Mohon tunggu...
OWEN ARIGOHENA
OWEN ARIGOHENA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Biologi UI 2017

Mahasiswa Biologi UI 2017

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Siput Hijau Penyerap Kekuataan

3 Desember 2021   23:33 Diperbarui: 3 Desember 2021   23:42 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahukah kamu bahwa siput tidak hanya hidup di darat lho? Mungkin beberapa dari kalian menganggap binatang siput sebagai hewan kecil, bercangkang, berlendir, dan mungkin merasa jijik menjijikan, tetapi tidak dengan siput yang satu ini. Dia adalah Elysia ornata siput laut yang mempunyai kemampuan yang luar biasa.

 Deskripsi Umum

Elysia ornata merupakan salah satu jenis siput dari ordo Sacoglossa. Daerah perairan dangkal torpis dekat area rataan terumbu karang merupakan habitat yang disukai oleh Siput ini (Yonow 2008:120). Elysia ornata memiliki tubuh berukuran 2,5 — 5 cm dengan bintik hitam di seluruh tubuhnya (Jensen 1992: 266—267; Yonow 2008: 120—122). Warna hijau mendominasi pada tubuhnya yang diperoleh dari mangsanya yaitu alga hijau. Hal ini memudahkan Elysia ornata untuk kamuflase dengan habitat sekitar (Ciavatta dkk. 2006: 808; Burn 2015: 6).

Sumber : Biology:Elysia ornata - HandWiki

Elysia ornata memiliki metabolit sekunder berupa senyawa bioaktif kahalalides yang merupakan turunan kelompok depsipeptides (Horgen dkk. 2000: 152). Selain senyawa kahalalides, senyawa yang dapat ditemukan pada Elysia ornata yaitu kelompok senyawa terpenoid yang berfungsi sebagai kamuflase dan pertahanan diri (Ciavatta dkk. 2006: 809; Contreras dkk. 2019: 64).

Elysia ornata berasal dari famili Plakobranchidae yang memiliki persebaran luas di seluruh perairan tropis. Elysia ornata memiliki tingkatan klasifikasi sebagai berikut (WORMS 2004: 1):

Kingdom         : Animalia

Filum              : Mollusca

Kelas               :  Gastropoda

Ordo                :  Sacoglossa

Famili              : Plakobranchidae

Genus              : Elysia

Spesies            : Elysia ornata (Swainson, 1840)

picture2-61aa40f875ead654bb0112e3.png
picture2-61aa40f875ead654bb0112e3.png

(Sumber: Carlson & Hoff 1978: 97; Krug dkk. 2016: 19)

Morfologi Elysia ornata

Keterangan:

a. Rinofor

b. Parapodia

c. Kaki

Elysia ornata memiliki tubuh berwarna hijau pucat dengan pigmentasi hitam dan putih serta memiliki panjang dengan kisaran 2,5 — 5 cm. Sepasang parapodia yang ujungnya memiliki garis jingga dan kehitaman yang dibatasi oleh garis bewarna putih ialah Karakter yang membuat Elysia ornata mudah dikenali. Elysia ornata memiliki rinofor berbentuk menggulung dan berwarna jingga dengan ujung yang kehitaman. Kaki Elysia ornata tidak terlihat berbeda dengan parapodia (Gambar 2.1). Pericardium terletak di antara sepasang parapodia yang pendek. Elysia ornata memiliki preferensi untuk berada di sepanjang rataan terumbu (reef flat) dekat pesisir yang dangkal. Warna hijau dari tubuh hewan ini berasal dari asosiasi dengan alga dari spesies Bryopsis sp. (Jensen 1992: 266—267; Yonow 2008: 120; Krug dkk. 2016: 19).

Distribusi

picture3-61aa41e975ead649ab00f354.png
picture3-61aa41e975ead649ab00f354.png

Sumber :  : GBIF OBIS ( Elysia ornata, Ornate Elysia (sealifebase.ca))

Elysia ornata tersebar di wilayah Sirkum-tropis seperti perairan Karibia dan Indo-Pasifik bagian barat Barat. Hal ini dikarenakan E. ornata biasanya sangat bergantung pada alga sehingga lautan trois dimana lag adapat berkembang dengan baik menjadi habitat yang paling banyak ditemukan.

Chemical Defense

Elysia ornata memiliki pertahanan diri berupa kamuflase dan chemical defense. Tubuhnya yang berwarna hijau memudahkan kamuflase di antara alga di sekitarnya (Gambar 2.2) (Ciavatta dkk. 2006: 808; Burn 2015: 6). 

picture4-61aa424b06310e3d4874df63.png
picture4-61aa424b06310e3d4874df63.png

Sumber: Lazydiving.com

Strategi kimiawi yang dilakukan biota laut sangat penting dalam memaksimalkan keberlangsungan hidup biota di laut tersebut. Strategi kimiawi berasal dari tekanan seleksi yang memicu reseptor spesifik yang menghasilkan senyawa bioaktif alami berupa metabolit sekunder. Siput Elysia ornata memiliki kemampuan dalam mentolerir dan mendetoksifikasi metabolit sekunder dari alga dan menjadikannya sebagai chemical defense untuk berlindung dari pemangsa seperti ikan atau biota laut lainnya ( Becerro dkk. 2001: 2292—2296). Keragaman metabolit sekunder yang ditemukan pada genus Elysia disebabkan oleh perbedaan preferensi setiap spesies terhadap alga yang dimangsanya. (Cruz dkk. 2014: 477). 

Contohnya adalah Elysia ornata berasosiasi dekat dengan alga Bryopsis sp. yang memiliki kandungan kahalalides F. Bryopsis sp.  adalah alga yang memiliki metabolit sekunder chemical defense berupa antifeedant. Senyawa antifeedant ini dikembangkan oleh Bryopsis sp. untuk melindungi diridari pemangsa. Senyawa antifeedant dapat menangkal kebanyakan herbivora, tetapi ada beberapa spesies siput laut dari ordo Sacoglossa yang dapat mentolerir dan mendetoksifikasi metabolit sekunder alga. Salah satu biota tersebut berasal dari spesies Elysia ornata (Becerro dkk. 2001: 2292—2296).  Kahalalides F yang dihasilkan oleh metabolit Elysia ornata dan Bryopsis sp. digunakan sebagai antipredator. Elysia ornata mengakumulasi metabolit sekunder di defensive glands yang terletak pada parapodia dalam bentuk mukus sehingga mencegah predator untuk memakan siput ini (Becerro dkk. 2001: 2292; Ciavatta dkk. 2016: 628).

Daftar Acuan

Burn, R. 2015. Nudibranchs and Related Molluscs. Museum Victoria, Australia: vii + 256 hlm.

Becerro, M.A., G. Goetz, V. J. Paul, & P. J. Scheuer. 2001. Chemical defenses of the sacoglossan mollusk Elysia rufescens and its host Alga bryopsis sp. Journal of chemical ecology, 27 (11): 2287—2299.

Carlson, C.H. & P. J. Hoff. 1978. The identifiable Elysia from Guam (Elysiidae, Sacoglossa, Opisthobranchia). Micronesica, 14 (1): 89—113.

Ciavatta, M.L., M. P. Lopez Gresa, M. Gavagnin, E. Manzo, E. Mollo, L. D’Souza, & G. Cimino. 2006. New caulerpenyne-derived metabolites of an Elysia sacoglossan from the south Indian coast. Molecules, 11 (10): 808—816.

Contreras, N., A. Alvis, J. Torres, & S. Uribe. 2021 Bryopsis spp.: Generalities, Chemical and Biological Activities, Pharmacognosy Reviews, 13 (26): 63–70.

Cruz, S.,  C. Lekieffre, P. Cartaxana, C. Hubas, N. Thiney, S. Jakobsen, S. Escrig, B. Jesus, M. Kühl, R. Calado & A. Meibom. 2020. Functional kleptoplasts intermediate incorporation of carbon and nitrogen in cells of the Sacoglossa sea slug Elysia viridis. Scientific reports, 10 (1): 1—12.

Horgen, F. D., D. B. delos Santos, G. Goetz, B. Sakamoto, Y. Kan, H. Nagai, & P. J. Scheuer. 2000. A New Depsipeptide from the Sacoglossan Mollusk Elysia ornata and the Green Alga Bryopsis Species. Journal of natural products, 63 (1): 152—154.

Jensen, K.R.. 1992. Anatomy of some Indo-Pacific Elysiidae (Opisthobranchia: Sacoglossa (= Ascoglossa)), with a discussion of the generic division and phylogeny. Journal of Molluscan Studies, 58 (3): 257—296.

Krug, P.J., J. E. Vendetti, & A. Valdes, A. 2016. Molecular and morphological systematics of Elysia Risso, 1818 (Heterobranchia: Sacoglossa) from the Caribbean region. Zootaxa, 4148 (1): 1—137.

World Register of Marine Species (WORMS). 2004. Elysia ornata (Swainson, 1840). 1 hlm.  http://www.marinespecies.org/aphia.php?p=taxdetails&id=139682,  diakses 03 Desember 2021 pk 21.43 WIB.

Yonow, N. 2008. Sea slugs of the Red Sea. Pensoft Publisher, Sofia: 304 hlm.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun