Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Ketika Tapal Batas Kabupaten Barru-Pangkep Bersolek

1 November 2023   16:07 Diperbarui: 2 November 2023   08:01 1011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa tapal batas Pangkep ini berubah drastis? Padahal kurang lebih 400 meter dari tapal batas berdiri politeknik pertanian negeri Pangkep. Apakah ada izin dari pihak terkait? Atau apakah ada yang membekingi sehingga sangat mudah mendirikan usaha dan beroperasi di sana? Yang jelasnya cafe-cafe tersebut bersolek ria setelah pandemi Covid-19 diumumkan resmi berakhir.

Ditenggarai salah satu pemicu tumbuh suburnya cafe-cafe yang menyajikan minuman beralkohol dengan pelayan wanita-wanita cantik nan seksi ini adalah tingginya PHK yang terjadi kepada mereka di tempat kerjanya di luar pulau Sulawesi. Kesimpulan awal saya para pekerja dari kaum hawa tersebut adalah para perantau.

Tingginya kebutuhan ekonomi atau keperluan hidup sehari-hari tidak sebanding dengan penghasilan jika hanya sekedar membuka kios menjual kopi, teh, mie instant, air mineral atau soft drink.

Di sisi lain memang agak susah untuk bersaing mencari pekerjaan dengan penghasilan mumpuni tanpa latar belakang yang memadai pula.

Lalu, berbekal pekerjaan serupa yang mereka kerjakan sebelumnya di tanah rantau, maka profesi itu pula yang mereka bawa ke tapal batas di Pangkep. Tambahan pula, rendahnya tingkat pendidikan yang maksimal SMA/SMK membuat para wanita penghuni cafe kesulitan memperoleh pekerjaan yang lebih baik. 

Selain itu, minimnya skill meraka yang pulang kampung menambah peluang untuk menjalankan  profesi remang-remang ini.  Demikian kira-kira latar belakang pertama sehingga para pesolek tapal batas Barru-Pangkep ini berkembang pesat. 

Kemudian, tapal batas ini sejak dulu menjadi tempat persinggahan bagi sopir-sopir truk ekspedisi antar kabupaten dan antar provinsi. Inilah yang menjadi salah satu daya tarik para pengusaha cafe untuk mengoperasikan cafe-cafenya di sana. 

Jadi, sopir-sopir di samping istirahat atau memperbaiki kendaraan pada beberapa bengkel di sana, sekalian beristirahat sambil mendapat layanan pijat plus-plus. 

Truk ekspedisi melintas diantara cafe-cafe mini yang bersolek di tapal batas Barru-Pangkep. Sumber: dok. pribadi
Truk ekspedisi melintas diantara cafe-cafe mini yang bersolek di tapal batas Barru-Pangkep. Sumber: dok. pribadi

Beberapa hari yang lalu, sekitar pukul 9.30 malam, saya sempat berhenti di tapal batas Barru-Pangkep ini untuk beristirahat setelah menempuh perjalanan 4 jam dari Tana Toraja. 

Saya memilih istirahat pas di samping tugu tapal batas karena lokasinya yang luas dan agak gelap. Kondisi ini memberikan saya keleluasaan untuk menikmati kopi panas yang saya bawa dalam termos. Kemudian saya bisa buang air kecil gratis di semak-semak samping tugu tapal batas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun