Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Jangan Panik Jika Menemui Ini Ketika Menuju Kecamatan Simbuang, Tana Toraja

22 September 2023   12:11 Diperbarui: 23 September 2023   05:16 1071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pagar ternak penutup akses jalan menuju Simbuang. Sumber: dok. pribadi

Sedikit membuat saya percaya diri adalah pernyataan kawan saya yang pernah bertugas di Kecamatan Simbuang. Ia mengatakan bahwa ia biasa berangkat jam 5 sore dari Makale. 

Menembus jalur hutan, berbatu dan ekstrim ke Simbuang dan tiba di sana sekitar pukul 10 malam. Perjalanan itu ia lakukan saat musim kemarau seperti sekarang ini. 

Jalur ke Simbuang lewat Sa'dan saat musim kemarau. Sumber: dok. pribadi. 
Jalur ke Simbuang lewat Sa'dan saat musim kemarau. Sumber: dok. pribadi. 

Jalan di depan saya kini memanjang dengan kombinasi bebatuan warna hitam dan tanah pucat. Agak landai mengikuti pinggiran sungai. Di sisi kiri dan kanan memanjang dua sisi pegunungan.

Entah seperti apa kontur jalan selanjutnya dan seberapa jauh di depan saya akan bertemu manusia dan rumah penduduk. Tepat pukul 5 sore. Lokasi Simbuang belum jelas dan tak ada tempat bertanya. 

Tak ada orang yang lewat satupun. Sedikit rasa was-was dan takut menerpa pikiran saya. Pada akhirnya saya memilih mengikuti jalan satu-satunya tersebut dengan satu harapan bisa tiba di Simbuang, wilayah terisolir, sebelum gelap. 

Sekarang saya ada di kampung yang dinamai Leppan. Menurut cerita para pelintas Simbuang-Mappak, kampung Leppan adalah lokasi di mana banyak jalan licin, berbatu dan berlumpur di musim hujan. 

Pikiran saya terus melanglang buana memikirkan cerita dan menyesuaikan dengan pandangan mata langsung saya.... 

(Bersambung) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun