Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ketika Tembok Dortmund Runtuh dan Der Klassiker Menjadi Milik Harry Kane

5 November 2023   14:06 Diperbarui: 5 November 2023   14:08 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebaliknya, kepercayaan pemain Bayern makin baik usai gol Upamecano. Harry Kane yang kembali tampil sebagai starter setelah tidak dimainkan di ajang DFB Pokal, langsung unjuk gigi. Hanya berselang lima menit setelah gol Upamecano, Kane mencetak gol bersejarahnya pada laga perdananya di Der Klassiker pada menit ke-8. 

Gol perdana King Kane berawal dari serangan balik cepat yang dibangun oleh gelandang bertahan Leon Goretzka. Gelandang tim nasional Jerman ini menggiring bola dari pertahanan Bayern hingga ke depan kota 12 meter Dortmund. 

Umpan segitiga kombinasi Goretzka, Leroy Sane dan Kane mematikan pergerakan pemain bertahan Dortmund dan Kane dengan mudah menundukkan kiper Dortmund, Gregor Kobel.

Pada babak kedua, penempatan posisi Kane makin sulit dijaga oleh pemain pertahan Dortmund. Sebuah kesempatan emas kembali dimiliki Kane pada menit ke-70. Setelah menerima umpan lambung, ia melihat Jamal Musiala berdiri dalam posisi bebas, Kane mengirimkan umpan matang kepada Musiala. 

Gol tercipta, akan tetapi dibatalkan karena Kane terlebih dulu dalam posisi offside. Kerjasama tim kembali dipertontonkan pemain Bayern pada proses terciptanya dol yang dianulir ini.

Hanya dua menit kemudian, lewat pola permainan yang sama dan pemain yang sama pula, Harry Kane mencetak brace setelah memaksimalkan umpan manja dari Kingsley Coman. Permainan secara tim lagi-lagi melatarbelakangi proses terjadinya gol kedua Kane. 

Gol ketiga Kane pada injury time babak kedua tercipta karena kesalahan eks bek Bayern, Niklas Sule yang kurang sigap dalam mengirimkan umpan kepada rekannya. 

Bola sodoran Sule direbut oleh pemain belia Bayern, Alexandar Pavlovic. Pemain belia berusia 19 tahun ini langsung meneruskan bola kepada Kane yang dengan mudah menaklukkan kiper Drotmund.

Permainan kolektif Bayern, Harry Kane yang sempurna dan mental pemain Dortmund yang jeblok di awal babak pertama menjadi kunci keberhasilan tim asuhan Thomas Tuchel meruntuhkan tembok Dortmund.

Setelah laga Der Klassiker, Harry Kane membuktikan bahwa ia adalah tipe striker sempurna sejauh ini di Bundesliga musim 2023/2024. Back to back hattrick pun dicetaknya. Pada pekan ke-9 sebelumnya, Kane juga mencetak tiga gol ke gawang Darmstadt dan membuat satu assist.

Kesempurnaan Kane dibuktikannya dengan koleksi 15 gol yang telah dicetaknya di Bundesliga. Luar biasanya lagi, Kane melakukannya hanya dalam 10 pertandingan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun