitator. Dalam menjalankan projek hiker dibutuhkan panduan belajar berupa modul dan asesmen.
Demikianlah penerapan Kurikulum Merdeka melalui pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang telah saya jalankan di SMAN 5 Tana Toraja. Topik yang sama dilanjutkan di kelas 11 dengan tema Kewirausahaan.
Referensi
Kemendikbudristek, B. S. (2022). Dimensi, Elemen dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka. Jakarta: Kemendikbudristek RI.
Makarim, N. A. (2022, Juli). KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI NO.262/M/2022 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, . Jakarta: KEMENDIKBUDRISTEK RI.
Satria, R., Adiprima, P., Wulan, K. S., & Harjatanaya, T. Y. (2022). Panduan Pengembangan Profil Pelajar Pancasila. Jakarta: BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN KEMDIKBUDRISTEK RI.
Catatan: Yulius Roma Patandean, S.Pd., M.Pd. adalah pengembang Modul P5 ini dan saat ini masih aktif sebagai koordinator P5 di SMAN 5 Tana Toraja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H