Mohon tunggu...
Novela Kusmawan
Novela Kusmawan Mohon Tunggu... -

Nama Lengkap Novela Putri Dhanty Kusmawan. Lahir di Bandung 24/10/1995 bertempat tinggal di Sumedang. Sedang Mengambil Strata S1 di STMIK Sumedang Jurusan Sistem Informasi. Motto Hidup Terus Berusaha Menggapai Cita.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Rindu] Kusampaikan Rindu Ini dalam Doa

7 September 2016   21:10 Diperbarui: 7 September 2016   21:16 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

6 tahun sudah Nina bersahabat dengan Nino. Persahabatan yang berawal dari sebuah ekskul yang mereka ikuti saat SMA. Dan kini, Nina berkuliah di salah satu universitas ternama di daerah Surabaya sedangkan Nino kuliah  di Jakarta. Walau terpisah jarak jauh, mereka masih bersahabat dan berkomunikasi dengan baik, kadang mereka bertemu saat libur kuliah. Mereka merasa nyaman satu sama lain, kadang berbagi curhatan mereka setiap hari. Nina merasa bahagia memiliki sahabat seperti Nino. Namun suatu hari, saat Nino berada di Surabaya untuk membuat kejutan ulang tahun untuk Nina dan menemuinya di kampus. Nina merasa jantungnya berdegup kencang dan merasa ada yang salah dengannya. Walau Nina dan Nino sudah terbiasa dengan sikap yang begitu dekat dan bahkan banyak yang mengira mereka berpacaran, tapi saat ini rasanya sangat berbeda. Hati Nina berasa berbunga – bunga sampai di senyam – senyum sendiri bila memikirkannya. Nina merasa jatuh hati pada sahabatnya itu.

Suatu saat Nino menghilang tanpa kabar. Beberapa kali Nina menghubungi Nino tapi hasilnya Nino tidak membalas satupun wa, bbm, line dari Nina dan selalu nomornya tidak dapat dihubungi. Nina khawatir, takut sesuatu terjadi pada Nino. Dia hubungi setiap temannya yang di Jakarta tapi mereka tak tahu apa yang terjadi sama Nino, begitupun ia hubungi keluarganya tapi sering tak pernah dijawab telpon darinya.

Dia hanya bisa menunggu pesan atau telpon dari Nino sambil memandangi foto yang terbingkai indah di atas meja belajarnya.

“ Kamu kemana sih No, aku rindu sama kamu.. kenapa gak ada kabar dari kamu... “ ucap Nina. Tak terasa air mata mengalir di pipinya. Lama dia pandangi foto itu dan tertidur dengan wajah penuh kerinduan.

1 minggu telah berlalu, namun Nina belum dapat kabar apapun tentang Nino. berulang kali dia hubungi tapi tetap tak pernah ada jawaban ataupun balasan.

“Naa, kamu ngapai disini? “ tanya Sarah mendekati Nina yang terduduk dengan mata menerawang jauh kesana.

Nina menghela napas panjang. “aku mau curhat nih Rah”

Panjang lebar Nina menceritakan apa yang dia rasakan dan ia alami ke Sarah.

“jadi, sampai sekarang kamu belum dapet kabar apapun? Keluarganya ataupun temennya juga masa iya sih gak ngasih kabar apapun ke kamu...” ujar Sarah tak percaya.

“hmm ...” jawab Nina lemas

“ya udah, mending kamu doain aja semoga Nino baik – baik aja ya. Yang sabar ya Naa. Yaa udah mending kita happy – happy, gimana kalo kita pergi ke kedai es krim langganan kita tuhh, biar muka manismu itu gak kecut kaya gini..” goda Sarah

“okehh .. bisa aja nihh kamu Rah ...”

Setahun telah berlalu dan kini Nina telah bergelar sarjana dan sudah saatnya  dia kembali ke Jakarta. Setibanya di Jakarta Nina langsung pergi ke rumah Nino dengan rindu yang sudah tak dapat lagi dia bendung. Dia ingin memberi kejutan untuk Nino. depan rumah Nino telah nampak, perlahan dia berjalan dengan senyum bahagia karena bisa bertemu dengannya.

Tok ... tok.. tok... (suara pintu diketuk) “assalamualaikum..”

“waalaikumsalam” ucap seseorang dibalik pintu dan terbuka pintu rumah Nino

“Nina....” lirih Wanita separuh baya yang merupakan ibu Nino

“tante... apa kabarnya ? oh iya Nino ada tan? Ko dia gak pernah hubungi aku ya tan” ucap Nina

“kapan pulang dari surabaya? Kabar tante baik.. ” jawab Tante Pia dengan raut muka yang berubah menjadi muram

“baru saja tan, aku langsung kesini.. soalnya kangen sama Nino” jawabku sedikit malu-malu

“yu masuk dulu tante mau cerita” ajak tante

Air mata keluar tak ada hentinya saat ku tahu Nino telah pergi untuk selama – lamanya dan aku gak ada disisinya untuk yang terakhir kalinya.

“dia gak mau, ngasih kabar buruk tentangnya ke kamu karna saat itu kamu sedang ujian. Dia hanya menitipkan surat ini buat kamu.. dia tulis surat ini sebelum dia pergi....” ucap tante Sarah sambil memberikan surat itu ke Nina dengan isak tangisnya.

Percaya tak percaya, Nina terima surat itu dan membukanya. Tetes – tetes air mata jatuh membasahi kertas.

“ aku sayang kamu lebih dari sekedar sahabat tapi aku tak berani ungkapkan semua itu.. semoga kamu bahagia dan bisa dapatkan ganti yang lebih baik dari aku. Maaf aku tak bisa hidup bersamamu, tapi aku akan selalu berada disampingmu... I love you ...

Nino

ku berdiri disamping makam Nino.

“Aku akan selalu merindukanmu. Walau rindu ini hanya bisa kusampaikan dalam doa. I Love You Nino”.

#rindu #bolang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun