Industri musik selalu dinamis dan penuh kejutan. Salah satu fenomena yang menarik adalah bagaimana sebuah lagu bisa tiba-tiba menjadi hits dan mendominasi tangga lagu. Fenomena ini sering kali disebut sebagai "hype". Artikel ini akan mengulas bagaimana hype terbentuk dalam industri musik dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi sebuah lagu menjadi hits. Kita cek lebih lengkap yuk! Untuk faktor-faktornya ada apa aja sih emangnya?
Lagu Catchy dengan Hook yang Menggoda
Lagu dengan hook yang kuat dan mudah diingat cenderung lebih sukses. Melodi yang catchy dan lirik yang mudah diingat akan terus terngiang di kepala pendengar, membuat mereka ingin mendengarkannya berulang kali. Misalnya, "Drunk Text" oleh Henry Moodie, dengan hook yang sederhana namun sangat mengena.
Platform Digital dan Media Sosial
Media sosial memainkan peran besar dalam menciptakan hype. Platform seperti TikTok, Instagram, dan Twitter memungkinkan pengguna untuk berbagi lagu dengan cepat dan luas. Lagu-lagu yang digunakan dalam tantangan atau meme sering kali mengalami peningkatan popularitas yang cepat. Misalnya, lagu "Old Town Road" oleh Lil Nas X yang viral melalui TikTok dan menjadi salah satu hits terbesar tahun 2019.
Playlist dan Streaming
Platform streaming seperti Spotify dan Apple Music memiliki playlist kurator yang sangat berpengaruh. Lagu yang masuk ke dalam playlist populer seperti "Today's Top Hits" atau "New Music Friday" memiliki peluang besar untuk didengar oleh jutaan orang, meningkatkan kemungkinan menjadi hits.
Kolaborasi dengan Artis Terkenal
Kolaborasi dengan artis terkenal bisa menjadi dorongan besar untuk sebuah lagu. Artis yang sudah memiliki basis penggemar yang besar dapat membawa perhatian lebih kepada lagu yang mereka kolaborasikan. Contoh yang baik adalah kolaborasi antara SZA dan Travis Scott dalam lagu "Open Arms" yang langsung menjadi hits.
Faktor Emosional dan Tren Sosial
Lagu-lagu yang berhasil menyentuh emosi pendengar atau sesuai dengan tren sosial tertentu memiliki peluang besar untuk menjadi hits. Misalnya, lagu-lagu dengan tema cinta, pemberdayaan diri, atau refleksi sosial sering kali resonan dengan pendengar karena relevansi emosional atau sosialnya. Tren sosial seperti flexing atau isu lingkungan juga dapat mempengaruhi popularitas sebuah lagu jika tema tersebut diangkat dalam liriknya. Sebagai contohnya lagu "Starboy" dari The Weeknd yang banyak digunakan oleh para lelaki untuk melakukan flexing, dan lagu "Deja Vu" dari Olivia Rodrigo yang sangat relate untuk orang yang belum selesai dengan masa lalunya namun, sudah memulai kembali dengan orang yang baru tetapi orang tersebut merasakan hal yang deja vu karena semuanya sudah dilakukan sebelumnya bersama dengan masa lalunya.
Kesimpulan
Hype dalam industri musik adalah hasil dari kombinasi berbagai faktor yang bekerja bersama. Catchy yang hook, media sosial, playlist streaming, kolaborasi, faktor emosional dan tren sosial semuanya berperan dalam menentukan apakah sebuah lagu akan menjadi hits. Dengan memahami mekanisme di balik fenomena ini, kita dapat lebih menghargai dinamika yang kompleks dalam industri musik modern.
Fenomena hype ini mengungkap betapa kompleksnya proses sebuah lagu menjadi hits. Setiap lagu yang sukses membawa cerita unik tentang perjalanan dari studio rekaman hingga menjadi fenomena global.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI