Mohon tunggu...
Ovi Wulandari
Ovi Wulandari Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penjelasan Metode Manhaji

23 Oktober 2021   12:58 Diperbarui: 23 Oktober 2021   13:06 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Metode manhaji ini terdapat pula latar belakang dan sejarah terciptanya metode manhaji yaitu seseorang yang berasal dari Lamongan dengan nama Muhammad Anas Adnan, beliau ialah seorang penemu metode manhaji. Muhammad Anas Adnan lahir di desa Blimbing Kabupaten Lamongan pada tanggal 08 Maret 1946. Muhammad Anas Adnan merupakan seseorang yang berfrofesi sebagai dosen Bahasa Arab di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM). Latar belakang dari Muhammad Anas Adnan membuat metode manhaji ini berdasarkan dari pandangan sosiologis dan ideologis yang dimana pandangan tersebut sangat mendasar untuk Muhammad Anas Adnan dalam menemukan metode manhaji.

Latar belakang Muhammad Anas Adnan dalam menemukan metode manhaji yakni dapat diketahui dari sudut pandang secara sosiologis yang dimana Muhammad Anas Adnan melihat di daerah sekitarnya bahwasannya terdapat anak - anak maupun orang dewasa sangat cepat dalam menghafal ayat suci Al - Qur’an, padahal bahasa yang di gunakan dalam menghafal ayat suci Al – Qur’an merupakan Bahasa Arab yang bukan bahasa asli dari masyarakat tinggal dan tumbuh besar. 

Latar belakang selanjutya yaitu dari sudut pandang idiologis yang dimana ayat suci Al - Qur’an merupakan pedoman hidup dari umat islam di seluruh dunia ini, sehingga menjadi sanggat mudah untuk semua orang muslim dalam memahami ayat suci Al - Qur’an (Adnan,2015 xv:xvi ). Apalagi dengan aktifitas apapun yang dilakukan oleh umat islam berdasarkan dengan Al - Qur’an dan sunnah Nabi yang membuat masyarakat antusias mempelajari hal itu karena sangat erat dalam kehidupan sehari-hari. 

Metode manhaji ini dibagi menjadi 4 Jus/Jilid yang dimana 4 tahapan ini adalah tahapan dalam mempelajari Al – Qur’an dengan mudah, dari pembagian tahapan - tahapan ini juga berdasarkan dari urutan surah yang ada dalam Al - Qur’an. Untuk Juz pertama biasa disebut juga dengan tingkatan dasar yang diperuntukkan bagi peserta didik di jenjang SNP atau MTS, didalam Juz pertama ini terfokus dalam memahami arti dari setiap kata dan perubahanya. Juza kedua bisa di sebut juga dengan tahapan menengan yang diperuntukkan untuk peserta didik di jengjang SMA atau MA, yang mana belajar mengerti atau memahami teknik mengartikan susunan kalimat yang ada pada Al – Qur’an dan cara merubahnya. Selanjutnya yakni Juz ketiga bisa di sebut juga tingkatan atas yang digunakan peserta didik pada jenjang SMA atau MA, pada tingkatan ini mengenali susunan kalimat yang ada pada Al - Qur’an. Dan yang terahir yaitu Juz keempat yang bisa di sebut juga tingkat tinggi puncak dari semua tingkatan yang dimana tingkatan ini bertujuan agar seseorang dapat memiliki kompetensi ilmu balaghah secara aplikatif, hal ini peserta didik mempelajari macam – macam dari ilmu balaghah. 

Adapun tahapan – tahapan metode manhaji yang telah dikemukakan oleh Muhammad Anas Adnan. Terdapat tiga tahapan – tahapan dalam mengimplementasikan metode manhaji yaitu persiapan, landasan teori atau pendekatan dan sintaks metode manhaji.

Persiapan 

Pada tahapan yang pertama ini memerlukan beberapa aspek dalam menyiapkannya, diantaranya adalah:

Jumlah peserta didik pada setiap kelas hanya diperlukan maksimal sebanyak 15 peserta didik.

Peserta didik dikelompokkan sesuai dengan tingkat usia atau latar belakang pendidikanya.

Syarat peserta didik diharuskan berumur atau usianya diatas 15 tahun atau dewasa (baligh).

Proses pembelajaran dilakukan dua kali tatap muka (luring). Selama proses pembelajaran berlangsung alokasi waktu yang dibutuhkan atau disiapkan kurang lebih 90 menit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun