Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ketika Tembok Dortmund Runtuh dan Der Klassiker Menjadi Milik Harry Kane

5 November 2023   14:06 Diperbarui: 5 November 2023   14:08 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayern Munchen tampil sangat baik dan menawan ketika menghadapi Borussia Dortmund pada pekan kesepuluh Bundesliga. Kekuatan Bayern kali ini adalah kolektifitas permainan yang ditampilkan oleh pelatih Thomas Tuchel. 

Dibalik kolektifitas permainan Bayern, ada Harry Kane yang tampil menggila. Ia menjadi sosok protagonis ketika tuan rumah Borussia Dortmund dibantai 0-4 oleh Bayern Munchen pada laga  yang bertajuk Der Klassiker yang digelar pada Minggu malam (4/11/2023) waktu Jerman. 

Pertandingan yang berlangsung di Signal Iduna Park menjadi panggung Harry Kane dengan torehan hattrick ke gawang Die Borussen. Trigol Kane tercipta pada menit ke-9, 72 dan 90+3. Ketiga gol Kane melengkapi gol pembuka yang dicetak oleh bek Dayot Upamecano pada menit ke-4.

Apa yang membuat Bayern tiba-tiba tampil kelaparan menghadapi sesama penghuni The Big Four di Bundesliga? Padahal tiga hari sebelumnya, tim berjuluk FC Hollywood ini dipermalukan oleh tim medioker dari kasta ketiga Liga Jerman, FC Saarbrucken dengan skor 2-1 pada fase kedua ajang DFB Pokal. 

Sosok Harry Kane adalah pembeda utama dalam skuad The Bavarian menghadapi seteru abadinya, Borussia Dortmund. 

Penampilan Harry Kane yang sangat menikmati pertandingan besar pertamanya di Bundesliga kali ini benar-benar mampu meruntuhkan kokohnya tembok Dortmund. Sebelum laga Der Klassiker pada pekan ke-10 ini, baik Bayern maupun Dortmund sama-sama berstatus unbeaten.

Gemuruh suporter fanatik Borussia Dortmund tak membuat mental bertanding pemain Die Roten untuk tampil trengginas. 

Seolah ingin segera membuang mimpi buruk di pertengahan pekan ketika terjungkal di ajang DFB Pokal, Bayern langsung menekan pertahanan tuan rumah sejak menit pertama. Harry Kane pun langsung menjadi biang serangan pertama Bayern.

Sepak pojok pertama Bayern yang dieksekusi Leroy Sane ditanduk oleh Upamecano dan meluncur mulus ke gawang Dortmund. Gol Upamecano ini adalah imbas dari tidak konsentrasinya pemain belakang Dortmund pada pergerakan Upamecano dan Kane. Upamecano yang berdiri agak longgar dari kawalan bek lawan di depan Kane dengan mudah menyundul sepak pojok Sane. 

Peluang pertama dan tembakan pertama yang langsung menjadi gol untuk Bayern seolah meretakkan tembok kokoh Die Borussien yang komandoi Marius Wolf, Mats Hummels, Nico Schlotterbeck dan Julian Ryerson. Secara keseluruhan, mental para pemain tuan rumah terdikte oleh Manuel Neuer cs.

Sebaliknya, kepercayaan pemain Bayern makin baik usai gol Upamecano. Harry Kane yang kembali tampil sebagai starter setelah tidak dimainkan di ajang DFB Pokal, langsung unjuk gigi. Hanya berselang lima menit setelah gol Upamecano, Kane mencetak gol bersejarahnya pada laga perdananya di Der Klassiker pada menit ke-8. 

Gol perdana King Kane berawal dari serangan balik cepat yang dibangun oleh gelandang bertahan Leon Goretzka. Gelandang tim nasional Jerman ini menggiring bola dari pertahanan Bayern hingga ke depan kota 12 meter Dortmund. 

Umpan segitiga kombinasi Goretzka, Leroy Sane dan Kane mematikan pergerakan pemain bertahan Dortmund dan Kane dengan mudah menundukkan kiper Dortmund, Gregor Kobel.

Pada babak kedua, penempatan posisi Kane makin sulit dijaga oleh pemain pertahan Dortmund. Sebuah kesempatan emas kembali dimiliki Kane pada menit ke-70. Setelah menerima umpan lambung, ia melihat Jamal Musiala berdiri dalam posisi bebas, Kane mengirimkan umpan matang kepada Musiala. 

Gol tercipta, akan tetapi dibatalkan karena Kane terlebih dulu dalam posisi offside. Kerjasama tim kembali dipertontonkan pemain Bayern pada proses terciptanya dol yang dianulir ini.

Hanya dua menit kemudian, lewat pola permainan yang sama dan pemain yang sama pula, Harry Kane mencetak brace setelah memaksimalkan umpan manja dari Kingsley Coman. Permainan secara tim lagi-lagi melatarbelakangi proses terjadinya gol kedua Kane. 

Gol ketiga Kane pada injury time babak kedua tercipta karena kesalahan eks bek Bayern, Niklas Sule yang kurang sigap dalam mengirimkan umpan kepada rekannya. 

Bola sodoran Sule direbut oleh pemain belia Bayern, Alexandar Pavlovic. Pemain belia berusia 19 tahun ini langsung meneruskan bola kepada Kane yang dengan mudah menaklukkan kiper Drotmund.

Permainan kolektif Bayern, Harry Kane yang sempurna dan mental pemain Dortmund yang jeblok di awal babak pertama menjadi kunci keberhasilan tim asuhan Thomas Tuchel meruntuhkan tembok Dortmund.

Setelah laga Der Klassiker, Harry Kane membuktikan bahwa ia adalah tipe striker sempurna sejauh ini di Bundesliga musim 2023/2024. Back to back hattrick pun dicetaknya. Pada pekan ke-9 sebelumnya, Kane juga mencetak tiga gol ke gawang Darmstadt dan membuat satu assist.

Kesempurnaan Kane dibuktikannya dengan koleksi 15 gol yang telah dicetaknya di Bundesliga. Luar biasanya lagi, Kane melakukannya hanya dalam 10 pertandingan. 

Kane pun sementara menduduki top skor, mengambil alih pimpinan daftar pencetak gol terbanyak dari striker VFB Stuttgart,  Sehrou Guirassy yang telah mencetak 14 gol.

Kane sudah menemukan rumahnya kembali bersama Bayern. Lihatlah statistik mentereng Kane sejauh ini dalam 10 pertandingan liga. 

Dari 38 gol Bayern, Kane telah berkontibusi terhadap 20 gol dengan rincian 15 gol dan 5 assists. Kane boleh diberi kesimpulan bahwa ia tidak salah memilih klub selepas meninggalkan klub yang membesarkannya, Tottenham Hotspurs.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun