Lalu ada RS Sinar Kasih. Ini adalah RS swasta termuda di Tana Toraja. Dalam rangka menjawab tantangan layanan kesehatan, RS yang berada satu lokasi dengan kampus kesehatan Sinar Kasih ini juga tak henti-hentinya melakukan inovasi. RS yang dimiliki oleh Wakil Bupati Tana Toraja, dr. Zadrak Tombeg, S.pA ini telah menambah lokasi rumah sakit.Â
Berbeda dengan bangunan RS Fatima yang tidak berlantai, RS Sinar Kasih dibangun hingga 4 lantai. Semuanya digunakan untuk ruang perawatan pasien. Sementara bangunan lantai 3 sebagian digunakan sebagai kampus.Â
Penampilan modern disajikan oleh RS Sinar Kasih. Bangunan bertingkat seperti menjadi ikon tersendiri bagi masyarakat untuk menjadikan RS ini sebagai pilihan. Adapun bidan dan perawat serta tenaga medis lainnya adalah lulusan dari kampus Sinar Kasih.Â
Daya tarik lain RS swasta ini adalah adanya layanan BPJS. Sehingga secara tidak langsung, RS Sinar Kasih sebenarnya sama sa dengan RSUd.Â
Selama ini RS Sinar Kasih tergolong RS dengan lokasi yang terbatas. Akses masuk lokasi RS pun tergolong agak sulit bagi warga karena harus melalui lorong pemukiman warga. Pengelola RS kemudian melebarkan jalan masuk lokasi RS dengan melakukan ganti rugi lahan warga yang menjadi jalan masuk lokasi RS. Kemudian, jalan tersebut juga sudah lebar dan diaspal. Pintu gerbang pun telah ditata sedemikian rupa.Â
Mengingat tingginya jumlah pasien yang datang menjalani perawatan, pengobatan dan rawat inap, pengelola RS Sinar Kasih juga telah menambah kamar-kamar perawatan. Kebersihan tak luput dari perhatian pengelola RS. Menyusuri lorong RS Sinar Kasih, hampir tak ada aroma-aroma menyengat got yang biasanya ada pada rumah sakit di daerah. Demikian pun halnya dengan penataan ruangan, piket jaga, pos security, dll.
Penetapan jumlah piket jaga, jumlah pengunjung dan waktu menjenguk pasien juga telah diatur sedemikian rupa sehingga benar-benar membuat nyaman pasien.Â
Tak kalah penting adalah penambahan lokasi parkir. Parkiran ini seolah menjadi daya tarik juga bagi warga yang akan datang ke rumah sakit. Lokasi parkir yang sempit cenderung mengurangi minat warga untuk datang. Secara khusus di Toraja, lahan parkir yang luas seolah wajib disediakan oleh RS. Jika ada pasien yang menjalani rawat inap, maka penjenguk bisa sekampung yang datang. Sehingga lahan parkir ini tidak luput dari perhatian.
Kembali ke perkembangan RS Sinar Kasih. Lahan parkir RS ini juga sangat luas sekarang. Wakil Bupati Tana Toraja selaku pemilik telah membeli lahan kosong di bagian timur RS. Lahan baru ini 95 persen dimanfaatkan sebagai lahan parkir bagi keluarga pasien, pengunjung, dan mahasiswa. Dengan adanya lahan parkir baru, maka halaman depan RS Sinar Kasih yang selama ini terbatas dan terkesan sempit kini tampak luas. Penataan parkir kini tidak semrawut lagi. Pun demikian dengan halaman RS yang kini lapang. Kondisi ini sangat membantu ketika ada pasien yang datang atau dirujuk. Mobilitas akan maksimal karena tempat yang luas.Â
Sekitar 5 persen dari lahan baru RS Sinar Kasih dimanfaatkan sebagai kantin. Kehadiran kantin ini juga sangat membantu keluarga pasien dan pengunjung. Dengan lokasi menghadap ke Bukit Burake di mana di sana ada patung Yesus tertinggi di Indonesia, maka makin lengkaplah pengembangan lokasi RS Sinar Kasih.Â