Mohon tunggu...
Ovytha Ramadhini
Ovytha Ramadhini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Seorang mahasiswi psikologi Universitas Airlangga tahun 2024

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengubah Sisi Negatif Trauma Menjadi Ketangguhan Diri

27 Desember 2024   22:06 Diperbarui: 27 Desember 2024   22:06 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Trauma seringkali dianggap sebagai sesuatu yang menyakitkan, menghancurkan perasaan, dan meninggalkan luka yang sulit disembuhkan baik secara fisik maupun emosional. Trauma biasanya menyebabkan gangguan pada keseimbangan emosional dan psikologis seseorang. Menurut American Psychological Association (APA), trauma dapat memicu berbagai reaksi seperti kecemasan, depresi, atau stres pasca-trauma (PTSD). Respon ini adalah mekanisme alami tubuh untuk melindungi diri. Tetapi jika dibiarkan tanpa penanganan lebih lanjut, trauma dapat menjadi pengaruh negatif dan memiliki dampak jangka panjang terhadap keberlangsungan hidup seseorang. Tidak semua orang yang mengalami trauma akan terjebak dalam dampak negatifnya, banyak juga orang yang berhasil melewati masa-masa sulit tersebut. Dibalik semua rasa sakit dan kesulitan itu, trauma bisa menjadi batu loncatan untuk bangkit bahkan menjadi pribadi yang lebih tangguh. Proses ini sering disebut sebagai Post-traumatic Growth (PTG) atau pertumbuhan pasca-trauma. Post-traumatic Growth (PTG), yaitu sebuah perubahan atau transformasi positif yang dialami oleh seseorang setelah berjuang menghadapi pengalaman traumatis. Hal ini bukan hanya berarti bahwa diri kembali ke keadaan semula, namun juga ditandai dengan kualitas atau kondisi diri yang jauh lebih baik dibandingkan sebelum mengalami trauma. Berikut adalah strategi yang dapat dilakukan untuk mengubah sisi negatif trauma menjadi dorongan untuk menjadikan diri lebih tangguh :

1. Menerima dan Mengakui Trauma

Langkah pertama juga yang paling utama untuk pulih dari trauma adalah dengan menerima bahwa peristiwa itu telah dan memang terjadi. Mengabaikan atau menekan emosi hanya akan memperburuk dampaknya. Ketika seseorang dapat berdamai dengan keadaan, maka ia dapat belajar dari pengalaman yang telah berlalu untuk tumbuh menjadi pribadi yang lebih tangguh.

2. Menempatkan Diri Pada Lingkungan yang Suportif

Berbicara dengan orang-orang terdekat mengenai pengalaman sulit yang dialami dapat membantu meringankan beban pikiran. Dukungan dari keluarga dan teman akan membuat seseorang merasa didengar, dipahami, dan tidak sendirian.

3. Membangun Pola Pikir Positif

Daripada terus berfokus pada hal-hal menyakitkan dari peristiwa traumatis, cobalah melihat pelajaran dan hikmah di balik pengalaman tersebut. Dengan begitu, seseorang dapat belajar dan menemukan motivasi untuk bangkit kemudian memulai lembaran yang baru.

4. Menjaga Kesehatan Fisik

Tanpa disadari, kesehatan fisik memiliki dampak langsung pada kesehatan mental. Tubuh yang tidak dijaga kesehatannya akan lebih sensitif saat mengalami tekanan emosional. Berolahraga secara teratur, makan makanan sehat, dan istirahat yang cukup akan membuat tubuh lebih kuat untuk menghadapi hal tersebut.

5. Mendapatkan Bantuan dari Tenaga Profesional

Menemui psikolog atau konselor adalah langkah bijak untuk dilakukan ketika trauma mulai terasa berat untuk diatasi sendiri. Tenaga profesional dapat membantu dengan memberikan strategi yang efektif serta mendampingi proses penyembuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun