Bahasa Indonesia, sebagai bahasa negara, memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam dunia pendidikan. Di tingkat sekolah dasar (SD), bahasa Indonesia tidak hanya digunakan sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkenalkan siswa pada pengetahuan, keterampilan, dan budaya. Namun, ada berbagai permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SD yang mempengaruhi kualitas pengajaran dan pembelajaran itu sendiri.
Di indonesia memiliki banyak permasalahan khususnya keterampilan di tingkat sekolah dasar , diantaranya adalah :Â
1.Keterbatasan Penguasaan Kosakata
Salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh siswa SD adalah keterbatasan kosakata. Banyak siswa yang belum menguasai kosakata yang memadai untuk berbicara atau menulis dengan lancar. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya kebiasaan membaca di luar buku teks, serta keterbatasan lingkungan yang kurang mendukung pengembangan bahasa. Akibatnya, siswa kesulitan dalam memahami pelajaran dan menyampaikan gagasan secara efektif.
2.Penyalahgunaan Bahasa GaulÂ
permasalahan ini sudah banyak dialami di lingkungan sekolah dasar , karena di era globalisasi ini banyak anak di sekolah dasar melakukan komunikasi dengan tutur kata yang kurang baik atau sopan dalam pergaulan mereka. hal tersebut terjadi karena pengaruh social media yang belum tersaring atau contoh buruk yang diterima oleh mereka terutama dalam bertutur kata.
3.Keterbatasan Sarana dan Prasarana
Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar juga seringkali terhambat oleh keterbatasan sarana dan prasarana. Tidak semua sekolah memiliki akses ke buku bacaan yang berkualitas atau alat bantu pembelajaran yang memadai. Selain itu, sebagian guru mungkin belum memiliki pelatihan atau keterampilan yang cukup dalam mengajar bahasa Indonesia secara efektif. Semua faktor ini berkontribusi pada rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Indonesia di tingkat SD.
4.Kurangnya Pengajaran Literasi yang Menyeluruh
Literasi, dalam hal ini mencakup kemampuan membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara, seharusnya diajarkan secara menyeluruh di sekolah dasar. Namun, pada kenyataannya, banyak sekolah yang masih menekankan pada aspek membaca dan menulis saja, sementara keterampilan berbicara dan mendengarkan sering kali kurang mendapatkan perhatian yang cukup.Â
dalam permasalahan yang di jelaskan diatas, Â maka terdapat solusi yang mungkin bisa dilakukan untuk mengurangi permasalahan keterampilan berbahasa indonesia di lingkup SD Sebagai berikut :
1. Guru bahasa Indonesia perlu mengikuti pelatihan dan meningkatkan kualitas pengajaran mereka agar lebih menarik dan relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Pendekatan yang variatif seperti penggunaan media digital mengikuti era modernisasi yang terjadi dan berkembang saat ini.
2.Sekolah harus memberikan perhatian yang lebih besar terhadap keterampilan mendengarkan dan berbicara, tidak hanya membaca dan menulis tetapi juga dengan pelatihan seperti presentasi dan berdiskusi untuk membahas suatu hal yang berguna sehingga pelatihan seperti hal nya "public speaking" dapat berkembang sejak dini.
3.Dalam era digital, teknologi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pembelajaran bahasa Indonesia. Penggunaan aplikasi, video edukatif, dan platform pembelajaran daring dapat menjadi alternatif yang efektif untuk memperkenalkan dan mengasah keterampilan berbahasa siswa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H