Jadi anak musik ya? Pilih instrumen apa? Yang paling dikuasai alat musik apa nih? Eh bukannya vokal paling gampang ya? Ga perlu mikir chords dong, kan tinggal nyanyi? Ga susah susah ya latihan alat musik tiap hari? Kan tinggal nyanyi aja ga perlu mikir? Emang apa sih susahnya vokal, tinggal ngeluarin suara aja? Ga perlu beli alat musik mahal mahal deh enak ya hehe.
Well, yes. Sebagian pertanyaan diatas benar. Aku, sebagai anak vokal, udah cukup mendengar pertanyaan diatas dari beberapa orang terdekat, terjauh, bahkan stranger. Yes yes, you guys are right. We don't buy anything. We don't need to purchase anything. Only gotta sell our voice? Is that even posibble that we could sell it right after we finished our college stuffs? Okay, here, let me tell you how hard it is to be a vocalist. And how aesthetically pleasing is it to be a vocalist at the same time hehe.
Beforehand, let me make it clear. Yes, my specialty is vocal. And yes, no need to buy anything right? Or let say it supposed to yea? So, why? Apa ya yang membuat aku memilih vocal sebagai specialty aku? Jadi, sebelumnya let's take a good example of the worlds community. Bernyanyi tuh udah kita lakuin bahkan dari kita pertama kali dilahirkan ke dunia ini.
Memang bukan jadi penyanyi dan ada riffs and runsnya langsung, namun banyak juga komponen-komponen suara yang termasuk dalam bernyanyi. Contohnya yaitu humming. Waktu kita kecil humming sudah pasti kita lakukan tanpa sengaja maupun dengan sengaja. Aku bukan berasal dari keluarga yang memang spesialtinya di bidang seni. Tapi mama dan papaku memang punya kualitas suara yang ga kalah fantasticnya dari penyanyi di luar sana.
Dan aku percaya bahwa anugrah itu menurun juga ke aku. Suara lembut dari mama dan crisp voice dari papa jadi satu deh di aku. Selain karna punya bakat yang udah dikasih dengan baik hatinya oleh mama papa, aku juga mempunyai ketertarikan. Selain ketertarikan yang kuat, apalagi kalo bukan tujuan yah. Aku punya tujuan tersendiri untuk diri aku setelah menyelesaikan perkuliahan ini. Aku punya tujuan untuk apa yang mau aku lakukan setelah ini. Dan yang pasti, tujuan aku ini akan membuat aku senang, bahagia, dan bangga.
Okay, lanjut. Sekarang aku mau bahas tentang artist figure ku di dunia pervocalan. Mengetahui karakteristik suara sendiri pastinya adalah kunci utama untuk tau kalian sudah di ranah yang benar atau belum. Salah satunya ada Ariana Grande. Yup. Siapa yang gatau range vocal dan sepowerful apa suara Ariana. Dengan range vocal seluas dia, keunggulan Ariana adalah dia bisa dengan mudah menyanyikan lagu dengan tone yang rendah ataupun tinggi. Belum lagi keahliannya dalam memberikan pemanis lagu yang biasa kita sebut dengan riffs and runs.
Riffs and runs adalah not melodi yang digunakan oleh penyanyi sebagai peningkatan ekspresi intensitas emosional mereka. Riff vocal yang paling menonjol biasanya dilakukan untuk memperdalam ekspresi emosi dalam sebuah lagu. Mereka tidak dirancang untuk pamer. Melainkan adalah cara lain untuk memvisualkan sebuah rasa dalam lagu.
Nah, untuk selanjutnya aku akan menjelaskan tentang komponen utama dari sebuah vocalist. Apalagi kalo bukan suara emas masing-masing vocalist. Dalam bernyanyi, perlu diketahui kalau ada yang dinamakan dengan voice registers. Apa sih voice registers itu? Dan apa pula sih yang termasuk dengan voice register? Secara mudahnya, voice registers bisa disebut dengan beberapa tipe atau cara pernafasan atau tipe suara mana yang kita gunakan saat bernyanyi.
Yang termasuk dengan voice registers yaitu head voice, chest voice, gabungan antara keduanya, yaitu mix voice, vocal fry, dan whistle voice. Sekarang author akan jelasin secara singkat, padat, dan jelas tentang masing-masing register. Yang pertama, head voice. Saat kalian menggunakan head voice, kalian akan merasakan sesuatu yang mengganjal atau bahkan kalian akan mulai merasakan tekanan seperti pusing pada bagian kepala kalian.
Yang kedua, yaitu chest voice. Chest voice atau modal register adalah suara yang kita gunakan saat kita berbicara. Chest voice dapat dikatakan sebagai jenis suara yang terbaik untuk digunakan untuk bernyanyi. Bukan berarti saat bernyanyi kalian diharuskan untuk menggunakan chest voice untuk mengjadikan suara dan lagu yang kalian bawakan menjadi yang terbaik ya. Namun dibanding dengan voice register yang lain, chest dianggap lebih stabil dan sempurna.
Chest voice terpisah dengan Falsetto. Chest voice memiliki kisaran suara dari C2-C5 hingga 0.5-1 nada diatasnya. Namun seperti halnya yang disebutkan tadi, Ariana Grande dapat menyentuh bahkan sampai 4 nada diatasnya.
Selanjutnya yaitu mix voice. Dari namanya saja sudah jelas kalau ini adalah gabungan dari dua suara diatas. Mix voice merupakan suara dari gabungan antara head voice dan chest voice. Jika kalian menggunakan mix voice saat menyanyikan sebuah lagu, kalian akan mendengar atau bahkan merasakan bahwa suara kalian akan keluar bercampur dengan udara dari nafas kalian melalui pita suara.
Lalu yang terakhir adalah whistle voice. Â whistle voice merupakan register finosial tertinggi, wilayah frekuensinya yaitu dari bagian atas wilayah falsetto wanita. Pada anak kecil, register ini dapat mencapai bahkan sampai nada G7 tinggi (3134 Hz) yang biasanya orang dewasa mencapai wilayah atas soprani, nada C6 (104 Hz) hingga nada C7 (2093 Hz) atau D7 (2349 Hz). Contoh jelas yang dapat langsung kalian lihat yaitu Mariah Carey. Beliau sangat sering sekali menggunakan whistle voice dalam karya-karyanya.
Selain dari 4 register di atas. Biasanya terdapat teknik yang dapat membuat lagu terasa lebih indah dan hidup saat dibawakan. Falsetto dan belting. Seperti dijelaskan sedikit dalam bagan chest voice, falsetto merupakan register yang terletak diatas register modal atau chest voice dengan nada-nada rendah berada pada bagian atas register modal.
Lalu yang terakhir biasa disebut sebagai belting. Belting merupakan teknik yang digunakan sudah banyak sekali vocalist untuk mencapai satu nada tinggi dengan menggunakan register chest voice. Belting biasanya digunakan untuk mencapai nada yang lebih tinggi dengan chest voice dan lebih powerful dibanding nada sebelumnya. Dengan menggunakan teknik ini, lagu yang dibawakan akan terdengar lebih hidup dan ekspresi yang ditunjukkan oleh vocalist akan tervisualisasikan dengan sempurna.
Selain teknik dan voice register, cara lain yang digunakan untuk menjadikan sebuah lagu yang dibawakan menjadi lebih hidup tentunya dengan menjaga pemeran utama dari karya itu sendiri, yaitu suara vocalist. Untuk seorang vocalist, membawakan sebuah karya dengan penuh keindahan adalah salah satu dari tujuan sekaligus pencapaian. Namun apa yang menunjang sebuah karya dapat dibawakan dengan sukses jika bukan karna suara dari vocalist itu sendiri beserta latihannya?
Latihan, latihan, dan latihan. Bahkan jika kalian bukanlah seorang vocalist, latihan menjadi hal yang diwajibkan untuk menunjang sebuah kesuksesan dalam mengerjakan atau bahkan menampilkan sesuatu. Sama halnya dengan seorang vocalist. Latihan menjadi sebuah kebutuhan khusus dan komponen nomor satu dalam mensukseskan pertunjukkan karya yang akan dibawa.
Selain melatih suara, vocalist juga diwajibkan untuk melatih pita suara, pernafasan, dan bahkan menjaga dan merawat seluruh komponen voice register. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk merawat dan menjaga suara seorang vocalist agar tetap sehat sampai mereka tua nanti. Yang pertama yaitu tidak mengkonsumsi minuman atau makanan yang dapat mengganggu saluran pernafasan, pita suara, atau bahkan tubuh secara keseluruhan. Misalnya adalah terlalu banyaknya mengkonsumsi makanan yang mengandung terlalu banyak minyak yang dapat mengganggu tenggorokan vocalist.
Mempelajari teknik pernafasan yang benar. Dalam membawa sebuah karya, vocalist tidak bisa asal menarik atau menggunakan pernafasan sesuka hati mereka. Pernafasan yang teratur juga akan menciptakan suatu irama yang menentramkan. Dalam bernyanyi, pernafasan tidak hanya memegang peranan dalam menciptakan suara tetapi juga suasana yang dikehendaki suatu nyanyian. Beberapa macam pernafasan tersebut yaitu pernafasan dada, pernafasan perut, dan pernafasan diafragma. Â
Pernafasan dada ialah pernafasan yang mana rongga dadalah yang berkembang atau membusung pada waktu menarik nafas. Pada saat itu bahu dan bahian leher akan tegang dan menaik. Pernafasan dada ini merupakan pernafaasan yang salah, kalau ini terjadi terus menerus mengakibatkan paru-paru tidak baik. Pernafasan perut adalah pernafasan yang mana perutlah yang akan berkembang. Cara ini tidak sanggup memberikan pelontaran suara. Lebih-lebih pada suara yang tinggi dan besar, oleh karena itu hal ini pun kurang efektif.
Lalu yang terbaik ada pernafasan diagfragma. Pernafasan diafragma adalah pernafasan bagian sekat rongga badan mengembang pada waktu tarik nafas. Sebelum memasuki pengertian, kalian harus tau terlebih dahulu dimana posisi diafragma sebenarnya. Diafragma terletak dibawah dada dan diatas perut. Diafragma sendiri berbentuk seperti half moon atau setengah bulan atau setengah lingkaran. Jika kalian mengambil nafas atau melakukan pernafasan diafragma, bagian tubuh yang bergerak bukanlah pundak atau punggung, melainkan dengan tulang rusuk kalian dengan tidak bergeraknya dada dan pundak.
Diafragma adalah jalinan otot-otot yang kuat dan cembung. Fungsinya adalah sebagai otot-otot penggerak pernafasan atau membantu paru-paru dalam menyedot dan menghembuskan nafas. Maka usahakanlah agar selalu bisa digunakan secara efektif. Dengan menggunakan pernafasan diafragma bukan hanya kita dapat mengontrol pernafasan dengan karya yang dibawakan saja, namun kita juga secara tidak langsung sedang merawat jalur pernafasan kita untuk jangka waktu yang panjang. Jika kalian menggunakan cara pernafasan yang salah saaat bernyanyi, kalian memiliki kemungkinan untuk membuat rongga pernafasan kalian cidera. Bukan hanya rongga pernafasan, namun juga dapat melukai pita suara kalian yang dimana ini adalah suatu mimpi buruk dari setiap vocalist.
Okay. Jadi gimana guys? Ga semudah itu ya jadi vocalist. Banyak teknik dan keharusan yang wajib dijalankan bahkan untuk jangka waktu yang panjang. Detail-detail seperti cara pernafasan yang bahkan secara tidak langsung kita tidak terlalu memedulikannya atau menghiraukannya. Dengan penjelasan diatas dapat dibuktikan bahwa vocal tidak semudah itu. Tujuan dari dibuatnya jurnal ini bukanlah untuk membandingkan instrumen apa yang lebih sulit dan lebih mudah dibandingkan dengan vokal.
Setiap alat instrumen sekaligus vokal memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Mereka bahkan memiliki fungsi dan tempat masing-masing sekaligus dengan kegunaan utamanya. Tidak bisa dikatakan bahwa instrumen inilah yang lebih susah, atau instrumen itu. Setiap alat musik beserta vokal diciptakan untuk saling melengkapi tanpa adanya keunggulan tersendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H