Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pengalaman Terkena Asam Urat dan Cara Mengatasinya

15 Maret 2023   13:32 Diperbarui: 15 Maret 2023   13:43 3608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelahnya, nyeri di kaki hilang. Sekitar seminggu saya bisa berkatifitas normal setelah mengkonsumsi obat herbal pemberian pak dosen. Tapi ada yang kurang sreg saya lihat di kaki. Nyerinya hilang tapi ada tanda kehitaman tertinggal di persendian dan masih sedikit bengkak. Kemana-mana saya jalan dan bertemu teman, mereka langsung bercanda.

Itu penyakit paling rendahan pak, ternyata bapak sudah kena juga

Demikian kesimpulan dari candaan teman-teman saya.

Rutin Minum Secangkir Kopi Pahit 

Secangkir kopi pahit disuguhkan atas permintaan sendiri di salah satu acara kedukaan. Sumber foto: dok. pribadi.
Secangkir kopi pahit disuguhkan atas permintaan sendiri di salah satu acara kedukaan. Sumber foto: dok. pribadi.

Oleh karena merasa terganggu dengan noda hitam di persendian kaki kiri, saya pun menghentikan konsumsi obat herbal pemberian dosen saya. Lalu saya banyak mencari informasi di internet terkait cara mengatasi asam urat. Selain rutin aktifitas fisik, saya juga mulai mengurangi konsumsi daging merah dalam jumlah besar. Rutin minum air hangat dua gelas tiap pagi. 

Sekitar tiga minggu berlalu, rasa nyeri mulai datang lagi di kaki kiri. Terutama jika saya pulang dari acara kedukaan dan nikahan. Mungkin karena efek menu makanannya.

Sedikit terganggu dengan gejala asam urat yang sepertinya susah hilang, saya cari informasi lagi di internet. Pada satu artikel dari hasil penelitian di AS, saya membaca bahwa ada beberapa pasien asam urat di sana yang diterapi menggunakan kopi pahit. Selama tiga bulan, penderita asam urat diwajibkan meminum kopi pahit setiap hari. Di akhir terapi, disimpulkan bahwa semua penderita sama urat sembuh.

Stop di situ, saya juga mulai mempraktikkannya. Selama ini memang saya penikmat kopi, tapi pakai gula. Nah, memulai minum kopi tanpa gula memang agak berat. Kopi pahit ini rutin saya minum sejak awal Juni 2022 hingga sekarang. Dan puji Tuhan, asam urat saya tak pernah kambuh lagi. 

Resep saya sederhana saja. Setiap pagi, seusai minum air hangat saya sambung minum kopi pahit. Kadang sebelum sarapan pun saya sudah minum kopi pahit. Seringkali pula, kopi pahit yang dibuat pagi, nanti sepulang sekolah saya habiskan. 

Bagi kami orang Toraja, kopi pahit ini disebut "kawa" (kopi tanpa gula). Ini adalah cara asli nenek moyang Toraja konsumsi kopi. Mungkin metode ini pula yang membuat pendahulu-pendahulu Toraja hampir tak ada yang kena asam urat. Selain pola makan yang masih tradisional tentunya.

Nah, sejak asam urat saya sembuh, saya aktif kampanye minum kopi pahit. Di sekolah, sudah puluhan rekan guru, baik wanita maupun pria beralih ke minum kopi pahit di sekolah. Di gereja dan komunitas lain pun sudah banyak yang melakukannya, terutama bagi teman-teman saya yang selama ini pernah menderita asam urat.

Kondisi kaki saya sekarang, normal tanpa bekas asam urat. Sumber foto: dok. pribadi.
Kondisi kaki saya sekarang, normal tanpa bekas asam urat. Sumber foto: dok. pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun