Oleh: Ovantus Yakop
Puan tercipta dari tulang rusuk  pria
Lahir dan mengenal dunia dalam iman dan harapan
Membutuhkan perhatian, kesetian dan pengertian
Rasa hormat serta setia adalah jaminan
Secuil kisah puan dan pria pilihan hati
Malamku dibaluti ribuan rindu kian sibuk menggebu
Di dalam selimut air mata tak terhitung
Sama seperti lantunan doa agar tetap terlindung
Apa kabar Bapa Mama di rumah yang dulu satu meja makan?
Apa kabar wajah-wajah lugu keluarga yang mengundang tawa?
Apa kabar sahabat masa kecilku yang pernah sehalaman bermain-main peran?
Aku sudah disekat oleh gunung-gunung menjulang
Terkadang aku diam seribu bahasa, tak punya kalimat untuk bercerita
Mengingat penuh sungguh menguras tenaga amatlah pedih
Terkadang dalam hening aku  melampaui kisah-kisah itu
Di bawah kolong langit sama dan suasana hati yang berbeda
Cerita sisa-sisa masa remaja itu menebarkan harum semerbak wangi
Melewati pekatnya malam saat mata mulai terlelap
Mengobati badan yang lelah sepanjang hari
Gulung, 18 Agustus 2024
Catatan:
Refleksi dari cerita-cerita Istri terkasih, saat mata mulai terlelap. Bisa diolah untuk dikisahkan kepada sang buah hati atau keluarga. Hidup hanya sekali, cerita-cerita positif dan bermakna bisa mengobati gundah. Untuk kaum jomblo yang masih bimbang memilih jodoh ini bisa dijadikan rujukan utama.. jhhhh.. bercanda. Salam Bahagia menurut versi terbaik kita.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI