Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tradisi Pernikahan Toraja "Ma'pasule Bakku' Umpasundunni Alukna Rampanan Kapa'"

9 Maret 2023   18:11 Diperbarui: 14 Maret 2023   08:19 2406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepatah kata dari tokoh masyarakat yang dituakan pihak keluarga mempelai pria menyambut keluarga mempelai wanita. Sumber foto: dok. pribadi.

Inilah salah satu alasan mengapa dalam lamaran orang Toraja secara adat ada bagian prosesi yang disebut ma'dedek ba'ba (mengetuk pintu).

Pendeta Gereja Toraja, Marthen Mangassa, S.Th. memimpin ibadah pada tradisi mengantar mempelai ke rumah keluarga pria. Sumber foto: dok. pribadi
Pendeta Gereja Toraja, Marthen Mangassa, S.Th. memimpin ibadah pada tradisi mengantar mempelai ke rumah keluarga pria. Sumber foto: dok. pribadi

Fungsi utama dari tradisi ma'pasule bakku' umpasundunni alukna rampanan kapa' ini adalah untuk menguatkan hubungan kekerabatan antara kedua rumpun keluarga yang telah menyatu dalam status perkawinan. Secara khusus bagi kedua mempelai, tradisi ini membawa pesan agar tak ada satupun dari mempelai pada dalam kehidupan rumah tangganya nanti yang ma'barira sangsese atau salah satu mempelai hanya memihak/mengutamakan kepentingan keluarganya sendiri. 

Doa restu diberikan oleh semua keluarga yang hadir kepada pengantin baru dalam acara ma'pasule bakku'. Selesainya prosesi ini menandai sahnya pasangan pengantin baru untuk memulai kehidupan rumah tangga. 

Kue khas orang Toraja. Deppa Tori' dan Baje'. Sumber Foto: dok. pribadi.
Kue khas orang Toraja. Deppa Tori' dan Baje'. Sumber Foto: dok. pribadi.

Baca juga: Sajian Khas Etnis Toraja Bonggakaradeng

Sekilas demikian penjelasan yang saya simak. Selanjutnya acara umpasundunni aluk rampanan kapa dilanjutkan dengan jamuan menyambut tamu. Penganan tradisional berupa kue deppa tori' dan baje' dihidangkan bersama kopi/teh. Kemudian dilanjutkan dengan ibadah syukur yang dipimpin oleh seorang pendeta Gereja Toraja. Prosesi ditutup dengan jamuan makan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun